Percaya atau tidak, kebohongan yang katanya hanya sedikit dan sekali bisa saja merusak seluruh kepercayaan kedepannya.
Jadi, berkata jujurlah walau kenyataannya menyakitkan.°°°
Pagi ini abi berangkat bareng ghea. Keduanya selalu menarik perhatian siswa sekolah. Namun bukan itu masalahnya. Ghea dibuat heran dengan sikap abi pada teman-teman nya. Lelaki itu tampak menganggap mereka tidak ada.
"Bi, kamu ada masalah sama mereka?"ghea menahan abi yang hendak berlalu.
"Belajar yang rajin ya ghe. Katanya kamu ada ulangan harian hari ini kan? Kalo ada yang ngga paham tanyain aku aja ya." abi mengalihkan topik pembicaraan.
Ghea memutar bola matanya, "iya siap."
"Yaudah aku kekelas." abi mulai berjalan menuju kelasnya.
"Abi."
Abi menoleh.
"Kalo ada masalah, selesaikan baik-baik ya." ghea memberikan senyuman diakhir kalimatnya.
°°°
"Bi kamu kok ngehindar? Kamu marah sama aku?" vanya duduk disamping abi.
Abi pura-pura tidak mendengar. Ia sibuk membaca materi minggu kemarin. Vanya bersandar di kursi. Ia meraih sticky note yang ada di meja abi. Tangannya menulis pesan untuk abi. Setelah selesai vanya menyodorkannya pada abi.
Aku tunggu di cafe biasa. Terserah mau dateng atau ngga, aku tunggu kamu sampe cafe tutup. Jangan buat aku kecewa:)
Begitu isi pesan dari vanya yang hanya ia lirik. Abi meletakkan ponsel, tubuhnya disadarkan di kursi. Mau sekeras apapun usaha abi untuk marah pada vanya, abi tak akan pernah bisa.
Abi meraih sticky note itu dan menempelnya di halaman binder yang ia miliki. Abi kembali membaca materi yang sempat tertunda ia bahkan tidak memperdulikan Farhan yang duduk disampingnya.
°°°
Ghea melempar pelan ponselnya ke atas meja. Ia menghela nafas kasar.
"Aaaaa amiiiii, mau matchaaa" rengek ghea.
"Farhan ngajak jalan, ama abi aja sana."
Ghea mencebikkan bibirnya. "Kalo dia bisa gue ngga akan ajak lo ami."
Ami tertawa kecil. Ia menyandang tas nya, "yaudah sendiri sana. Dah ah, bye."
Ghea mengangkat tangan kanannya, berlaga ini melempari ami dengan sesuatu. Ghea akhirnya bangkit. Ia berjalan dengan lesu menuju gerbang.
Setelah penat berkutik dengan kimia dan dilanjut dengan matematika peminatan, niat ghea adalah melepas penat dengan memakan es krim matcha, varian rasa favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abighea
Teen FictionAbi sayang ghea, abi juga sayang vanya. Walaupun sayang abi pada vanya hanya sebatas teman, terkadang ghea sering merasa tidak berarti karna perlakuan abi yang selalu mengutamakan vanya. Ingin tau rasanya jadi perempuan yang pacarnya lebih mementin...