18. another job

1K 188 1
                                        

jangan lupa vote dan komen

...

    lia menatap minho ketika dia sudah berhasil duduk di samping pria itu. dia nampak santai. 

"kak, beneran bakal pulang?"

minho tersenyum.

dia menatap lia yang nampak sedih. gadis itu memilih untuk mengabaikan minho dan memakai earphonenya.

gadis itu membuka video tentang motogp beberapa bulan yang lalu. lia cukup sedih karena tau jagoannya tidak ikut pertandingan, kemudian di tambah kalau minho akan kembali ke australia.

gadis itu mendecak ketika minho mengambil sebelah earphonenya. awalnya ingin protes, tapi melihat minho yang tersenyum dalam jarak yang sangat dekat membuatnya kehilangan kata-kata.

kenapa pria itu jadi lebih sering tersenyum padanya?!

"lo suka motogp?"

"suka banget."

"kok bisa?"

"gatau. mungkin gara-gara aku kepo sama mukanya lino, jadi aku tontonin mulu"

minho tersenyum. sebenarnya dia pengen ngasih tau lia kalau dialah lino itu. tapi, dia takut akan reaksi si gadis.

apa lia akan menjauhinya? memarahinya? kecewa? atau malah senang? minho sangat mengharapkan yang terakhir jika lia tau suatu saat.

"kak"

"hm?"

"kakak pernah bilang kalau kakak punya kerjaan lain selain jadi pelayan cafe kan?"

"kenapa emangnya?"

"mau tau aja kakak kerja apa"

minho diam sebentar.

lia menghela napas. dia tidak punya hubungan apapun dengan minho. jelas minho tidak punya kewajiban untuk menjawab pertanyaannya itu.

sebenarnya apa sih yang lia harapkan dari minho?

"mau tau?"

"iya kalo boleh"

"boleh kok"

"seriusan? terus kakak kerja apa?"

"besok minggu. gue jemput di depan apartemen lo"

"hah?"

lia mengerjap tidak mengerti. tapi dia mengangguk.

.


     lia berjalan keluar dari apartemennya. dia berhenti ketika melihat minho tengah berdiri di samping sebuah ferrari merah.

berbeda dengan apa yang felix punya. apa minho juga beli?

"kak?"

"udah siap? ayo"

minho membukakan pintu buat lia. gadis itu masuk kemudian menatap minho yang sudah masuk ke kursi kemudi.

dia memperhatikan minho yang nampak seksi ketika sedang memegang stir.

lia tidak pernah melihat sisi minho yang ini. bahkan jika boleh berlebihan, lia yakin hanya dialah yang pernah melihat minho menyetir.

"mobilnya dapet darimana?"

"nyewa doang sih, buat tanding sama felix"

"duitnya dari felix?"

"duit gue, li. yakali gue minta sama adek."

lia mengerjap pelan. tidak mengerti.

minho terkekeh bingung. wajar sih. secara yang lia tau, minho itu cuma kerja di cafe. gaji dia setaun aja mungkin gak cukup buat beli mobil biasa, apalagi ferrari. walaupun cuma nyewa, ini lumayan mahal juga menurut minho.

"gue mau latihan sekaligus ngasih tau lo kerjaan gue yang lain"

lia mengangguk mengerti. mungkin dia memang harus menunggu.

"kak,"

"hm?"

"gajadi deh"

"apaan sih, li?"

"gajadi, kak. nanti aja"

"yaudah"

minho senyum. lia sendiri hanya menunduk. dia sebenarnya ingin menanyakan hubungan mereka, tapi dia rasa ini bukan saatnya. mungkin minho masih butuh waktu, dan lia bersedia menunggu.

...

🖇MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang