CINTA?

2.9K 210 3
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...
________________________________________






Wiu! Wiu! Wiu! Wiu!




Suara sirine mobil patroli polisi yang mendekat kearah tempat pembuangan akhir itu seketika membuat segerombolan orang yang hendak menangkap devarga dan seinna lari tunggang langgang meninggalkan mereka.

"Cabut woy! Cabut!!"

"Akhirnya!" lirih seinna lemas.

Devarga yang melihat seinna terduduk lemas seperti sudah tidak mempunyai tulang langsung menepuk pundak gadis itu pelan.

Seinna menatap jari-jari devarga yang menyentuh pundaknya. Melihat kearah mata tajam pria itu kemudian setelah tersadar gadis itu langsung menjauhkan dirinya dari pelukan devarga.

"Lu nyari-nyari kesempatan ya lu?" tuduh seinna dengan nada tinggi.

Devarga menatap datar kearah seinna sembari berdecak pinggang. "Ngomong apaan sih lu? Gak jelas!" ucap devarga ketus sembari berjalan keluar dari tempat persembunyian.

"Heh ngaku lu!"

"Lu-" tunjuk devarga geram kearah seinna.

"Gue udah bantuin lu susah payah! Bukannya terimakasih, malah nuduh yang bukan-bukan! Cewe aneh!" ucap devarga ketus.

Seinna melengoskan pandangannya kearah lain sembari bersedekap tangan dengan arogan. "Thanks!" ucapnya dengan sedikit gengsi.

"Apa?" tanya devarga pura-pura tidak mendengar.

Seinna menghela nafas kasar kemudian mendekati telinga devarga. "THANKS BUDEG!!" teriaknya yang langsung dihadiahi dorongan menjauh dari devarga.

"Ganteng-ganteng kok budeg!" gerutunya.




"Lu berdua gakpapa?" tanya seseorang dari arah lain sembari membawa sebuah lampu sirine polisi.

Seinna dan devarga menatap kearah pria itu kemudian mengangguk pasti.
"Oh! Pantes devarga langsung tancap gas, orang yang mmm.."

Seinna mengerutkan dahinya bingung ketika tiba-tiba devarga membungkam mulut justin sembari menatapnya tajam dan mengancam.

"Anjir ga! Gue gak bisa napas woy! Maen bungkem aja!" protesnya yang sama sekali tidak ditanggapi oleh devarga.

"Kok lu lama sih?" protes devarga kesal.

Justin mematikan sirinenya kemudian mengacak rambutnya asal. "Vino yang lama ngambil nih sirine njir! Gue suruh ambil, dia malah ngobrol sama polisinya, kan bego!"

"Terus vino dimana?" tanya devarga saat mengetahui alvino tidak menampakan batang hidungnya sedikitpun.

"Oh vino? Gue tinggal disana." ucapnya enteng.

Dear D : : love or Die? | Revisi Full BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang