Hanung Malam Itu..

1.1K 222 84
                                    

Halooooo

Selamat malam minggu buat jiwa-jiwa yang kesepian yang nungguin aku update cerita ini hehehhe

Selamat membaca ya, semoga ini bisa ngobatin kangennya kalian sama cerita ini ..

huhuhu laff u 🙆‍♀️

🌹🌹

"Nggak mau tau besok lo udah harus balik ke Jakarta !!"

"Na gue kan mau tunangan lo nggak mau bantuin gue gitu?"

"NANA !! BANDUNG JAKARTA NGGAK JAUH YA !! APA PERLU GUE JEMPUT LO LANGSUNG KESANA?"

Tebak siapa yang menelepon Nana setiap pagi-pagi sekali cuma untuk meneriakinya soal rencana pertunangan?

Erin orangnya.

Yang selalu riweuh dan berisik setiap kali sedang bahagia.

Kali ini, perempuan pencinta cowo tampan itu sedang sibuk-sibuknya soal rencana pertunangannya dengan Vikri yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

Sebuah keajaiban bukan mengingat bagaimana jatuh bangunnya mereka membangun sebuah hubungan?? Sempat hampir benar-benar berpisah, nyatanya takdir meminta mereka untuk tetap bersatu.

Yah, setiap orang punya ceritanya sendiri. Dan punya kejutan tersendiri untuk takdir yang tidak tertebak ini.

Jadi, hari ini Nana kembali lagi ke Jakarta. Berkat bujukan Erin yang tiada henti menerornya dan demi sebuah janjinya pada seseorang.

Malamnya, Nana sudah sampai di kediaman Erin karena sahabatnya itu menjemput Nana langsung ke apartemennya. Meminta Nana untuk menginap di rumah.

Nana udah yakin banget, semalaman ini Erin akan mengoceh soal Vikri dan kisah cinta mereka yang akhirnya menemukan ujung yang bahagia.

"Lo harus tau muka Vikri waktu berhadapan sama Papa. Tegang banget huhuhu untuk laki gue ganteng," Erin berseru lagi di tempat tidurnya. Dengan setoples besar sereal coklat yang ia pangku, terus menerus bercerita berbagai hal yang Nana lewatkan selama ia di Bandung.

Mulai dari kabar baik hubungannya yang akhirnya mendapat restu oleh kedua orang tua mereka, cerita tentang Jennie yang kabur ke Swiss, sampai ke cerita remeh temeh seperti soal cafe Johny yang rencananya akan ia jadikan tempat untuk pre wedding, dan soal adiknya Iqbaal yang ikutan riweuh mengurusi rencana pertunangan Erin.

Nana senang mendengar semua cerita Erin. Melihat antusias Erin dan senyum menularnya setiap kali bercerita menjadi healing tersendiri buat Nana.

"Jadi bener-bener udah direstuin nih?" Tanya Nana yang setia duduk di kursi depan meja rias Erin mendengarkan ocehannya sedari tadi.

Erin mengangguk, masih sambil tersenyum "Alhamdulillah, 8 tahun gue nggak sia-sia ya Na?" Ujarnya.

Nana balas mengangguk, ikut tersenyum pada sahabatnya itu.

"Selamat ya, calon nyonya Atmajaya," ucapnya lalu berjalan menghampiri Erin dan memeluknya.

"Lo juga, kapan jadi nyonya Bintara?" Erin melirik Nana dari sudut matanya. Menunggu Nana untuk merespon pancingannya itu.

Saat Nana membalas dengan senyum singkatnya, Erin tau bahwa tebakannya tidak salah.

"Gue tau kali Na, pasti ada yang nggak beres yang bikin lo bolak balik Jakarta-Bandung nggak menentu. Kenapa? Lo ragu sama Juan?" Tanyanya telak.

Nana tidak bisa menghindar kalau sudah dengan Erin, dan memang tidak ingin juga. Ia terlalu mudah dibaca oleh sahabatnya itu.

EnchanteurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang