34• ALL NULL

41 12 2
                                    

"Kau yakin ingin aku menyelamatkannya?" Tanya orang di seberang telepon.

Changgu tak bisa memberi respon lebih untuk orang ini. Dia hanya butuh bantuannya saat ini. Changgu tidak ingin berinteraksi dengan orang luar lagi. Tak ada yang akan menguntungkannya juga.

"Ya," singkat Changgu.

"Tunggu sebentar, bukankah kau baru saja bilang dia yang membuat Yanan pergi dan membuat pernikahanmu batal?"

Changgu mendecih tak suka. Kali ini tidak ada sedih atau apapun itu. Dia marah dan mungkin akan terus seperti itu selama beberapa hari. Changgu menarik napas menahan kesabarannya.

"Aku tau apa yang terjadi. Jadi tolong diamlah dan lakukan saja."

"Wah, kau adalah sahabat yang baik, Ggu~"

"Kau harus berhasil, Shinwon-ah."

"Tak perlu meragukanku."

Changgu berpikir akan satu hal. Jika mengetahui siapa orang yang sebenarnya ia kirimkan, Jinho pasti akan melawan lagi. Jinho si orang keras kepala itu pasti akan menyusahkannya lagi. Changgu mengusap rambutnya kasar.

"Jangan lupa katakan padanya bahwa kau adalah pihak kepolisian."

"Wah, ada apa ini?"

Orang di sana yang terdengar kebingungan tak membuat Changgu merasa risau atau sedikit berempati. Hatinya benar-benar dingin sekarang. Tunangannya meninggalkannya seminggu sebelum pernikahannya.

Tidak pernah terpikirkan olehnya sebelumnya, orang itu benar-benar menghilang. Telponnya seakan mati namun ternyata hanya diabaikan. Dan sekalinya diangkat, itu tetap tidak membawa kabar yang lebih baik. Dan setelah itu semua terjadi, bagaimana bisa dia berempati pada orang luar?

"Orang yang akan kau temui mungkin cocok untuk dijadikan korbanmu selanjutnya."

《GRAVITY》

Gedoran pintu terus terdengar di depan kamar Hyunggu. Namun tak ada respon dari dalam. Changgu terus mencoba untuk membuka pintu kamar adiknya yang entah sejak beberapa hari ini terkuci dari dalam.

"Hyunggu."

Changgu terus mengetuk pintu itu sejak setengah jam yang lalu. Biasanya dia akan meninggalkan nampan berisi makanan itu di depan pintu kamarnya. Namun kali ini, dia ingin membicarakan sesuatu.

"Hyunggu-ya kau harus makan."

Masih tak ada jawaban. Changgu menghela napas kasar. Dia ini juga lelah dan marah. Dan adiknya itu sungguh merepotkan. Sepertinya sudah cukup basa-basinya. Changgu berteriak sekeras yang ia bisa.

"Hyung tau ke mana Yuto pergi!"

Tak lama, Changgu bisa melihat Hyunggu mengintip dari pintu yang sedikit terbuka. Mata sembabnya membuat Changgu lebih khawatir. Anak itu terlihat jauh lebih menyedihkan darinya.

"Kenapa Yuto pergi?" Tanya Hyunggu dengan lirih. Dia masih tidak ingin keluar dari kamarnya.

"Makanlah dulu," Ucap Changgu dengan mendorong pintunya. Tapi sepertinya Hyunggu mendorongnya jauh lebih kuat. Changgu terlihat sangat marah. Hyunggu merengek kesal.

"Katakan alasannya atau pergi saja Hyung!"

"Jinho Hyung."

Hyunggu terdiam. Otaknya berpikir tentang kebenaran yang dikatakan Hyungnya. Beberapa hari yang lalu Jinho sudah menikah. Lalu bagaimana bisa dia bersama kekasihnya? Suaminya juga bukan orang baik, tak mungkin dia membiarkan Jinho pergi begitu saja dengan dominan lain. Kesimpulannya..

𝐆𝐑𝐀𝐕𝐈𝐓𝐘 || 𝐉𝐨 𝐉𝐢𝐧𝐡𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang