Dear D : : love or Die? | Revisi Full Book

OPERASI COMPLETE

Saya berjanji akan vote dan spam comment cerita ini.

Jangan lupa ditepati.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...

"Woy! Itu si seinna gimana njir?! Masa kita tinggalin gitu aja!!"

Raina dan natalie menutup kedua telinganya kesal saat claazora tak henti-hentinya mengomel kepada mereka. Menyalahkan mereka karena akibat ide gilanya seinna- salah satu sahabatnya masih berada didalam kelas yang baru saja dimasuki oleh satria dan alvino.

"Suttt!!! Zora!! Sabar kenapa sih!! Gue juga lagi mikir ini!!" Teriak natalie tepat ditelinga claazora.

Gadis itu hanya mendengus kesal  dan menyedekapkan tangannya. Punggungnya ia senderkan di senderan bangku panjang yang terletak didepan kelas 12 IPA 4 dengan kaki yang ia silangkan.
Wajahnya cemberut marah dengan mata yang menatap lurus kedepan.

Ya, dia sedang mencemaskan seinna yang masih berada didalam kelas dan etahlah apa yang sedang terjadi padanya saat ini.

Raina kembali beranjak dan mengintip dari balik tembok menatap lurus kearah pintu yang masih terbuka. Jelas sekali bahwa kedua anak itu sudah masuk kedalam kelas namun sampai sekarang belum jelas apa yang terjadi pada seinna.
Pasalnya sama sekali tidak ada makian yang terdengar dari sana.

Apa itu artinya seinna berhasil keluar? Masalahnya kelas 12 IPS 1 sangat sensitif kepada orang baru atau orang asing yang masuk kekelas mereka. Jadi jika seinna ketahuan oleh kedua orang itu dapat dipastikan seinna sudah diintrogasi atau diusir oleh mereka.

Oh jangan sampai itu terjadi!

"Guys kita harus bantu seinna!!" Usul claazora yang kini terlihat cemas.

"Gimana caranya zoraaa!" Ucap natalie gemas dengan penekanan disetiap katanya.
Terlihat sekali jika ia sedang kesal pada claazora yang baginya sangat crewet ketika sedang panik atau melakukan kesalahan. Hebohnya melebihi dirinya.

"Eum- Gimana kalo kita susul seinna? Bilang aja kalo dia anak baru yang tersesat."

Raina tersenyum lebar hingga kedua matanya membentuk lengkungan indah.
"Ide bagus tuh! Kita susul seinna terus bilang kek gitu dan ternyata seinnanya udah keluar duluan dan akhirnya kita diinget sebagai cewe aneh oleh mereka, gitu?"
Claazora hanya diam mematung.

Raina kembali duduk dibangkunya dan menghela nafas dalam. Ia sangat tidak setuju dengan apa yang baru saja diusulkan claazora. Bukan karena ia tak setia kawan, hanya saja jika mereka datang dan tiba-tiba mencari seinna akan lebih membuat mereka dicurigai.

"Bisa-bisa nanti kita juga dapet masalah kalo kita kesana!"

Claazora menarik nafas dalam. Ia kembali beranjak dan sesekali mengintip kearah pintu kelas 12 IPS 1 yang masih terbuka seperti tadi.

"Terus kita harus gimana?"

"Kita tunggu dulu!"
Gadis itu beranjak dan kembali menempel pada tembok kelas untuk memata-matai kelas 12 IPS 1.

Untung saja jam masih menunjukkan pukul 6.15 sehingga tak banyak siswa yang berangkat sekolah sepagi ini. Jadi masih banyak waktu dan peluang untuk seina pergi dari sana.

Lagian ngapain sih tuh dua anak berangkat pagi banget? Kan jadi ribet semuanya!!

•Devarga