"Berharap kepada orang yang belum pasti, sama halnya memupuk racun dalam diri yang perlahan membunuh"
- NisaAlviaNatasha -Suasana sekolah yang di penuhi siswa berlalu lalang pagi ini kian terasa oleh gadis berswiter biru ini. Cuaca yang dingin di pagi hari serta semilir angin membuat rambut gadis itu tergoyah-goyah, Gadis itu tidak lain adalah Nisa. Nisa yang baru saja sampai di depan gerbang sekolah.
"Nisa!" suara Vella membuat Nisa menoleh kearahnya.
"Vella, kamu baru berangkat juga?"
"iya nih.." Vella berjalan di samping Nisa
"tumben gak sama Dika?" ketus Nisa sambil menyaku tangan di switernya
"Dika berangkat duluan tadi, soalnya mau nganterin adiknya juga yang sekolah di SMP" jelas Vella
"Ohh gitu" Nisa mengangguk paham
"Eh Nis. aku denger-denger dari anak lain, nanti katanya bakalan jamkos tuh"
"Ah masa si" ucap Nisa tidak percaya
"iya Nis! kalau itu bener, aku bakal bersyukur banget. Selasa kan hari keramat bagi kelas kita, dimana ada mapel IPA fisika yang buat otak aku ini serasa keluar api!" gerutu Vella yang sama sekali tidak menyukai pelajaran fisika beserta gurunya yang sangat galak.
"Haha.. Lebay kamu Vell" Nisa tertawa mendengar celoteh Vella, membuat Vella semakin kesal.
Tetttt..
"Eh Vell udah masuk" Nisa terkejut karena baru saja mereka berdua sampai di sekolah.
Sontak Vella menarik tangan Nisa, berjalan melewati koridor menuju kelas mereka.
o0o
"Eh Vell, kemana si ini gurunya? Kok tumben gak tepat waktu" tanya Nisa kepada Vella yang ada di sampingnya, karena sudah hampir 30 menit mereka di kelas dan tidak ada guru.
"Gak bakal ada pelajaran, kita jamkos" ucap Gibran secara tiba-tiba menghampiri kedua sahabat tersebut, karena Gibran mendengar pembicaraan mereka.
"Hahh?! Serius Gibran? Yeyy, Berarti bener dong apa kata aku" dengan gembiranya Vella menanggapi Gibran.
"Kamu tau dari mana Gibran?" tanya Nisa heran
"Ya taulah" ketus Gibran meninggalkan pembicaraan Nisa dan Vella lalu beranjak duduk di bangkunya.
"Yee.. Soal jamkos aja cepet dapet info nya" sindir Nisa kepada Gibran.
"Pagi anak-anak!" seorang guru masuk ke dalam kelas, di penuhi siswa yang duduk berantakan itu langsung merapihkan duduknya karna ke datangan bu Farah yang terkenal galak.
"Pagi buu.." jawab murid serentak
"Saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal ke kalian, terkait dengan acara pelepasan kelas XII. Di kelas ini, ada beberapa anak yang ikut serta tampil di atas panggung." perkataan guru itu sontak membuat para siswa yang tadinya diam tanpa suara menjadi banyak yang berbicara.
"Saya akan bacakan, siapa saja yang ikut serta" ucap bu Farah menatap ke buku catatannya, sambil membenarkan kacamata yang ia pakai itu.
"Vella, Kamu sebagai pemandu acara! Berdua dengan orang yang nanti saya akan pilih di kelas lain" perkataan bu Farah membuat Vella kaget sehingga mengerutkan kedua alisnya
"Hahh, saya bu?! Nggak nggak, Vella demam panggung bu" tolak mentah Vella.
"Vella!" ucap bu Farah menatap Vella yang nampak tidak mau
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tunggal ✔
Teen FictionSeorang gadis yang berusaha kuat diatas sulitnya menjalani kehidupan dengan berjuang sendiri. Anak tunggal itu tidak mudah. harus menjadi kakak untuk diri sendiri, juga menjadi adik untuk diri sendiri. Dan yang pastinya menjadi satu-satunya harapan...