KOTAK GELANG

898 105 6
                                    

Happy Reading...
______________________________________





Sore haripun telah tiba. Tiga anak yang sedari tadi membahas hal yang rumit kini tengah sibuk dengan fikiran masing-masing. Titik terang itu perlahan terlihat. Ada harapan keadilan jika mereka bisa berlari menuju titik terang itu dan mengungkap semuanya.

Seinna menghela nafas kasar. Menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa sembari memijat pangkal hidungnya yang terasa berdenyut nyeri akibat semua hal yang mereka bahas tadi. Sedangkan dua pria yang ada didekatnya itu hanya terus terdiam sembari memasang wajah serius.

"Gini aja deh!"

Kenzo yang sedari tadi diam langsung merogoh saku jaketnya kemudian mengeluarkan sebuah notebook kecil dan sebuah pena hitam. Devarga dan seinna hanya menatap bingung kearah pria yang tengah sibuk membuka lembaran demi lembaran notebook yang sudah penuh dengan tulisan itu.

"Awalnya seinna ketemu sama raynand di tempat kejadian, terus liat devanka meninggal tapi gak nemuin jevan karna diduga dia masih kejebak didalam kobaran api dan katanya dihabisin sama dev—"

Seinna mengangguk kecil sembari menatap kearah tangan kenzo yang masih sibuk menari diatas kertas note yang ia bawa tadi.

"Menurut kita, dev itu adalah devano. Nah reynand pernah bilang ke seinna kalo dia adalah pihak netral dan bisa dibilang tahu semua tentang insiden itu. Tapi dia gak berani bilang karna dia sahabatnya si pelaku itu—"

Kenzo semakin memenuhi kertas itu dengan coretan-coretan nama juga bentuk lingkaran.

"Kadang dia suka bantuin seinna walau terkadang gak secara langsung—"

Devarga dan seinna hanya mengangguk dengan mata masih fokus pada coretan-coretan kenzo. Pria itu benar-benar pandai dalam hal memperhitungkan sekaligus menganalisis sesuatu.

"Jadi intinya, kalo tebakan kita bener, reynand sama devano itu sahabatan, benerkan?" tanya kenzo sembari menjentikkan pulpennya.

Devarga dan seinna terdiam sejenak mencoba untuk memikirkan semua keseimpulan dan rangkuman cerita yang dibuat oleh kenzo. Ya secara teknis memang benar. Jika memang devano adalah tersangkanya dan reynand benar sahabat dari pelaku itu. Itu artinya mereka berdua memang bersahabat.

"Gue gak yakin. Devano gak punya temen lain selain anak wolferz. Dia anaknya ansos." cletuk devarga.

Mendengar pernyataan dari devarga membuat seinna langsung teringat dengan apa yang pernah dikatakan oleh reynand ketika seinna pergi mengejarnya beberapa waktu yang lalu.

"Oh iya! Gue hampir lupa sesuatu!"

Devarga dan kenzo langsung menoleh kearah seinna yang tengah sibuk membenarkan posisi duduknya. Menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan.

"Jadi! Kemaren si reynand pernah ngomong sama gue kalo gue harus hati-hati karena ada banyak pengecoh. Dia bilang bisa aja dia jadi pengecoh juga."

Kenzo menghela nafas kasar. Mengambil gelas miliknya kemudian meneguk air itu perlahan. Semua pembicaraan ini benar-benar membuat kerongkongannya terasa begitu kering.

"Bisa jadi reynand emang pengecoh dan pelaku utamanya itu si devano."

"Tapi apa iya devano? Maksud gue kalo emang dia, seharusnya semuanya berhenti sekarang. Itu lebih mempermudah kita buat lapor ke polisi bukan? Maksudnya, devano udah dibuat sekarat sama devarga dan ini peluang kita buat ngajuin laporan ke polisi." jelas seinna dengan penuh antusias.

Kenzo dan devarga saling menatap bingung kemudian beralih kearah seinna. Penjelasan gadis itu benar-benar berputar-putar, namun untungnya masih bisa dipahami oleh devarga dan kenzo.

Dear D : : love or Die? | Revisi Full BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang