Yuri tampak cantik dengan gaun putih gading, rambutnya panjanya disanggul tinggi. Wajahnya yang terpoles make up tipis membuat penampilannya kian, menawan.
"Kau terlihat cantik," puji Bryan, membuat Yuri sedikit tersipu ---meski gadis itu segera menutupinya, memasang ekspresi datarnya.
"Wow, ini benar kau Yuri?" Wajah terpukau kini ditunjukan Dean, Glendy tersenyum melihat penampilan Yuri yang berbeda dari biasanya.
"Berhentilah memujinya hingga dia merasa di atas awan."
"Aww.." Yuta mengaduh, saat Yuri menyikut perutnya. Sungguh gadis itu sangat kuat.
"Lihat, dia bahkan tak terlihat anggun sama sekali," ucap Yuta sambil menahan rasa sakit.
"Sudahlah, mari kita mulai misi kita hari ini." Glendy akhirnya menengahi.
Glendy menempatkan diri, di dalam mobil mengawasi, sedangkan Yuri segera menjemput nyonya Kim, dia akan menjadi pemandu wanita itu hari ini. Bryan mengawasi pintu masuk, dan Dean menempati ruang pengawas. Di susul Yuta yang akan menjadi pramusaji hari ini.
Mereka telah siap dengan posisi mereka masing-masing. Dimulai Dean yang memasuki ruangan pengawas, dengan kartu yang sebelumnya telah dicurinya ---tak sulit baginya untuk mengakses masuk, dan memilih menempati kursi di depan meja pengawas.
"Poin 1, siap." Dean memberi kodenya melalui, melalu interkormnya.
"Baik." Glendy telah mengonfirmasi, lalu berlanjut pada Bryan. "Poin2?"
"Siap," balas Bryan, laki-laki itu telah berjaga di depan pintu masuk.
"Bagaimana dengan Poin 3." Yuta telah di tempatnya, memastikan kamera kecil di kaca matanya benar-benar merekam. "Siap."
"Nyonya Kim datang, poin 4 siap."
Yuri menunjukan senyumnya, saat wanita itu dengan gaun panjangnya turun dari mobilnya. Yuri memberikan tangannya, membantu nyonya Kim berjalan.
"Kau terlihat sangat menawan hari ini, Nyonya," puji Yuri, menyambut wanita bernama Kim Soohe.
"Kau bisa saja, kau pun terlihat cantik hari ini," balas wanita itu ramah.
Yuri lagi-lagi tersipu, kali ini dia tak menyembunyikaannya. "Anda membuatku merasa tersanjung. Terima kasih pujiannya, Nyonya."
Kemudian Kim Soohe masuk, dengan Yuri di belakangnya. Wanita itu menunjukkan undangannya pada Bryan yang berjaga di depan pintu masuk dan segera dipersilahkan masuk. Setelah di dalam, Yuta segera menyambut Kim Soohe menuju meja VVIP yang berada tak jauh di depan panggung.
Yuri duduk di meja berbeda tetapi tetap dekat dengan Kim Sohee. Tak lama, seorang pria bersetelan mendekati meja yang telah diisi Kim Soohe, dari data yang Yuri pelajari, dia adalah Adam.
Yuri dalam mode siaga, meja Kim Soohe dikelilingi orang-orang penting. Semua adalah tamu VVIP, acara Damar hari ini.
Berbeda dengan rekannya yang tengah siaga, Glendy tak bisa menutupi rasa terpukau pada gadis yang baru saja memasuki aula pesta.
Benar seperti dugaan Yuri, gadis itu hadir pada acara malam ini, dengan penampilan yang sangat memukau, meski gaya busana gadis itu telihat berbeda dari biasanya. Darah Glendy berdesir.
Dean menyalurkan kamera pengawas, pada sever Glendy.
"Glend!" panggil Dean lagi, karena sejak tadi panggilannya tak kunjung dibalas.
Glendy yang tersadar, segera menyahut. "Ya masuk," balas Glendy.
"Damar masuk." Bryan memberikan monitornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
V.I.P ✔
Mystery / Thriller⚠️WARNING 18+⚠️ [COMPLETED] Ini tentang seorang anak yang melampiaskan dendam ayahnya yang tak menerima keadilan hukum. Hingga akhirnya memutuskan menciptakan aplikasi yang justru akan membuatnya memiliki masalah hukum. Dan VIP adalah nama yang dig...