🖇MODEL

14. rain

jangan lupa vote dan komen

...

     lia menatap layar hpnya yang mati. padahal dia pengen minta jemput soalnya sekarang lagi hujan lebat.

supir gak bakalan jemput dia soalnya dia bilang bakal pulang naik bus.

lia melangkah gontai di koridor. dia malas banget kalau hujan. enak kalo bergelung sama selimut atau makan ramyeon panas.

lia ngiler kalau bayanginnya.

"ayo"

lia mengerjap ketika dirinya dinaungi payung. menoleh ke kanan ternyata disana ada minho.

"kak minho?"

"mau ke halte kan?"

lia mengangguk.

minho dan lia berjalan ke arah halte dengan menggunakan satu payung. membuat lia harus lebih mendempet dengan minho.

mereka duduk bersampingan.

lia sepertinya masih gugup karena kejadian di rooftop. tapi, minho tampak sangat santai.

"apartemen lo lumayan jauh. lo bisa bawa pulang payungnya"

"terus kakak?"

"kost gue deket"

"yaudah kalo gitu aku mampir ke rumah kakak aja dulu. sampai ujannya reda"

minho menoleh. terkejut mendengar ucapan lia.

"lo serius gapapa?"

lia mengangguk.

"kalo ujannya gak reda?"

"seenggaknya aku bisa numpang ngisi baterai hp, hehe. jadi bisa minta jemput"

minho menghela napas. dia mengiyakan.

.

     minho membuka kost nya. keduanya langsung masuk setelah menutup payung.

lia memperhatikan seisi kost minho. nampak bersih. tidak seperti bayangannya kalo kost cowo itu kotor.

"lo bisa ganti di kamar mandi, gue cariin baju yang agak kecilan"

lia mengangguk. dia memasuki kamar minho. nampak sangat elegan karena sepertinya minho bebas buat menghias kamarnya.

dia juga melihat beberapa medali dan sertifikat. mungkin didapat ketika minho memenangkan pertandingan basket.

minho sendiri berjalan keluar dan memasuki toilet yang ada di dapur. berganti pakaian.

lia berjalan keluar dari kamar minho dengan handuk. mendapati sebuah kaus putih polos dengan celana training. kalo buat minho kecil, tapi buat lia, semua itu masih kebesaran.

gadis itu terkekeh memperhatikan dia yang nampak tenggelam di balik kaus. wajar kalo mengingat betapa lebarnya bahu minho.

gadis itu menoleh kesana kemari. dia mendatangi mendali dan sertifikat yang terpajang bersama figura disana.

"banyak banget"

lia mengambil salah satunya.

tok tok tok

lia kembali meletakkan sertifikat itu. dia hanya bisa membaca internasionalnya doang. gak semuanya.

"li, udah selesai?" tanya minho dari luar.

"udah"

lia membuka pintu.

minho hampir tertawa ketika melihat lia yang tenggelam di balik kaus punya dia.

"gausah ketawa!"

lia cemberut. minho sendiri mengulum senyum.

keduanya berjalan kearah sofa. mendudukinya dan membuka acara tv. seenggaknya hanya itu yang bisa mereka lakukan karena diluar masih hujan.

"kak, pinjem charger"

"tuh"

minho menunjuk charger punya dia yang ada di samping tv. lia beranjak dan mengambilnya.

mencari colokan agar hp nya bisa mengisi daya.

minho sendiri masih fokus sama acara tv yang ada.

"kak" panggil lia ketika berhasil duduk kembali di samping minho.

"hm?"

"kakak bilang keluarga kakak di australia, tapi kenapa kakak bisa di seoul?"

minho tersenyum.

"lo pengen tau?"

lia mengangguk.

"oke gue kasih tau lo"

...