ITU DEVARGA?

3.1K 230 32
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...
________________________________________





Hari senin adalah hari yang paling tidak disukai oleh anak-anak yang memiliki kewajiban untuk sekolah.

Padahal jika difikir-fikir hari senin tidak memiliki kesalahan apapun pada mereka, namun dia sangat dibenci. Sungguh miris.

Senin identik dengan upacara dan datang lebih awal. Itu untuk anak-anak yang rajin, tapi bagi seinna senin, selasa atau hari-hari lainnya sama sekali tidak ada bedanya.

Kesamaannya terletak pada kebiasaan terlambatnya. Mau hari apapun itu seinna akan tetap berangkat terlambat. Itu sudah menjadi kebiasaannya sejak ia bersekolah di Jakarta.

Seperti hari ini, akibat keterlambatannya, gadis itu sekarang harus rela berbasah-basah ria untuk membersihkan beberapa toilet disekolahnya.

Benar, karena kredit point tidak berhasil membuatnya jera, ibu endang memberinya hukuman fisik berupa membersihkan seluruh area toilet disekolahnya.

Sudah ada 3 toilet yang ia selesaikan dan hanya tinggal 2 toilet yaitu toilet kelas 12 dan toilet guru.

Dengan langkah gontai, seinna menaiki anak tangga demi anak tangga menuju toilet kelas 12 yang terletak diruangan paling sudut, melewati beberapa kales yang sedang mempelajari materi dan akhirnya sampailah ia didepan pintu toilet perempuan.

Hadeh!! Apes banget dah gue!

Seinna mulai mengepel lantai didepannya secara perlahan dan malas-malasan. Ia sangat tidak perduli apakah lantai itu bersih atau tidak, intinya dia hanya mengerjakan apa yang disuruh kemudian masalah selesai.
Itu mungkin akan terwujud jika tidak ada gangguan sama sekali. Namun sayangnya, ketika ia berjalan melewati kelas-kelas itu. Beberapa sorot mata menatapnya dengan penuh arti. Seperti seekor singa yang mendapatkan rusa untuk sarapan pagi.

"Ah bodoamat dah! Males!"

Seinna mempercepat tangannya, sesekali gadis itu berhenti untuk menyeka keringat yang membasahi dahinya kemudian kembali melanjutkannya.

Tap! Tap! Tap!

Aktivitas gadis itu seketika berhenti saat sebuah kaki bersepatu berjalan kearahnya dengan meninggalkan bekas lumpur dimana-mana. Seinna tahu pasti orang itu ingin mengerjainnya dengan membuat kotor lantai yang sudah seinna bersihkan.

"Ups! Sorry!" ucapnya centil dengan nada mengejek.

Mendengar suara itu, seinna sudah tahu siapa biang keroknya. Gadis itu menutup kedua matanya, mencoba menetralkan emosinya sebelum dia benar-benar menghajar renata dengan jurus taekwondonya.

Tanpa berkutik, seinna kembali membersihkan tempat lain, namun renata ternyata tidak jera. Ia kembali mengotori lantai yang baru saja dipel seinna dengan lumpur-lumpur itu.

Dear D : : love or Die? | Revisi Full BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang