[Love, Fall, Hurt, Crazy]
Mereka datang. Mereka yang merasakan Cinta, Luka, Sakit, dan Gila. Mereka yang berlomba untuk merebutnya. Mereka yang tidak membiarkan makhluk manis itu tertawa barang sedetik saja. Entah ini kisah mengesankan atau mengena...
Jinho membelalakkan matanya. Kenapa tingkah anak ini sangat menggemaskan? Jinho mengulas senyumnya. Ingin sekali rasanya ia mencubit pipi gembul anak itu. Entah kenapa Jinho sangat bahagia ketika melihat manusia mungil itu tersenyum.
"Watashi mo itoshiteru...," (Aku mencintaimu juga...)
Jinho menggantungkan kata-katanya, berniat menanyakan siapa nama anak imut ini. Sungguh Ia sangat berterima kasih pada kakaknya yang sering memberinya asupan serial anime setiap hari. Meskipun hanya itu kata-kata yang Jinho ingat.
"Adachi yu-"
"Ah, youre name? Adachi?!"
Jinho dengan bersemangat memotong omongan yang lebih muda. Anak kecil itu mengangguk. Setelah waktu yang lama. Akhirnya Jinho tahu dengan siapa ia sedari tadi menghabiskan waktunya di tempat asing ini. Bocah imut itu tertawa kecil atas apa yang baru saja ia alami.
Jinho menempelkan kepalanya ke milik Adachi yang saat ini ada di pundaknya. Keduanya menatap pemandangan hijau di depannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Watashimo itoshiteru, Adac-"
"JO JINHO!"
Dengan terkejut, sontak Adachi menegakkan badannya. Jinho yang mendengar suara kakaknya, segera berdiri dan berbalik. Jinho dapat melihat dengan jelas wajah panik kakaknya. Ia segera berlari memeluk Joonho.
"Hyung!"
Joonho yang panik segera memeluk Jinho. Di satu sisi ia marah pada dirinya sendiri, namun adiknya ini juga sangat menyebalkan.
"Sudah ku bilang untuk tetap di dekatku!"
Jinho melepas pelukan erat kakaknya. Memandang orang yang saat ini menatapnya penuh amarah.
"Maaf. Tapi aku benar, Hyung. Anak itu terluka dan menangis," ucap Jinho dengan menunjuk anak kecil yang sedari tadi duduk menatap mereka berdua.
Joonho yang tak menyadari ada seseorang yang sedari tadi menatap mereka berdua, membuka mulutnya lebar. Ia mendekati manusia kecil itu.
Pandangan Joonho beralih pada tangan kecil yang berbalut daun entah apa. Joonho perlahan meraih tangan itu. Namun dengan cepat, Adachi menyembunyikannya di balik tubuhnya.
"Aku tak akan menyakitimu," ucap Joonho dengan senyum hangatnya.
Anak tujuh belas tahun itu sangat lancar dengan aksen jepangnya. Adachi dengan ragu memberikan tangannya. Joonho tersenyum dan membuka balutan itu. Matanya berhasil membola melihat luka yang dimiliki anak malang ini.
"Aigoo..."
Joonho meruntuki dirinya. Apa yang akan terjadi pada anak ini jika ia dan adiknya tak menemukannya? Betapa tidak berperikemanusiaannya seorang Joonho.