12• WHAT PLAN?

164 25 15
                                    

Suggest: play "Sorry" by Justin Bieber (Team Kino Cover)

"Berhenti menatapku seperti itu, Sialan!"

Hui mengumpat pada orang-orang di gedung itu, namun ia lebih terlihat seperti bergumam pada dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hui mengumpat pada orang-orang di gedung itu, namun ia lebih terlihat seperti bergumam pada dirinya sendiri. Gedung ini sangat ramai dan dia terus menjadi pusat perhatian karena luka-luka sialan yang ada di wajahnya.

Benar-benar menyebalkan.

Ia sudah berada di depan pintu ruang pribadi pemilik perusahaan besar ini. Bohong jika ia tak gugup sekarang. Jian bisa membunuhnya kapan saja jika melihatnya seperti ini.

Beberapa penjaga yang ada di depan pintu itu terkejut melihat tuan muda mereka kembali dengan kondisi mengenaskan.

"Tuan Hui...," lirih dari salah penjaga.

"Diamlah."

Hui tak ingin mendengarkan ocehan orang lain lagi. Ia malu. Malu karena kalah dari bocah menyebalkan itu. Hui benar-benar tak menyangka bahwa ia bisa terancam dengan satu kalimat dari oranb itu.

Para penjaga terdiam dan memilih segera membukakan pintu untuk orang yang saat ini memasang wajah sangat mengerikan. Hui melangkahkan kakinya ke dalam ruangan besar itu.

Ia kembali melihat dua pria tua yang saat ini masih asik berbincang. Hui menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya. Meskipun ia tau bahwa itu akan sia-sia.

Hui tidak dapat mendengar perbincangan itu lagi. Mereka pasti sudah menyadari kedatangannya.

"Hui?!"

Ia mendengar Yunho memanggil namanya dengan panik.

Mendengar teriakan itu, Hui mendongakkan kepalanya. Ia melihat Yunho saat ini sedang berdiri. Ayahnya ternyata belum menyadari kedatangannya, sampai kepala keluarga Lee itu berbalik dan menatapnya.

Jian melebarkan matanya ketika menemukan bahwa putranya menatapnya dengan wajah menyedihkan. Luka yang menghiasi wajah itu membuatnya membuka mulutnya tertahan.

 Luka yang menghiasi wajah itu membuatnya membuka mulutnya tertahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jian berdiri, masih dengan tatapan wajah yang sama. Perlahan ia melangkah mendekati putranya.

"Astaga...," lirihnya tak menghentikan langkahnya.

𝐆𝐑𝐀𝐕𝐈𝐓𝐘 || 𝐉𝐨 𝐉𝐢𝐧𝐡𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang