Hazel terlihat sibuk di meja belajarnya. Arsya menghampiri Hazel dan dilihatnya gadisnya itu tengah berkutat dengan buku pelajarannya “belajar apa?”
Hazel mendongakan kepalanya untuk melihat Arsya yang berdiri disampingnya “Akuntansi”
Arsya yang niatnya ingin bantu-memilih memundurkan langkahnya saat mendengar mata pelajaran itu. bukannnya apa, Arsya itu anak IPA. yang ada bukannya bantu malah pusing melihat penjabaran Akuntansi
“oh Akuntansi,” beo nya
“aku keluar dulu ya,” ujar Arsya lalu dijawab dengan acungan jempol oleh Hazel
Arsya berjalan menuju garasi rumah Hazel. Menyalakan mesin mobil nya lalu mengendarai ke salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Ada beberapa yang harus Arsya beli untuk tinggal di rumah Hazel hingga Hazel pindah ke Bandung. Arsya sudah bicarakan semalam tentang ini dengan keluarga Hazel dan mereka tentunya tak keberatan dengan keputusan menantunya itu
/”/
Arsya melipir ke salah satu toko baju disana. Ia butuh beberapa pakaian karena yang ia bawa kemarin hanya sedikit. Arsya mengitari pakaian dibagian ‘men’ itu hingga Arsya mendapat beberapa setelan baju. Setelah dirasa cukup, Arsya yang baru melangkah menuju kasir terhenti saat ia melihat bagian baju untuk perempuan.
Sepertinya ia harus membelikan baju untuk Hazel juga
Arsya berjalan ke bagian perempuan. mengingat style perempuannya itu Arsya langsung melipir ke bagian Hoodie
“loh sya, ngapain disini?” suara itu membuat Arsya menoleh kesumber suara
“Mila?“ ucapan Arsya terdengar kaget melihat perempuan yang sudah hilang beberapa tahun belakangan dari pandangannya
Perempuan itu mengulas senyumnya “sendirian aja nih?”
‘iya” jawab Arsya datar
“udah lama juga ya kita gak ketemu” ujar perempuan yang bernama Mila itu dengan bibir yang berkedut keatas
Arsya tidak tahu ini momen baik atau tidak. Setelah menghilang tanpa kabar perempuan itu muncul begitu saja dihadapannya. Tatapan dan ekspresi Mila sekarang terlihat menyebalkan dimata Arsya. Setelah menghilang tanpa kejelasan perempuan itu tampak tidak ada penyesalan sama sekali
“gue duluan” ujar Arsya dengan ekspresi datar lalu pergi dari pandangan perempuan itu
Sepertinya Arsya harus pindah ke outlet baju lain
/”/
Kepala Hazel seperti ingin pecah sekarang. Sepertinya sudah cukup dia bermain dengan Akuntansi. Saatnya ia beralih ke Bahasa inggris agar otaknya lebih chill
Hazel membuka buku tulis nya untuk membaca catatan Bahasa inggris nya. Hazel tersenyum samar karena dirasa peningnya hilang akibat Akuntansi.
Andai minggu depan tidak ada ulangan harian Akuntansi, ia juga ogah menyentuh buku pelajaran menyebalkan itu.
Detik selanjut nya Handphone Hazel bergetar. Dilihatnya direct messege masuk dari Bunga
Hazel menghela nafasnya berat. Pening dikepalanya yang sempat hilang seketika muncul lagi
Hazel
Gawat
Si dajjal muncul lagi
Bukannya lo ya dajjalnya?
Kali ini gue serius
Langsung ke intinya. Gue gak suka bertele-tele

KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You
Roman pour AdolescentsHazel mengidolakan Arsya di sosmed. Tapi tidak disangka seorang Arsya Darren yang memiliki banyak penggemar kaum hawa- merupakan teman kecil Hazel yang sudah terpisah selama sepuluh tahun lamanya. Cerita dimulai ketika Hazel bermalam di rumah Arsya...