keliling Bandung

174 18 2
                                    

Seperti hari sebelum nya, Arsya dan Rasya pergi ke sekolah, orang tua Arsya dan Hazel sibuk dengan urusan mereka dan Teh Iis membersihkan seluruh rumah Arsya.

Hazel mendengus berat, menatap malas televisi yang sedang menayangkan sebuah serial kartun. Dirinya benar-benar bosan. Hazel ingin sekolah.

Handphone Hazel tak lama bergetar. Dilihat nya panggilan masuk dari Arsya. Hazel langsung mengangkat telepon tersebut

"Kenapa ca?"

"Keluar"

"Hah?"

"Sini keluar rumah"

Hazel berlari kecil menuju gerbang rumah Arsya. Dilihatnya Arsya sedang menunggangi motor nya dengan memakai seragam

"Loh udah pulang sekolah?"

"Aku cabut"

"Bilangin mamah ni!" Ancam Hazel

"Aku usir kamu dari rumah!" Ancam Arsya balik

Hazel mengerucut kan bibirnya "ngeselin"

"Kamu mau keliling Bandung gak?" Arsya menawarkan

"Mau banget!"

Arsya melepaskan seragam nya "Ambil jaket aku di lemari sama celana panjang. Seragam nya kamu masukin dalam lemari ya"

Hazel langsung menuruti perintah Arsya. Ia berlari kecil menuju tangga. Teh Iis yang sedang menyapu menatap bingung Hazel. Habis bertemu siapa kak Hazel di luar— pikirnya

Hazel mengganti pakaian nya dan tak lupa berpoles sedikit. Ia tersenyum ke cermin lalu keluar kamar dengan berlari sambil membawa jaket dan celana untuk Arsya.

Sesampainya di depan rumah ia tidak mendapati Arsya. Mata Hazel kesana kemari mencari laki-laki tersebut.

Psstt...

Hazel menoleh ke sumber suara. Seseorang memerintah Hazel untuk menghampirinya di balik pohon. Hazel tersenyum saat laki-laki yang ia cari ketemu.

"Kok kamu disini?"

"Tadi si teteh keluar rumah jadi aku ngumpet disini"

Hazel ber-oh lalu menaiki motor Arsya yang cukup tinggi.

"Sini jaket nya"

Hazel memberi jaket jeans pada empunya lalu dikenakan oleh Arsya "celana nya kamu pegang dulu ya"

"Oke"

"Are you ready?"

"Yash beb!"

"Let's go!" Arsya langsung melajukan motornya—Hazel tersenyum puas.

Akhirnya Hazel bisa keluar dari rumah yang suntuk.

/'/

Setelah berkeliling Bandung, Arsya membawa Hazel ke pusat perbelanjaan. Arsya meminta Hazel untuk menemani menonton film yang sudah ia nantikan dari lama di bioskop. Hazel sangat setuju karena film itu ber-genre horor.

Film di putar saat ini juga, setalah pesan tiket dan Snack Arsya langsung menarik tangan Hazel untuk ikut berlari dengan nya menuju studio.

"Capek juga ya" ujar Arsya sesampainya di kursi bioskop

Hazel hanya bisa menjawab dengan anggukan. Nafasnya belum stabil akibat berlari dari kaki menginjak lantai mall hingga masuk kedalam studio.

Film terputar. Hazel dan Arsya menonton film tersebut dengan seksama. Saat scene jumpscare semua penonton termasuk Arsya terkejut sedangkan Hazel tetap menonton dengan tenang.

"Udah biasa nonton film horor ya?" Tanya Arsya

"Kalau jumpscare Bukan pembunuhan aku masih bisa nyimak" jawab Hazel

Keinginan Hazel untuk bertanya ada apa dengan Arsya kemarin terbesit lagi. Sepertinya waktu dan suasana sudah tepat.

"Aku boleh nanya gak?" Tanya Hazel

"Sok we , nanti dijawab" jawab Arsya

"Kemarin kok diam aja? Ada masalah?" Tanya Hazel

"Cewe yang aku suka jalan sama cowok lain" jawab nya

"Yang ada di Tiktok itu ya?"

"Iya gitu deh.  Sabodo teuing sekarang mah sama cinta. Aku mau fokus sekolah dulu dikit lagi lulus" ujar Arsya

"Gak enak tahu pacaran. Mau pergi aja ribet, mau main ribet. Dikekang terus ending nya selingkuh juga" ujar Hazel lalu mendengus kasar

"Maneh itu mah" Arsya tertawa

"Rese!"

/'/

Makan malam keluarga Arsya dan Hazel tidak sedingin kemarin. Papa Arsya membuka suara

"Dulu papah paling keren se-SMa. Balapan, madol, tinju-tinju an" Ujar papah Arsya dengan bangga

"Madol bagi papah tuh keren?" Tanya Arsya

"Wuih iya pada masa nya"

Mamah Arsya menggelengkan kepalanya. Tidak habis pikir dengan omongan suaminya 

"Tadi aku bolos. Berarti aku keren dong kayak papah" ucap Arsya sambil cengengesan

Papah Arsya membulatkan matanya sambil mengangkat garpunya kearah Arsya "ngomong sakali deui!"

"Iya ampun pah" ucap Arsya sambil memegang kepalanya takut

Ayah Hazel tertawa "kok marah? Kan kamu baru aja bilang madol teh sesuatu yang keren"

"Pantas si Aca bangor nya nauzubillah, ternyata papah biang nya" ucap mamah Arsya

Bunda Hazel, Hazel dan anak-anak di bawah umur hanya tertawa melihat perdebatan keluarga Arsya

"Lihat si Rasya meni bageur, gak ada catatan bimbingan konseling kayak maneh" ujar papah Arsya

"Bandingin trus. Kalau gak sama anak pak Halim, sama si ade" ucap Arsya tak terima

/'/

Hazel masuk ke kamar Arsya dengan muram. Biasanya Hazel menyapa Arsya namun kali ini tidak

"Azel kenapa?" Tanya Arsya

"Aku mau pulang ke Jakarta" jawab Hazel lirih

Arsya membulatkan matanya "serius?"

After Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang