Arsya memasukkan bola basketnya ke dalam ring lalu berjalan ke arah tempat duduk di GOR milik akademi basket nya
Arsya meneguk minuman yang sebelumnya ia ambil. Tak lama asisten pelatih Arsya datang menghampiri "ca..."
"Iya om?" Asisten coach tersebut adalah paman Arsya. Ia memanggil dengan sebutan om karena disekitar nya sedang tidak ada anggota lainnya
"Gimana kabar papah mu? Sepertinya dia sibuk banget akhir-akhir ini" ujar yang biasa di panggil Om Candra
"Iya om papah sibuk banget akhir-akhir ini. Main atuh om kerumah" ujar Arsya
"Iya nanti hari Minggu om kesana. Oh iya si Nindy mau kasih anak kucing ke kamu. Kamu mau gak?" Nindy adalah sepupu Arsya namun selisih umur mereka cukup terpaut jauh
"Boleh tuh om. Tapi si mamah kan gak suka kucing" ujar Arsya
"Dulu mamah Nindy juga gak suka kucing. Katanya bulunya takut terbang-terbangan lah, geli lah. Tapi semenjak Nindy nekat bawa kucing terus di pelihara, lama-lama mama nindy suka" tutur om Candra diakhiri tertawa
Arsya tertawa "aca malah gabisa bayangin ekspresi mamah pas liat tiba-tiba ada kucing di rumah"
Om Candra ikut tertawa
/'/
Hazel menatap Roomchat Line dengan jengah sambil men-scroll tak jelas. Jarinya tersentuh ke kontak Arsya
Hazel menatap percakapan terakhir ia dengan Arsya yaitu saling mengirim video tiktok dan foto. Hazel dan Arsya memang tidak pernah saling bertukar pesan karena menurut Hazel untuk apa toh nanti juga bertemu di rumah
Namun pikiran biasanya itu beda dengan saat ini. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam namun Arsya tidak kunjung pulang
Hazel mendesah pelan saat hati nya menyuruh Hazel menanyakan Arsya
Dimana
Otak nya meminta untuk "jangan menanyakan hal itu" namun hatinya menyuruh "cepat tanya sekarang"Hazel menarik nafas panjang lalu menghembuskan dengan pelan. Oke mungkin tidak apa sekali-kali bertanya seperti ini toh itu bukan perbuatan menjijikan juga
Dimana, ca?
Detik selanjutnya seseorang membuka pintu kamar membuat mata Hazel tergerak ke arah pintu
"Tumben baru pulang" sapa Hazel saat dilihatnya Arsya yang datang dengan Hoodie dan celana abu-abu nya
"Habis latihan Basket" jawab nya sambil membuka Hoodie nya
Hazel ber-oh sambil mengangguk mengerti
Arsya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hazel langsung keluar dari kamar untuk makan malam bersama
/'/
Tidak ada bahan pembicaraan malam ini. Di meja makan hanya ada sedikit lelucon yang Papah Arsya buat dan beberapa orang menimpalinya.
"Aca, Azel.."
"Iya mah?"
"Iya Tante?"
"Stok makanan dirumah ini habis, tolong belikan ya di supermarket. Teh iis udah men-list apa saja yang harus dibeli" titah Mamah Arsya
"Oke mah"
"Baik Tante"
"Teh Iis, sini teh si aca sama azel mau belanja" ujar mamah dengan intonasi sedikit meninggi karena ruang makan dan kamar teh Iis agak jauh
Teh Iis yang mendengar perintah sang majikan langsung menghampiri "ini kak" ucap teh Iis dengan memberi selembar kertas yang sudah penuh dengan tulisan

KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You
Novela JuvenilHazel mengidolakan Arsya di sosmed. Tapi tidak disangka seorang Arsya Darren yang memiliki banyak penggemar kaum hawa- merupakan teman kecil Hazel yang sudah terpisah selama sepuluh tahun lamanya. Cerita dimulai ketika Hazel bermalam di rumah Arsya...