Hongseok hanya bisa diam melihat mobil hitam Jinho yang perlahan meninggalkannya. Otak Hongseok tak bisa berpikir tentang apa sebenarnya yang terjadi. Bukankah seharusnya ia yang marah? Kenapa ia bisa selemah ini menghadapi pacarnya?
Entahlah. Apapun yang terjadi, Hongseok harus bisa menerima kenyataan bahwa Jinho baru saja mengusirnya. Tidak. Jinho yang meninggalkannya.
Hongseok memutuskan untuk pulang. Berdiam diri dan bersedih sendirian di villa orang tak akan memperbaik keadaan. Hongseok masuk ke mobilnya dan segera menancap gasnya.
Dengan pemikiran yang tersisa, Hongseok mencoba mencerna apa saja yang baru ia katakan. Apa ada yang salah dengan ia yang mengenal keluarga Ggu? Hongseok yakin bukan itu. Namun satu ingatan memasuki kepalanya.
Yanan.
Dengan segera Hongseok mempercepat lajunya. Orang aneh itu pasti mengatakan sesuatu yang tak benar tentangnya. Mobilnya lah yang menjadi pelampiasan emosinya. Hongseok benar-benar melajukan mobil itu dengan kecepatan penuh.
Asuransi kematiannya mungkin akan segara cair setelah ini.
《GRAVITY》
Jarak tempuh yang seharusnya membutuhkan lima belas menit untuk sampai tujuan bisa ditempuh Hongseok hanya dalam waktu empat menit. Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Hongseok segera memasuki rumahnya. Ia dengan segera duduk di ruang tamu dan membuka ponselnya. Mencari nomor tak dikenal yang tadi baru mengirimkannya pesan.
"Hei bocah sialan!"
Maafkan perilaku Hongseok. Mohon dimaklumi karena orang itu baru saja mendapat masalah dengan pacarnya.
"Woh, Calm Bro!"
Hongseok memasang wajah datar. Emosinya semakin memuncak ketika mendengar kekehan kecil dari seberang sana.
"Apa yang kau katakan pada Jinho."
Kalimat Hongseok membuat Yanan terdiam. Entahlah, tapi Hongseok tak mendengar suara apapun selama beberapa detik.
"Aku? Aku tak ingat mengatakan apapun."
"Cih."
Hongseok kesal. Menyadari betapa tak mungkinnya pengakuan bodoh itu. Hongseok tau Yanan tak sepolos yang orang kira. Meskipun tampangnya memang polos-polos bego.
Tapi Hei! Orang itu baru saja menyelamatkan pacarnya yang akan dilecehkan.
Apapun niatnya. Dia itu pasti telah menguntit Jinho.
"Heh Bocah! Aku tau kau membicarakan sesuatu tentangku."
Hongseok masih berusaha sabar. Ia tetap menunggu sampai orang itu menjawab pertanyaannya. Meski lebih terdengar seperti tuduhan.
"Ah, aku mengingatnya! Tenanglah, Hyung."
Hongseok hanya diam, tak berniat banyak berhubungan dengan orang ini.
"Sejujurnya aku sedang berusaha menyelamatkanmu."
"Jika ia tau yang sebenarnya, Ia akan membuangmu. Sama sepertiku."
Hongseok mengangkat sebelah alisnya. Tak mengerti dengan apa yang Yanan katakan.
"Kau ini mengoceh apa?"
Mendengar pertanyaan Hongseok yang sarkastik membuat Yanan tertawa. Hongseok masih berusaha untuk mengerti apa yang Yanan katakan. Tentu dengan emosi yang belum reda sedari tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐑𝐀𝐕𝐈𝐓𝐘 || 𝐉𝐨 𝐉𝐢𝐧𝐡𝐨
Fanfic[Love, Fall, Hurt, Crazy] Mereka datang. Mereka yang merasakan Cinta, Luka, Sakit, dan Gila. Mereka yang berlomba untuk merebutnya. Mereka yang tidak membiarkan makhluk manis itu tertawa barang sedetik saja. Entah ini kisah mengesankan atau mengena...