O8. date?

1K 197 18
                                    

selamat ulang tahun untuk
ayang beb ku yang bernama
Han Jisung !!!!

karena hari ini ayang ku ultah
jadi, aku bakal update sekali aja!
hehe :)

satunya besok buat ultah sahabat
bye-bye!

jangan lupa vote dan komen.

...

     lia sama minho duduk di salah satu meja kosong. tanpa menunggu lama, seorang pekerja datang untuk mencatat pesanan mereka.

"gue samain aja kaya lo"

lia mengangguk. menyebutkan pesanannya dan memberikan beberapa uang cash, tapi di tahan sama minho.

"gue aja yang bayar"

lia mengernyit.

dia melihat minho berjalan meninggalkannya dan pergi ke kasir. dia tidak tau apa yang dibicarakan minho sama mba kasir karena pria itu membelakanginya.

kehadiran lia di cafe itu cukup menarik perhatian. pasalnya lia seorang model yang cukup, atau bahkan sangat terkenal.

dia hanya tersenyum ketika ada yang menyapanya.


"udah?"

minho mengangguk. dia memasukkan dompetnya ke dalam tas. memandangi cafe yang tiba-tiba jadi rame.

"kok jadi rame?"

"gatau"

lia tersenyum pura-pura gatau.

minho memicing setelah tahu apa yang membuat cafe jadi lumayan rame. rupanya karena kehadiran sosok di depannya ini.

"kak, habis berapa?"

"banyak"

"maaf"

"makanya jangan sering ngajak gue makan diluar kalo gamau gue tambah miskin"

lia cemberut.

tidak lama makanan mereka sampai. lia menggigit bibir bawahnya karena lupa kalo dia lagi jaga berat badan. dia lupa ngasih tau kalo waffle punya dia dikurangin manisnya.

"kenapa gak dimakan?"

"kemanisan"

"makan"

"tapiㅡ"

"makan aja"

lia menghela napas.

bener.

minho udah rela keluar banyak uang buat dia. alhasil, lia makan waffle itu. cukup terkejut karena waffle itu tidak semanis kelihatannya, tapi tetep enak.

"waffle nya emang gak semanis kelihatannya, ya?" tanya lia penasaran.

"kenapa?"

"aku lupa bilang kurangin manisnya, tapi ternyata gak terlalu manis"

minho hanya mengangkat bahunya.

sebenarnya dia lah yang minta buat di kurangin manisnya. lia seorang model dan pasti lupa kalo yang dia pesen itu makanan manis.

tapi, dia pura-pura gatau aja. males kalo lia makin salah sangka sama dia.

"li, siniin hp lo"

"buat apa?" tanya tapi tetep ngulurin hpnya.

minho bukan orang jahat, jadi dia bisa percaya. selain itu, diantara yang lain, hanya minho lah yang tidak menunjukkan ketertarikan padanya.

"eh?"

lia mengerjap ketika melihat hp minho yang bergetar.

"jangan di kasih ke siapa-siapa"

lia memerah. dia meraih hp nya dan menatap kontak minho di layar. lia bahkan gak minta, tapi minho sendiri yang ngasih.

"kontaknya udah aku ganti, biar gaada yang curiga"

minho hanya berdehem. lia sendiri memakan wafflenya dengan perasaan yang membuncah.

.

     lia sama minho berhenti di depan gedung apartemen. disana sudah ada manager lia yang menunggu.

kayanya khawatir karena lia gak pernah pulang setelat ini.

"maaf pulangin lia setelat ini" ucap minho pada manager.

"kalau begitu saya pulang"


lia dadah-dadah ke minho yang berjalan ke arah halte. memasuki bus yang kebetulan sudah sampai.

tidak peduli pada tatapan tajam manager yang berada di sampingnya.

"pulang telat tapi gak ngasih kabar"

"hehe, maaf kak. aku lupa ngasih tau"

"kemana aja?"

"ikut kak minho beli hp baru, soalnya hpnya aku rusakin"

"sampe setelat ini?"

"sekalian makan juga"

manager menghela napas. akhirnya, mereka memilih untuk masuk ke dalam. lia butuh istirahat.

berbeda dengan minho, pria itu menatap satu-satunya kontak yang ada di hp barunya. kontak lia.

memijat keningnya kemudian diam-diam tersenyum sambil menatap jalanan.

...

🖇MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang