DREAM?

3K 230 7
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...
________________________________________


"DEVARGA! Tolong aku! Hiksd.."

"T-tolong!!"

Suara lirihan minta tolong yang berasal dari sebuah siluet hitam merangkak membuat pria yang tengah berdiri itu langsung memundurkan langkahnya.

"T-tolong!"
Seketika hatinya mencelos. Suara itu terdengar sangat memilukan.

"S-siapa lu!"
Pria itu seketika terjatuh saat siluet itu semakin dekat dengannya. Dia semakin menyeret tubuhnya menjauh dari siluet yang semakin dekat malah semakin terlihat besar.

"Kau pembunuh!"

"B-bukan! Gue bukan pembunuh!" teriak devarga.

Siluet itu malah semakin tertawa dengan nyaring. Terdengar begitu menakutkan kemudian setelah itu ia kembali merintih dan tersungkur.

Melihat hal itu, devarga langsung mengambil kesempatan dengan berusaha berdiri dan berlari, namun sayang ketika hendak bangkit, kaki pria itu tiba-tiba berat untuk digerakan.

"Mau kabur kemana ha?"
Kembali suara itu mulai terdengar menyeramkan bahkan sekarang seperti terdengar tepat dibelakangnya membuat devarga seketika berkeringat hingga menetes. Bulu kuduknya berdiri ketika hawa dingin menerpa pinggangnya.

"Kamu pembunuh!"
Suara itu terdengar jelas ditelinga devarga.

Pria itu menggeleng. Menyangkal bahwa dia bukan seorang pembunuh. Tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram bahunya dengan begitu erat.

"Pembunuh!!"

"Pembunuh!!

"KAU PEMBUNUH!!"

Devarga menutup kedua telinganya saat suara-suara lirihan itu semakin lama menjadi semakin kuat dan memekakan telinga.

"Gak! Gue bukan pembunuh!!"

"Pembunuh!!"

"KAU PEMBUNUH DEVARGA!! PEMBUNUH!!"

"GAK!!!"

Devarga bangkit dari tidurnya dengan terkaget. Nafasnya tersengal dan peluh memenuhi seluruh badannya. Dengan menghela nafas kasar, mengusap wajahnya dengan frustasi.

"Mimpi itu lagi!"
Sudah beberapa minggu dia sama sekali tidak memimpikan hal itu, namun entah mengapa mimpi itu kembali lagi membuat dada devarga sesak setiap kali lirihan siluet hitam itu terngiang dikepalanya. Gadis didalam mimpi itu selalu saja mengatakan bahwa devarga adalah seorang pembunuh.

Devarga mengambil ponsel yang ia geletakkan asal disebelahnya kemudian menghidupkan layarnya untuk mengetahui jam berapa sekarang.

Dear D : : love or Die? | Revisi Full BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang