Athanasia POV
Ini adalah hari ke empat semenjak kejadian hari itu, aku sangat malu karena sudah menyatakan perasaan kepada Fajar.
Hari ini adalah hari Minggu, hanya aku yang pergi ke Gereja. Setiap aku hendak ke Gereja, Mammie selalu mencibirku, karena pakaianku yang sederhana atau cara berdandanku yang biasa saja. Saat aku sampai di Gereja, aku melihat ada keluarga Van Dijk, tanpa pikir panjang aku langsung duduk disebelah Anna.
Diawali dengan lagu pujian penyembahan, firman, khotbah, doa, lagu rohani, dan akhirnya acara selesai. Semuanya sudah pulang, sekarang hanya ada aku, keluarga Van Dijk, dan Pendeta.
"Athanasia, kamu tidak mau pulang?" tanya Nyonya Nina.
"Aku masih mau berdoa disini, kalian boleh pulang kok, aku tidak mau kalian menunggu lama."
"Tidak, tidak. Kami akan disini, kita pulang bersama-sama saja." Kata tuan William
Aku hanya mengangguk, lalu berdoa. Setelah itu kami pulang kerumah kami dengan berjalan kaki, karena jarak dari Gereja ke rumah sangat dekat.
Aku sedang duduk di teras belakang rumah sambil melihat langit dan membayangkan keluargaku bersatu.
Tiba tiba Anna datang padaku...
( teras belakang rumah kami tidak ada pembatasnya, jadi sangat mudah bagi kami untuk pergi ke rumah satu sama lain lewat belakang )
... Dia datang sambil menangis tersedu-sedu, dan akhirnya memelukku.
"Ada apa, Anna? Hey tenangkan dirimu. Aku akan membantu."
"Begini Athanasia, Fajar tadi diculik, aku sempat melihat mulut dia dililit kain, lalu mereka membawa dia. Namun aku tidak tahu dia dimana."
"Hah? Pappie dan Mammie kamu tahu?"
"Mereka tidak ada yang tahu, aku tadi kangsung lari kesini, Athanasia. Aku bingung, tadi dia juga berontak tapi langsung dipukuli kepalanya, akhirnya Fajar pasrah. Tolong bantu aku, Athanasia, bantu aku!"
"Iya, iya. Pasti akan aku bantu, sekarang mari kita bicarakan ini bersama Pappie dan Mammie kamu."
"Jangan! Aku tidak mau mereka sedih, dan kepikiran."
"Lantas kau mau apa, Anna? Pilihan paling baik adalah itu, kita buat strategi, lalu mengeluarkan Fajar dari sana."
"Jangan!"
"Ah, kenapa kamu sangat keras kepala?"
"Tapi tadi aku lihat dia, hiks ... Dia ... Huu ... Diangkut oleh sado punya keluarga Brouwer."
"Hah?!"
"Iya, Athanasia."
"Sini, kamu duduk dulu, kita bahas caranya bersama-sama." lalu Anna mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athanasia Van Bristen [TAMAT]
Historical FictionDi zaman penjajahan Belanda, punya Mammie dan Pappie tentara, juga tinggal bersama keluarga tiri kira-kira seru? Nggak tuh! [Inspirasi dari Dimas Van Dijk karya Risa Saraswati]