Gibran menghentikan motornya tepat di depan rumah Nisa, karena pulang sekolah ini Nisa di antarkan oleh Gibran.
"Makasih ya Gibran. oh iya, mau mampir dulu gak?" Nisa tersenyum sambil melepas helm milik Gibran.
"Gue langsung balik aja, nanti sore lo ke rumah gue ya!"
"Mau ngapain?" tanya Nisa bingung
"Bahas acara pelepasan, lo kan tampilnya sama gue"
"Ooh, iya nanti aku ke rumah kamu" Nisa tersenyum dilanjut lajuan motor Gibran yang perlahan pergi dari hadapannya.
o0o
Suara ketukan Block Heels yang di pakai Nisa kini terdengar saat Nisa menuruni satu per satu anak tangga,
Nisa sudah berpakaian rapi dengan tas selempang berwarna biru muda kesukaannya itu."Mau kemana kamu?" suara itu membuat Nisa menoleh ke arahnya mendapati Astrid yang tengah duduk di kursi santai tidak jauh dari tangga.
"Akuu.. Aku mau ke rumah temen aku mah" ucap Nisa menatap gugup mama-nya itu.
Hmm Mamanya?*lupain
"Siapa?" tanya Astrid seolah menginterogasi anaknya itu
"Gibran, yang waktu itu makan malam bareng sama kita. Aku kesana sebentar cuma mau bahas acara pelepasan nanti" jelas Nisa
"Oh, jangan lama-lama"
"Iya ma, aku pergi dulu" ucap Nisa seraya mengucap salam dan mencium tangan Astrid.
o0o
Nisa membuka pelan gerbang rumah Gibran, ia mendapati seorang wanita yang sedang melihat-lihat tanaman bunga di pekarangan rumahnya itu.
"Permisi tante, Gibran nya ada gak?" tanya Nisa sambil tersenyum
"Ada, adek ini siapa ya?" tanya Syanas (ibu dari Gibran)
"Aku Nisa, temen sekelasnya Gibran"
"Ooh, kamu masuk aja. Gibran ada di dalem kok"
"Yaudah tante, Nisa masuk dulu" ucap Nisa menampakan senyum manisnya di balas dengan anggukan Syanas yang ikut tersenyum juga.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu dari Nisa 'pun membuat Gibran keluar membuka pitunya.
"Nisa? Masuk!" ucap Gibran dibalas dengan anggukan Nisa seraya berjalan menuju sofa ruang tamu
"Lo tunggu di sini! Gue ke kamar dulu"
"Iya, jangan lama-lama ya Gibran" ucap Nisa tersenyum
Setelah beberapa menit Nisa menunggu, Gibran 'pun turun menemui Nisa.
"Yok!!" ucap Gibran seolah siap ingin pergi ke suatu tempat
"Kemana?" tanya Nisa bingung
"Cafe! Kita bahas di cafe aja biar enakan
"Ooh, yaudah" Nisa mengguk dengan senyum tipisnya dan berjalan mengikuti Gibran keluar dari rumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tunggal ✔
Teen FictionSeorang gadis yang berusaha kuat diatas sulitnya menjalani kehidupan dengan berjuang sendiri. Anak tunggal itu tidak mudah. harus menjadi kakak untuk diri sendiri, juga menjadi adik untuk diri sendiri. Dan yang pastinya menjadi satu-satunya harapan...