KEBENCIAN SEINNA

1.5K 159 12
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Masa yang baca sama yang vote banyakan yang baca sih. Ayolah saling menghargai.

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin..

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...
______________________________________






2 minggu kemudian...

Seorang gadis yang telah tertidur dalam waktu yang cukup lama kini perlahan membuka matanya. Mengerjap kecil, ia tengah mencoba menetralkan cahaya matahari dengan matanya.

Ruangan serba putih yang mengelilinginya adalah hal yang pertama kali ia lihat. Bau obat yang menyeruak menusuk rongga hidung membuat Seinna dapat menyimpulkan bahwa ia tengah berada dirumah sakit.

Kok gue bisa ada dirumah sakit?

Didalam suasana kebingungan gadis itu tiba-tiba tersentak saat menyadari bahwa ada kulit dingin yang menyentuh tangannya.

Perlahan Seinna melirik dengan sedikit gusar, dan tak lama mata gadis itu menangkap sesosok pria yang tengah tertidur dengan pulas disebelahnya.

Wajah damai pria itu sukses membuat tangan Seinna tergerak untuk mengusap surai hitamnya. Seulas senyumpun terpancar diwajah pucat Seinna. Ia baru sadar bahwa ini kali pertamanya seinna melihat bagaimana Devarga tertidur. Sangat menggemaskan!

Menyadari adanya seseorang yang membelai rambutnya. Devarga bergerak dan perlahan membuka matanya membuat Seinna langsung menjauhkan tangannya dari kepala Devarga.

"Sei? Lu udah bangun?" tanya devarga ketika menyadari seinna sudah membuka matanya.

Menggenggam erat tangan seinna dengan senyum mengambang. Sungguh devarga sangat merasa bersyukur akan hal ini karena harapannya sudah terkabul.
Seinna sudah kembali sadar.

Gadis itu masih terdiam. Entah mengapa, Saat ia melihat wajah devarga, seketika itu pula fikirannya kembali memutar beberapa kejadian random yang pernah terjadi padanya. Kematian jevan, penculikan yang dilakukan devano dan beberapa teror yang akhir-akhir ini sering dia dapatkan. Semuanya terputar dengan jelas dibenak seinna.

"Gimana? Ada yang sakit?"

Diam. Seinna sama sekali tidak merespon devarga. Kenyataan yang mengatakan bahwa dirinyalah orang yang telah membunuh jevan membuat rasa benci gadis itu mulai memuncak kembali.

Tak terasa tangan seinna mengepal dan wajahnya berubah menjadi seperti seseorang yang tengah marah.

Devarga yang menyadari hal itu langsung melepas tangannya dan kembali duduk dibangkunya. Menunduk seperti seseorang yang tengah menyesal, ia berusaha siap dengan apa yang akan dilakukan seinna terhadapnya.

Termasuk kemungkinan bahwa seinna akan membencinya atau membunuhnya.

"Pergi!"

Devarga terdiam. Kata yang pertama kali keluar dari mulut seinna itu benar-benar hal yang membuat hatinya sakit. Jujur, itu bukan kata yang ingin devarga dengar saat pertama kali seinna membuka mata. Namun, ia harus sadar diposisi apa dirinya sekarang. Berharap seinna akan mengatakan bahwa dia merindukannya? Ah itu sangat mustahil.

Dear D : : love or Die? | Revisi Full BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang