49

122 3 0
                                    

Sesampai nya di rumah sakit, Jenni dan Riri segera membantu Jeje untuk jalan. Sedangkan Riyan setelah sampai rumah sakit dia langsung berlari meninggalkan ketiga adiknya itu.

"Ini kenapa aku di tuntun mulu sih? Terus itu bang Riyan kenapa lari duluan dah? Ini ada apa sih? Ko perasaan aku gak enak ya?" Jeje terus bertanya selama perjalanannya.

"Udah kakak ikut aja, aku tau ko tujuannya" ucap Jenni

"Ini siapa sih yang sakit?" Tanyanya lagi

Mereka tak menjawab pertanyaan Jeje, mereka bertiga terdiam dalam pikirannya masing-masing selama perjalanan menuju tujuan mereka.

Sesampai di salah satu ruangan di rumah sakit, betapa terkejut nya Jeje karena disana sudah ada kedua orang tuanya, kedua orang tua Jojo, dan kakak kakak nya.

"Ini sebenernya ada apa sih?" Jeje yang baru datang langsung bertanya, tanpa duduk terlebih dahulu.

Pasalnya mereka semua sedang menangis, dan Jeje bingung, apa yang mereka tangisi?

"Sini nak duduk dulu" ucap Bunda Jeje dengan menarik pelan tangan sang putri.

"Gak! Ini jelasin dulu, ada apa? Siapa yang sakit? Terus ini bang Riyan kemana?" Tanyanya dengan nada kesal

"Dek, duduk dulu... Nanti kakinya pegel berdiri mulu" ucap Yoli sang kakak.

Akhirnya dia menurut dah duduk tepat diantara Bunda dan Mama mertuanya.

"Ini kenapa?" Tanya Jeje lagi, kini air mata Jeje itu turun, entah ada perasaan apa sampai Jeje menangis.

"Sabar nak, sekarang kita banyak berdoa dulu untuk Jojo ya." Ucap mama Jojo

"Berdoa untuk Jojo? Jojo kenapa? Kan Jojo lagi di Surabaya" ucapnya bingung

"Maafin kita, nak" ucap papa Jojo

Jeje langsung menatap Papa mertua nya itu.

Jeje POV

"Ini kenapa sih? Ada yang bisa jelasin nggak?!" Ucap gua tegas dan dengan gua yang masih nangis.

"Tenang dulu dek" ucap Ayah

"Jojo dek... Jojo..." Ucap kak Yoli sambil tiba-tiba meluk gua

"Iya kak, Jojo... Iya, Jojo kenapa? Jelasin?! Aku gak tau apa-apa!"

Ceklek

Pintu ruangan terbuka dan menunjukan sosok bang Riyan dengan wajah yang... Gak bisa gua artikan...

"Je!..." Panggil nya, sambil mendekat kearah gua.

Gua langsung berusaha berdiri namun di cegah oleh Bunda dan Mama. Bang Riyan langsung jongkok didepan gua sambil menggenggam tangan gua.

"Je, sebelumnya abang dan yang lain mau minta maaf sama kamu dan keluarga kamu" ucapnya dengan wajah yang nunduk.

"Kenapa sih bang?" Ucap gua dengan suara yang sudah bergetar.

"Kami semua termasuk Jojo sudah menutupi fakta dari kamu maupun keluarga kamu, ini semua atas keinginan Jojo. Tapi, mungkin sekarang sudah waktunya dan memang harus di kasih tau ke kamu. Walaupun Jojo tidak membolehkan..." ucapnya, dan gua hanya bisa diam

Gua diam sambil mencerna dan memahami maksud dari setiap kata yang bang Riyan ucapkan.

"Jadi selama ini Jojo mengidap sakit jantung, Je. Dan Jojo bilang dia mau tugas ke Surabaya, itu semua bohong Je. Jojo gak tugas ke Surabaya, tapi Jojo di rawat di rumah sakit ini. Dari dulu, Jojo minta agar penyakitnya ini gak di kasih tau ke kamu, dia takut kamu khawatir sama keadaan dia. Dia gak mau bikin kamu takut, dia gak mau bikin kamu nangis. Itu semua adalah alasannya, setiap hari Jojo harus minum obat, kamu tau?"

Gara Gara Corona [Selesai!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang