Ini bisa dibilang juanana nggak sih??
Kayanya aku salah ngasih spoiler di ig.
Ini, NanaYogi
Hehhee
Selamat membaca my cloud ..
🌹🌹🌹
Bandung lagi !!
Nana pulang lagi. Ke Bandung. Ke rumah yang ada Mama, Papa dan Yogi di dalamnya. Seolah Bandung adalah tempat pelarian terbaik Nana setiap kali dikecewakan.
Tapi pelarian kali ini biasa aja. Tidak ada air mata, atau sesi galau dipojokan kamar seperti biasanya.
Nana baik-baik saja.
Setidaknya begitu dari apa yang bisa ditangkap dari luar.
Yah, kebiasaan cewe pada umumnya yang gemar menyembunyikan kegalauan dan bersikap seolah baik-baik saja dengan menyibukkan diri.
Hari ini Nana menjadi penguasa dapur. Seharian sibuk berkutat dengan mixer, oven dan berbagai bahan yang Nana sulap entah menjadi apa.
Ia menahan napas, pelan-pelan membuka oven yang terdapat loyang didalamnya.
"Please jadi," gumamnya pada seloyang castella untuk yang ke 3 kalinya. Yang pertama dan kedua, tidak usah ditanya bagaimana keadaannya.
"Emang bener percobaan ketiga jarang ada yang gagal," gumamnya sambil mengangkat castella yang sudah disalin kepiring dengan rasa bangga.
Buru-buru Nana menaruh castellanya dimeja makan. Memastikannya berada ditempat yang tepat sebelum kemudian membuka kulkas dan mengambil whipcream.
Ponsel Nana berbunyi bersamaan dengan tertutupnya pintu kulkas. Satu panggilan telepon yang langsung diangkat begitu saja tanpa melihat nama yang tertera.
"Halo," sapanya begitu tersambung.
"Na, kamu di Bandung?" Tanya seseorang di seberang sana.
Pupil Nana membesar, suaranya terlalu familiar untuk tidak Nana ketahui.
"Iya, kenapa Nung?" Tanyanya.
Iya itu Hanung.
Hanung yang bukan lagi milik Nana dan yang sudah Nana anggap seperti sahabatnya sendiri sekarang. Entahlah, rasanya untuk Hanung berganti begitu saja dengan rasa persahabatan. Hanung pernah begitu tulus mencintai Nana dan nggak ada salahnya buat Nana tulis menyayangi Hanung sebagai sahabatnya sekarang.
"Oh, kamu sudah lihat berita di televisi belum Na?" Tanyanya.
Kening Nana berkerut, tapi kemdian bisa mencerna maksud dari Hanung.
"Oh sudah diumum kan ya Nung?"
Ini soal pembatalan rencana pernikahan mereka yang diumumkan melalui conferensi pers. Nana tidak tau kenapa sebuah pembatalan pernikahan terasa begitu penting sampai harus diadakan conferensi pers.
Tapi mengingat siapa Hanung dan bagaimana dulu hebohnya pemberitaan tentang pertunangan mereka, Nana sudah tidak kaget lagi mengapa berita tentang putusnya hubungan seseorang bisa disiarkan di televisi nasional.
Ini juga yang menjadi alasan keraguan keluarga Juan tentang hubungan mereka. Segala sesuatu yang dibawa ke media bisa jadi dibesar-besarkan dan dilebih-lebihkan sehingga dapat merusak citra keluarga juga perusahaan. Bisa hilang citra baik keluarga Juan kalau begitu Nana putus dari Hanung, Juan langsung menikahin Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanteur
Aléatoire'Mungkin belum jodoh,' kata yang terdengar sepele dan sangat mudah diucapkan itu ternyata punya beban perasaan yang sangat berat. Nana ingin kabur, memulai hidup baru dan melupakan kata 'mungkin belum jodoh,' yang berulangkali ia ucapkan hanya u...