Haiiiiiii 😁
Kali ini aku cepet ya updatenya? soalnya belum ada yang neror aku hahhahah
Kali ini, jatahnya Erin Vikri dulu. Juanana enthusiast sabar sampai part berikutnya ya.
Anyway, selamat membaca my cloud 💜
Oh iya, udah pada baca postan di ig kan? Biar nggak terlalu bingung pas baca ini.
🌹🌹
Ini hanya tentang aku yang ingin mendekap jiwamu. Bertaruh dengan waktu hingga sampai mana perjalanan ini bisa kita lewati dengan jiwa yang menyatu.
Hari ini, seperti biasa Vikri kembali pada aktivitasnya. Yang beda adalah, ia tau bahwa ia bahagia, Erin ada disisinya dan itu lebih dari cukup.Menggenggam kembali milikmu yang sempat hilang itu, sebuah kebahagian dengan euphoria yang luar biasa. Jadi tolong beri sedikit kelonggaran untuk Vikri menikmati fase bucinnya ini.
Laki-laki itu menikmati senandung kecil di ruang kerjanya yang hanya dihuni oleh dirinya sendiri. Kadang juga bersiul, sambil membolak-balik setumpuk laporan yang kali ini tidak tampak menjenuhkan bagi Vikri.
Padahal biasanya, membaca laporan adalah musuh utama Vikri.
Thank you Erin, Vikri jadi lebih produktif walau sedikit tidak waras karena senyum-senyum sendiri.
Pintu kantor Vikri di ketuk dari luar, ia menyahut, melirik sebentar hanya untuk memastikan sekretarisnyalah yang masuk kedalam kantornya.
"Gimana? Proyeknya fix?" Tanyanya tanpa menoleh. Santai menandatangi laporan yang baru saja selesai dibaca.
"Ditunda pak," ringis sekretarisnya. Wajah lusuh sehabis negosiasi pelik tercetak jelas disana.
Vikri menaikkan sebelah alis, "ini proyek kita yang sama PT. ANGKASA BINTARA loh? Kok bisa ditunda? Bukannya udah fix kemaren?" Tanyanya tak yakin. Mengingat hubungan baiknya dengan keluarga Bintara dan seberapa sering mereka menjali kerja sama, ini jadi terdengar tidak masuk akal bagi Vikri.
"Iya pak, penyedia lahan menolak melanjutkan kerjasama sampai waktu yang belum ditentukan. Jadi, pembangun komplek vila ditunda sementara dan kerjasama kita sama mereka juga ikut ditunda," sekretaris Vikri merapatkan tangan di depan tubuhnya. Takut-takut memandangi si Boss yang langsung berubah mood.
"Kok bisa?" Tanyanya dengan suara tertahan agar tak meninggikan nada.
"Penyedia lahan bilang dia pengen negosiasi sama perusahaan kita,"
"Tapi kita kan nggak ada hubungannya sama kerjasama mereka?"
"Yah.. kalau itu saya juga nggak ngerti pak. Tapi penyedia lahan bilang dia mau proyek ini dilanjutkan kalau perusahaan kita mau bernegosiasi dengan mereka,"
"Terus tanggapan perwakilan Bintara gimana?"
"Mereka bilang semua terserah perusahaan kita pak. Kalau perusahaan kita menolak bernegosiasi, mereka dengan sangat terpaksa harus mencari perusahaan kontraktor lain,"
Vikri mengusap kasar wajah dinginnya yang berubah serius dan mengintimidasi itu.
"Yaudah kalau gitu, lo atur pertemuan gue sama pimpinan Bintara. Gue mau konfirmasi ini sama mereka dulu," pungkasnya."Oh iya pak satu lagi, mereka bilang ingin bernegosiasi dengan pimpinan utama perusahaan kita"
Vikri menurunkan pandangannya, "iya, saya kan?" Jawabnya sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanteur
Random'Mungkin belum jodoh,' kata yang terdengar sepele dan sangat mudah diucapkan itu ternyata punya beban perasaan yang sangat berat. Nana ingin kabur, memulai hidup baru dan melupakan kata 'mungkin belum jodoh,' yang berulangkali ia ucapkan hanya u...