Author POV
Keesokan harinya, sesuai dengan apa yang direncanakan oleh Athanasia yaitu pergi ke kediaman keluarga Van Dijk pada pagi hari tepat setelah sarapan, dia berjalan kearah pintu utama dengan semangat, dan senyum yang terus bertengger di wajahnya, juga bersenandung dengan riang. Dia terlalu bersemangat sampai sampai tidak bisa tidur semalaman. Untung saja Tuan dan Nyonya rumah beserta 1 Nona itu sedang pergi.
Senyum manis itu tiba-tiba hilang, lagu yang ia senandungkan menjadi terhenti, dia menjadi sedikit marah. Apa, sedikit marah? Haha ralat, menjadi sangat marah. Dia mencoba mencari Jongos dan Bedinde, saat ditanyai kenapa bisa begitu dan tidak ada yang berani menjawab dan memberikan benda itu ke Athanasia, amarahnya sudah seperti bom yang siap meledak.
Bagaimana tidak, saat dia sudah ada di depan pintu utama di kediaman keluarga Van Bristen, pintu itu dikunci rapat-rapat. Saat para jongos dan bedinde ditanya mengapa pintu dikunci dan jawabannya adalah disuruh Nona Valeri. Saat dia meminta kepala pengurus rumah untuk memberikan kunci itu kepada dirinya, sang pengurus pun menolak mentah-mentah. Disaat rencananya hancur, dirinya yang juga masih lelah sebenarnya, dan masih marah pada Valeri, tentu saja akan mendorong amarahnya.
Dia masuk kamar, tepat sebelum dia benar-benar mesuk kamar, dia bilang kepada kepala pengurus, begini katanya,
"Tolong jangan ganggu aku. Jangan ada yang masuk kedalam kamarku. Aku hanya tidak ingin kalian jadi pelampiasan amarahku. Terimakasih."
* * *
Jam makan malam tiba, Pappie, Mammie, dan Valeri tiba di rumah tepat sebelum makan malam, dan mereka pun mulai makan. Athanasia tidak ikut makan malam? Siapa peduli. Mereka makan dalam diam.
Di tempat lain,
Athanasia sedang menatap kearah jendela yang memperlihatkan taman belakang rumahnya, untuk saat ini dia menjadi iri dengan burung yang mempunyai kebebasan untuk kemanapun, dan tidak dikekang oleh siapapun.
"Aku ingin pergi saja ke Netherland."
Lelah memikirkan itu semua, akhirnya Athanasia tertidur di kursi yang ia ubah menjadi menghadap jendela, tidur tanpa makan malam terlebih dahulu, dan tanpa menggunakan selimut juga bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athanasia Van Bristen [TAMAT]
Ficción históricaDi zaman penjajahan Belanda, punya Mammie dan Pappie tentara, juga tinggal bersama keluarga tiri kira-kira seru? Nggak tuh! [Inspirasi dari Dimas Van Dijk karya Risa Saraswati]