Terik matahari di luar lapangan membuat anak 11 IPS-1 mengeluh. Pasalnya pelajaran olahraga ada di waktu dimana matahari berada di atas kepala.
"Pak olahraga nya di ruang indoor aja flish"
"Duh pak gatahan panasnya"
"Bapak saya lupa pakai sunscreen!"
"Haduh kaum hawa berisik banget. Baru dicium matahari aja ngeluh gimana kena percikan api neraka" ujar Pak Umar—guru olahraga
"Astaghfirullah bapak"
"Istighfar bapak"
"Amit-amit bapak. Bapak aja yang kena percikan api neraka saya mah skip" ujar Hazel
"Hazel lambe mu tolong dijaga" sahut Juna sang ketua kelas
"Maaf, babu kelas" jawab Hazel sekenanya
"Richeese level lima kalah sama mulut Hazel"
"Hush sudah-sudah. Sekarang bapak mau kalian ambil nilai dengan men-dribble bola basket lalu masukan kedalam ring. Bapak kasih waktu sepuluh menit untuk lima orang anak. Langsung saya panggilkan secara acak. Shafa, Hazel, Farel , Andre dan Gena
Kelima anak yang namanya di sebut tadi langsung ke tengah lapangan dan membentuk satu barisan. Mereka melakukan peregangan kecil lalu dimulai oleh Shafa
PRIT!
Peluit milik Pak Umar berbunyi nyaring di lapangan membuat Shafa yang berada di awal barisan langsung mendribble bola yang ia genggam lalu memasukan kedalam ring
Bola yang dimainkan oleh Shafa masuk ke dalam ring setelah itu ia mengambil lagi bolanya lalu melempar ke Hazel
Saatnya Hazel menunjukkan bakatnya. Biarpun ia tidak mengikuti ekskul basket namun ia punya skill dalam bermain bola basket karena Basket adalah hobi nya. Biasanya ia mengasah hobinya itu dengan bermain bersama teman rumahnya yang kebetulan salah satu dari temannya ada ABAS (anak basket)
Hazel men-dribble bola basket lalu memasukkan kedalam ring dengan mulus
"Nice Hazel" puji Pak Umar lalu membisikan nilai kepada sekertaris kelas yang sudah ada di sampingnya
Giliran Gena. Gena mulai men-dribble lalu melompat—niatanya agar bolanya masuk kedalam ring nyatanya ia jatuh dan terduduk di lapangan sambil meringis
"Mulai lagi si anjing" umpat Aurel dengan memutar bola matanya jengah
"Drama queen start a drama be like" ujar Kila
Hazel mengulurkan tangannya ke Gena membuat Gena mendongak "buru gausah drama"
Gena langsung menerima uluran tangan Hazel lalu mencebik kesal. Matanya terarah ke Farel. Ia kira Farel akan menolongnya nyatanya farel acuh
/'/
Arsya dan teman-teman nya kini makan di bangku kantin yang berada di pojok. Pojok Kantin sudah menjadi singgasana mereka
"Eh udah pada tau belum?" Ucapan Keanu membuat teman-teman nya yang sedang asik makan langsung memberhentikan makannya
"Apaan tuh"
"Apaan woi"
"Spill buru'"
"Anak XII-IPS 1 ada yang baru nikah" lanjut Keanu
"Hamidun paling" ujar Dafa lalu melanjutkan makanannya lagi
"Engga hamil duluan ini mah tapi di jodohin sama ortu" sambung Keanu
Arsya terdiam. Rasanya ada kalimat yang tidak asing dari hidupnya lewat begitu saja di telinganya
"Orang tuanya takut anaknya gak laku makanya di jodohin" ujar Randy lalu meneguk es teh manisnya
"Ya enggak lah. Siapa tahu orang tuanya mau anaknya menghindari zinah" sahut Arsya dengan nada sewot
"Benar juga. Malah itu ide bagus " sambar Haris
"Iya bagus tapi kan buat ngejalanin hubungan sakral di usia kita sulit karena emosi masih labil" Ujar Rafi
"Gitu ya?" Sahut Arsya pada Rafi
"Yang umurnya udah siap nikah aja banyak yang divorce gimana yang usia muda" ujar Rafi lagi
Ucapan Rafi membuat Arsya berfikir lagi soal urusan nya yang belum selesai itu. Sudah dari kemarin Arsya mendapatkan keputusan yang bulat namun setelah Rafi berbicara seperti itu ia jadi tidak yakin dengan keputusan sebelumnya
"Sebenarnya umur itu gak jadi patokan buat nikah, raf. Yang dibutuhkan dalam nikah itu kesiapan mental dan Ekonomi. Kalau kedua itu udah merasa cukup mau nikah sekarang juga gak masalah" Ujar Haris lalu menyuapkan baso kemulutnya
"Setuju" ujar Arsya sambil menggebrak meja
Orang-orang yang berada di sekitar tempat duduk Arsya sampai menoleh karena mendengar gebrakan meja Arsya yang penuh semangat itu
"Semangat pisan maneh, ca. Jangan-jangan mau nikah muda juga" ujar Keanu
"Emang"
"Hah?"
"Bantuin gue ya?"
"Hah?"
/'/
Hazel berbaring dikasur Liza. Dilihatnya Liza tengah berjumpa dengan oppa koreanya dengan sebuah aplikasi
"Anyyeong oppa"
"Monyong juga liza" sahut Hazel membuat Liza mencebik kesal sambil menatap kesal kakaknya itu
"Iya-iya maaf. Idola lu top deh pokoknya" ujar Hazel setelah ditatap dengan adiknya yang tak terima itu
Aca gemoi
Udah makan, zel?Udah. Kamu?
Udah dong. Oh iya hari Minggu kosongin jadwal ya
Kenapa emang?
Aku mau kerumah kamu. Boleh gak nih?
Boleh kok ca. Nanti kamu ikut gabung aja sama temen ku disini
Aku ramean nih. Gapapa kan?
Iya gapapa. Ajak sekomplek juga gapapa ca
Aku anaknya nekat loh
Iya udah jangan bawa sekomplek
Happy birthday Hazel❣️🌻
Belum aca!
Di Bandung udah hari Minggu jadi Hbd
Baru tahu Bandung bisa ngechit
Waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You
Подростковая литератураHazel mengidolakan Arsya di sosmed. Tapi tidak disangka seorang Arsya Darren yang memiliki banyak penggemar kaum hawa- merupakan teman kecil Hazel yang sudah terpisah selama sepuluh tahun lamanya. Cerita dimulai ketika Hazel bermalam di rumah Arsya...