Keluarga Hazel berada di ruang tamu terkecuali ayah—dengan tas disamping mereka masing-masing.
Mereka sedang menunggu mobil yang sedang dipanaskan mesinnya oleh ayab. Para orangtua sibuk mengobrol sedangkan Arsya memegangi tangan Hazel
"Zel, jangan bandel ya di Jakarta. Jangan bikin bunda ayah kesal, jangan keluar malam-malam, jangan bolos sekolah, jangan suka begadang, jangan-" ucapan Arsya dipotong Hazel. Karena jika dilanjut Hazel bisa menangis saat ini juga karena suasana hati yang sedang kelabu itu
"Iya Aca, Azel paham. Azel gak akan macam-macam di Jakarta jadi jangan khawatir ya" ujar Hazel lalu tersenyum
Aca tersenyum "makasih ya zel udah singgah di Bandung"
"Azel juga berterimakasih banyak karena aca udah bikin trauma jatuh cinta azel, hilang" ujar Hazel lalu menatap dalam Arsya sambil memegang tangan Arsya
"Kamu orang baik, ca. Aku yakin kamu akan dapet cewe yang baik juga dan pastinya aku dukung penuh" ujar Hazel lalu tersenyum
Arsya hanya bisa diam dengan manik mata yang bertemu dengan mata Hazel yang kecokelatan itu.
"Mobil sudah siap, ayo masuk mobil!" Perintah sang Bunda pada tiga anaknya
"Ca jangan sombong ya. Kalau Hazel butuh teman curhat jangan hilang, oke?!" Ujar Hazel lalu bangkit dari duduk nya
"Iya Hazel" Arsya menyunggingkan senyumnya
Hazel berlari kecil menuju garasi lalu Arsya mengekor dengan memberi jarak jauh
Detik selanjut nya Hazel berlari kecil menghampiri Arsya lalu memeluk Arsya yang kini diam mematung
"Hazel izin peluk sebentar ya" ujarnya sambil memeluk Arsya
Arsya membalas pelukan Hazel sambil tersenyum kecil berusaha tidak terbawa suasana sedih
Mata Hazel mulai berkaca-kaca ia pun langsung mendorong pelan tubuh Arsya
Hazel memberikan senyum manis nya ke Arsya "sampai jumpa lagi"
"Sampai jumpa lagi Hazel" ujar Arsya sambil tersenyum
Hazel berlari menuju mobilnya yang sudah keluar dari garasi itu. Ia langsung masuk kedalam mobil nya
Hazel melambaikan tangan nya setelah melihat Arsya dari luar jendela
Arsya tersenyum lalu melambaikan tangan nya
/'/
Sesampainya di Jakarta, Hazel langsung membersihkan badannya setelah itu ia membuka handphone nya dan didapati notifikasi dari teman-teman nya dan Arsya
Acagemoi
Kalau udah sampai kabari yaUdah sampai nih hehe
Alhamdulillah. Istirahat dulu kalo gitu
Iya acaaaaa
Hazel keluar dari aplikasi line lalu beralih ke galeri. Dilihatnya terdapat foto nya dengan Arsya dari hari pertama di Bandung hingga hari terakhir.
Momen yang paling Hazel suka disaat Arsya menggendong nya di samping boneka Minion besar saat di Singapura. Ia pun langsung mengubah layar kunci nya dengan foto tersebut
Ia mematikan layar handphone nya lalu menyalakan lagi. Ia tersenyum saat foto nya dengan Arsya terpampang di layar kunci handphone nya
Detik selanjutnya Hazel mendapat telepon dari Lulu—teman satu komplek nya. Segeralah Hazel angkat
"Zel lu udah pulang dari Bandung kan?"
"Iya nih"
"Gue sama yang lain di depan rumah lu. Keluar dong"
Hazel keluar dari kamarnya lalu berjalan ke balkon yang satu lantai dengan kamarnya itu
Ia lihat ada lima belas orang berdiri di depan gerbangnya. Kebetulan Hazel berada di lantai dua jadi ia bisa melihat orang diluar sana
Hazel langsung berjalan melewati tangganya dengan cepat
Setelah sampai gerbang, Hazel langsung membuka gerbang nya.
Tujuh perempuan yang di depan nya itu langsung memeluk Hazel
"Gue kangen sama lo"
"Lo lama banget si"
"Jangan pergi lama lama lagi ya"
Keluh mereka
"Gue juga kangen sama kalian" ujar Hazel
Delapan laki laki hanya tersenyum melihat kehangatan para perempuan didepannya ini
Tujuh perempuan itu langsung melepas pelukannya dari Hazel
"Hazel keliatan nya cape. Mainnya besok aja ya gaes" ujar Raka
"Kelamaan kalau nunggu besok buat main. Yuk masuk" ucapan sang tuan rumah membuat para tamunya bersorak gembira
/'/
Mereka semua berada di lantai tiga rumah Hazel yang dimana tempat santai untuk menjamu tamu.
Sebelumnya Hazel telah membagikan oleh-oleh. Semuanya menunggu di depan kamar Hazel dan beberapa orang masuk kedalam kamar untuk membantu membagikan buah tangan dari negara singa itu
Selama mereka dilantai tiga, Hazel diserbu oleh banyak pertanyaan dari teman-temanya dan di selingi nyemil yang sebelum nya dibawakan mba Ani—asisten rumah tangga Hazel
"Gimana kedekatan lu sama Arsya Darren itu? Kita semua kepo nih" ujar ismi
"Kita cuma teman kok gak lebih"
"Teman tapi cinta maksud lu, Zel?" Celetuk Gerry
"Gausah fitnah, ger" balas Hazel dingin
"Tapi biasanya omongan celetuk khas Gerry selalu bener, Zel" sambar Bian
"Iya juga sih"
"Jujur lo, zel"
"Boong dosa zel"
"Maaf kali ini gua setuju sama Gerry"
"Dih apaan si lo pada jadi nyudutin gua gitu" sungut Hazel tak terima
TING!
Bunyi notifikasi masuk dari Handphone Hazel. Kebetulan peraturan mereka kalau sedang kumpul dilarang memainkan handphone sehingga setiap main sudah menjadi tradisi mereka handphone di kumpulkan di tengah-tengah mereka
Semua berdecak sambil menggelengkan kepalanya saat tak sengaja membaca notifikasi masuk dari Hazel dan melihat wallpaper kunci layar Hazel
Acagemoi
Jangan lupa sholat ya zel"Alhamdulillah Hazel udah dapet pasangan yang bener" ujar Sayyid
"Masyaallah bang Arsya"
"Yampun keuWuan apalagi ini"
"Kan apa gue bilang? Ucapan gue ga pernah meleset bos" Ujar Gerry sambil memasang wajah khas ngeselin nya itu. Seketika sifat sombong nya bertambah jadi
"Bacot" cerca Hazel
Gerry tertawa kencang dan yang lain tertular.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You
Fiksi RemajaHazel mengidolakan Arsya di sosmed. Tapi tidak disangka seorang Arsya Darren yang memiliki banyak penggemar kaum hawa- merupakan teman kecil Hazel yang sudah terpisah selama sepuluh tahun lamanya. Cerita dimulai ketika Hazel bermalam di rumah Arsya...