29• LEE JINHO

127 23 40
                                    

Suggest: play "Someday" by Pentagon Hui & Jinho

"Tuan Jinho. Anda akan menikah hari ini."

Tak ada respon yang diberikan kecuali wajah datar. Rupanya pagi ini akan sangat menyesakkan bagi seorang Jo Jinho, namun ia tak menyangka hal menyebalkan akan terjadi bahkan saat ia bangun tidur. Dengan emosi yang masih tersisa akan mampinya tadi malam, Jinho berusaha merespon pernyataan menyebalkan itu.

"Yang akan menikah kau atau aku?"

"Maaf?"

"Yang akan menikah kau atau aku?!" Jinho menaikkan nada bicaranya.

"Anda tuan."

Dengan ekspresi yang tidak berubah, Jinho menepuk pundak wanita cantik itu. Tak ada yang bisa dilakukan sang nunna malang selain menunduk dan menerima apapun yang akan tuan muda menyebalkan itu perlakukan padanya.

"Kalau begitu diamlah. Tak akan ada mempelai yang akan lupa hari pernikahannya."

"Maaf Tuan, tapi... Saya yang akan menyiapkan semuanya untuk anda."

Jinho memutar bola matanya malas. Ayolah ia tak peduli dengan persiapan-persiapan ini, apa tak boleh menikah dengan piyama seperti ini saja?

"Terserah."

Itu kalimat terakhir yang bisa wanita itu dengar sebelum Jinho membanting pintu kamarnya sendiri. Pria mungil itu segera berbalik badan dan kembali menjatuhkan dirinya ke ranjang. Jinho memejamkan matanya, masih berharap pria berpayung tadi datang kembali di gelapnya pandangan saat netranya ia pejamkan.

Namun pada akhirnya, ia kembali membuka matanya. Ia sadar itu semua hanya halusinasinya, tak akan ada yang menyelamatkannya hari ini. Dan dia sudah yakin akan hal itu. Tangannya bergerak ke atas, membuat matanya dapat melihat dengan jelas pukul berapa sekarang ini dari benda yang ada di pergelangan tangannya.

Satu jam lagi pernikahan di mulai, Jinho terkekeh. Mungkin di luar kamarnya saat ini Tuan besar Yunho dan banyak orang sedang kebingungan memikirkan harga diri mereka di hadapan keluarga Lee nanti. Mereka akan terlambat karena Jinho. Dan lihat, Jinho bahkan tak peduli. Yang menikah dia, jadi biarkan dia melakukan apapun sesukanya kali ini.

《GRAVITY》

"Jinho. Kau sudah menyetujuinya."

Itu Yunho. Sepasang ayah dan anak itu sudah bersama di dalam mobil yang sedang menuju ke gedung sekarang ini. Namun entah kenapa, pemandangaan wajah putranya yang datar membuat Yunho ingin menamparnya sekarang juga.

"Tersenyumlah."

Jinho mendecih, masih dengan pandangan ke luar jendela dengan wajahnya yang tak menampakkan ekspresi apapun. Sungguh, Jinho ingin orang tua ini diam untuk saat ini. Biarkan dia menikah dengan tenang.

"Hanya ada keluarga kita dan bawahan ayah di sana, tak masalah jika aku tak tersenyum kan? Kerjasama kita juga sudah terjalin."

Pria tua itu menghela nafasnya berat. Dia sudah menguatkan dirinya beberapa hari terakhir ini, namun entah kenapa sangat sakit melihat putranya tampak menyedihkan seperti ini. Ia ingin mengakhiri ini semua dan membawa Jinho jauh dari orang-orang itu. Namun bagaimana lagi, rupanya hati nuraninya sedang tak bisa lepas dari pengaruh lembaran-lembaran fana duniawi.

"Kau... begitu menyebalkan Jo Jinho."

"Gen dari ayah."

GRAVITY》

"Apa anda berjanji akan menjadikan Jo Jinho sebagai pasangan hidup anda dan membawanya pada kehidupan yang bahagia dan penuh kedamaian, Lee Hoetaek?"

𝐆𝐑𝐀𝐕𝐈𝐓𝐘 || 𝐉𝐨 𝐉𝐢𝐧𝐡𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang