🖇MODEL

23. evening visit

jangan lupa vote dan komen

...

      disini lah minho sekarang. 

duduk di sofa ruang tamu apartemennya lia. dia tau jelas kalau gadis choi itu tidak akan tega membiarkannya kedinginan diluar sana.

lia meletakkan coklat di atas meja. menatap minho yang sekarang tengah bergelung dengan selimut.

"hari esok kan masih ada, kak"

"gue pengen liat lo"

lia hanya diam sambil menggigit bibir bawahnya. dia menghela napas.

"lia, maaf"

"kenapa minta maaf?"

"udah bikin lo kecewa"

keadaan hening.

lia berpikir jawaban apa yang bagus untuk menerima maaf minho.

"kakak gak perlu minta maaf. aku gak punya hak buat dapetin kata maaf dari kakak"

minho diam.

dia mencerna baik-baik kata lia. apa ini karena dia dan lia tidak punya hubungan apapun?

minho kira dia sudah menunjukkan perasaannya dengan baik.

pria itu menghela napas. mungkin lia memang sadar, tapi dia hanya ingin status. minho salah karena dia membiarkan lia menunggu terlalu lama.

"maaf"

"kenapa minta maaf lagi?"

"yang pertama, maaf karena udah ngecewain lo, dan yang kedua maaf karena udah bikin lo nunggu"

"aku... gak paham"

minho tersenyum. dia beranjak.

lia sedikit terkejut ketika minho berlutut di depannya.

minho meraih tangan lia yang diletakkan kaku di atas paha. gadis itu terlihat tidak nyaman karena duduk di sofa sementara minho berlutut di lantai.

"kak minho"

"lia, aku sayang sama kamu. aku cinta sama kamu. maaf karena udah ngegantung kamu selama ini. aku nyari waktu yang tepat dan kayanya cuma ini waktu yang bisa aku maanfaatin buat ngungkapin perasaan aku yang sebenarnya ke kamu. aku benar-benar sayang kamu lia"

lia tertegun di tempatnya.

minho menggenggam tangannya erat. tatapannya lurus hingga menusuk mata lia yang nampak bergerak gelisah.

tidak ada keraguan di mata si pemuda lee. dia nampak sangat yakin dengan perkataannya barusan.

"li?"

"k-kenapa? kenapa kakak ngasih tau aku sementara kakak mau pindah ke australia?"

minho tersenyum. dia mengecup tangan lia dengan lembut.

"jadi, itu yang kamu khawatirin?"

"i-iya"

"kamu gak suka hubungan jarak jauh?"

"bukan gitu.. aku cumaㅡ"

"aku paham"

minho menarik tangan lia. membuat lia memindah posisi.

menyamping menghadap minho yang sekarang tengah duduk di sampingnya.

"li, aku ini lino, seorang pembalap dan agensi aku ada di seoul. aku pulang bukan berarti aku bisa melepas hobi aku gitu aja. aku tetep bolak-balik seoul-aussie. kamu gak perlu khawatir kalo kamu kangen sama aku"

"si-siapa yang kangen?"

minho tertawa. muka lia udah merah banget karena minho paham maksudnya.

lia bukannya khawatir minho selingkuh atau berpaling, tapi dia khawatir jika dia lagi kangen sama lino, dia gak bisa nyamperin pria itu langsung.

"jadi, jawabannya?"

"aku mau, tapiㅡ"

"tapi?"

"aku harus nanya ke kakak manager"

sejenak minho lupa kalau lia seorang gadis yang bergelud dengan dunia hiburan yang lumayan berpengaruh di industri permodelan korea selatan.

"jadi, mau backstreet?"

lia menggigit bibir bawahnya kemudian mengangguk ragu.

"sampai kapan?"

"sampai aku lulus sekolah"

"oke, pacar"

lia semakin merona ketika minho mengecup hidungnya gemas.

"a-apaan sih?!"

malam ini mereka resmi menjadi sepasang kekasih dilalui dengan segala keusilan minho pada lia.

tanpa bisa dipungkiri, mereka berdua bahagia.

...