Ghea dan ami berdiri di depan kelas mereka, dengan permen gagang di tangan masing-masing, keduanya menatap fokus pada dua titik berbeda.
Ghea menatap vanya yang berjalan sambil menundukan kepalanya sedangkan ami asik menggulir layar ponselnya.
"Beneran pindah dia? Rame di base nih." tanya ami tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
"Iya."
"Udah minta maaf belum? Kalau belum perlu gue cegat sekarang nggak? Atau butuh jasa kempesin ban mobil?" ami menoleh, menatap ghea dengan raut penasaran.
"Nggak usah macem-macem. Udah minta maaf anaknya." ghea menoyor pelan kepala ami.
Ami mengangkat bahu acuh, "siapa tau kan? Lo tampar nggak ghe?"
"Tampar lah."
"Serius? Gimana-gimana? Yah gue ketinggalan live streaming deh." ami merapat pada ghea.
Ghea memasang wajah wadar, ia memiting leher ami. "Ya nggak lah, otak lo makin kesini makin kriminal ya?"
Ami memukul mukul tangan ghea, hingga membuat ghea dengan cepat melepasnya. "kriminal apaansi? Kan dia pantes dapetnya."
"Lo kali yang pantes, mau coba nggak?" ghea menaik turunkan kedua alisnya.
"Sialan, gue ini best best best friend lo ya!"
"Emang iya? Masa sih? Perasaan kemaren nampar gue di rumah sakit." ghea menggoda ami.
Ami menatap ghea sinis. "Kalau itu lo emang pantes dapetnya, biar lo sadar. Lo kalau nggak di gituin nggak sadar, bisa-bisanya mau nyerah."
Ghea terkekeh, ia merangkul pundak ami. "Iya iya, utututu sayang deh."
"ABIIIII GHEA BELOK NIH." teriakan ami mengundang perhatian sekitar.
Ghea dengan cepat membekap mulut ami. "Gue jual di shopi lo lama-lama."
°°°
Jessica mengangkat kepalanya dari meja, rafa yang tengah memainkan ponsel menoleh. Ia menatap Jessica yang terlihat bingung.
"Kenapa?" tanya rafa.
Jessica melepas earphonenya, "gue mau ketemu vanya."
Rafa tersenyum kecil, "mau gue anter?"
"Boleh."
Keduanya berjalan sedikit cepat menuju parkiran, rafa sudah mengirim pesan pada rio agar menunggu dirinya dengan jessica.
Tiba di parkiran, jessica menghela nafas. Ia mendekat pada vanya yang tengah menunduk. Rafa yang memahami situasi menarik rio menjauh, memberi ruang pada dua sahabat yang beberapa hari ini menjaga jarak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abighea
Teen FictionAbi sayang ghea, abi juga sayang vanya. Walaupun sayang abi pada vanya hanya sebatas teman, terkadang ghea sering merasa tidak berarti karna perlakuan abi yang selalu mengutamakan vanya. Ingin tau rasanya jadi perempuan yang pacarnya lebih mementin...