Masalah

133 11 13
                                    

Maaf ya teman-teman aku slow update soalnya wattpad lagi trouble gitu:((

Semoga kalian gak emosi ya di part ini💅

HAPPY READING

Perempuan dengan rambut sebahu tengah meletakkan dua cangkir teh di meja. Ayahnya pun tersenyum “makasih, neng”

“makasih ya, bung” ujar mamah nya lalu menyesap teh nya

Bunga duduk di sofa yang bersebrangan dengan kedua orangtuanya “tadi ayah mau nanya apa?”

Ayah Bunga menyesap teh nya lalu menaruh lagi cangkirnya di meja “kamu jadi ke Jakarta?”

“jadi, yah,”

“kalau tidak terlalu penting, lebih baik gausah-“ ujar Ayah

“Katanya kamu mau ikut seleksi PTN.  Lebih baik waktu kayak gini kamu isi dengan belajar” timpal mamahnya

“ini penting kok mah. Soalnya aku dapet project bareng sama Arsya. Berhubung Arsya ada di Jakarta jadi aku susul kesana,”jelas Bunga

“gak bisa Arsya nya aja, neng yang kesini?” Ujar Ayah yang terdengar berat memberi izin

“gak bisa, yah. Dia ada acara keluarga” dusta Bunga. Ia tak bisa memberi alasan sebenarnya kepada kedua orangtuanya

Semalam Bunga menghubungi Arsya tentang project nya itu. Arsya bersedia namun ia tak bisa pulang untuk sementara waktu. Arsya akan memberi alasan jujur mengapa ia tak bisa pulang untuk sementara waktu ini

Bukannya senang karena Arsya akan membagikan cerita—Bunga justru takut. Entah kenapa perasaannya tidak enak. mungkin karena Mila menghubungi Bunga sebelumnya lalu bercerita soal keanehan Arsya saat bertemu Mila di rumah Hazel

Bunga benar-benar shock saat Mila bercerita bahwa kondisi Hazel sedang melemah ditambah Arsya menyatakan secara gamblang bahwa Arsya sudah berkali-kali berhubungan intim dengan Hazel
“gak mungkin,” Ucap bunga tanpa sadar membuat kedua orangtuanya menatap heran putrinya itu

“ai neng kunaon?” tanya Ayah Bunga yang melihat putrinya bergumam dengan ekpresi yang tak bisa ditebak

Bunga menggeleng cepat “gapapa kok yah,”

/”/

Hazel berdiri dibalkon. Ia menghirup udara segar khas pagi sambil memejamkan matanya—berusaha menghilangkan pikiran yang berkecamuk di kepalanya sedari tadi.

Tadi setelah Hazel bangun, Arsya memainkan rambut Hazel sambil menyebut nama Hazel dengan kalimat ‘azel aku mau ngomong’ dan setelah dipersilahkan Arsya malah menjawab ‘gak jadi’

Ketika Hazel mulai geram, barulah Arsya bercerita kalau hari ini ia dengan bunga akan menjalankan project dengan mempromosikan sebuah online shop yang dimana mereka akan mengenakan outfit ala dating. 

“oh gitu. yaudah sana mandi” ujar Hazel sambil mendorong pelan Arsya

“kok lesu gitu sih keliatannya? Semangat dong sya. Kan duit nya lumayan kata kamu” Ujar Hazel yang terus menyemangati suaminya

Arsya menghela nafas nya berat “habis pakai outfit itu kita dinner di restoran terus tunjukkin kemesraan. Emangnya kamu gak keberatan?”

Hazel terhenyak. Yang sebelumnya menyemangati suaminya dengan heboh kini diam tanpa berkata-kata. Kenapa perempuannya harus Bunga?,  pikirnya

Hazel berusaha menarik bibirnya keatas. Hazel memegang satu tangan Arsya dengan kedua tangannya “rejeki tuh gak boleh ditolak, sya. Soal aku keberatan atau engga, aku engga keberatan kok. Jadi sok atuh diambil” 

Jujur hati dan pikirannya berkecamuk saat itu. kenapa harus bunga yang jadi model perempuannya? Perempuan yang menaksir Arsya lalu menjelma menjadi sahabat Arsya. Hazel mendunga Bunga tengah mengadakan party dengan hati
kecilnya sekarang

Hazel menghela nafasnya berat “ayo zel, kamu harus dewasa! Jangan ngikutin ego terus!” ucap Hazel yang tengah mengubah mindset nya agar tidak cemburu

Hazel harus benar-benar bisa mengontrol egonya mengingat pekerjaan suaminya itu.

After Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang