5• DADDY X HONG

246 30 13
                                        


"

Tidur nyenyak, Sayang?"

Orang yang mendapat panggilan sayang itu hanya bisa membatu. Nafasnya masih terengah-engah dan sekarang keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Bola matanya bergerak pelan melirik pria tua yang saat ini sedang duduk di hadapan kekasihnya. Orang tua itu hanya menyunggingkan senyum mengejek.

Tuan besar Jo berdiri dari duduknya. Membuat Jinho hanya bisa pasrah atas apa yang akan ayahnya lakukan padanya seteah ini. Yunho memandang Hongseok dengan senyumnya.

"Om bicara sama Jinho dulu ya... Hongseok," Ucap Tuan Yunho itu ramah.

"Silahkan, Yah!"

Jinho membelalakkan matanya.

Ayah palamu! -batin Jinho

Ia baru saja berdoa agar dijauhkan dari masalah lima menit lalu. Dan sekarang, masalah sudah ada di depan matanya.Jinho mengutuk Hongseok dalam hatinya. Bagaimana bisa ia dengan seenak jidatnya mengumbar hubungan baru mereka saat di sisi lain Jinho sedang berusaha untuk menyembunyikannya?

Sungguh hari yang menguntungkan bagi Jinho.

Tuan besar itu berjalan dengan santainya meninggalkan ruang tengah, tanpa berniat untuk menghentikan langkahnya, Yunho hanya menepuk pundak putranya saat melewati sisinya. Sebuah isyarat bagi Jinho untuk mengikutinya.

Jinho mengangguk sebagai balasan singkat meski tau bahwa apa yang semua ayahnya tunjukan pada Hongseok itu hanya kepalsuan. Sebelum ia mengekori ayahnya, Jinho tersenyum manis pada pacar tersayangnya itu.

Dan mengacungkan jari ketiganya.

Hongseok merinding sekaligus gemas melihat reaksi kekasihnya. Ia sudah tau jika Jinho akan mengomelinya nanti, atau bahkan pria manis itu akan tega menghukumnya. Namun seperti biasa, Hongseok sama sekali tak peduli.

Memangnya kenapa jika mengobrol dengan calon mertua?

Saat ini pria yang sudah terlihat sangat cantik itu duduk di samping kepala keluarganya, menghadap televisi yang sengaja tak dinyalakan. Hatinya merasa tak karuan mengetahui bahwa ayahnya saat ini tak mengatakan sepatah katapun. Jinho dan ayahnya saat ini hanya duduk dan berdiam diri di ruang keluarga dengan keheningan dan pemikiran mereka masing-masing.

Mereka ini ngapain sih!

"Bagaimana bisa kau membiarkan pacarmu menunggu selama tiga jam, Jo..."

Tuan Yunho akhirnya membuka pembicaraan. Jinho menatap ayahnya tak percaya. Ayahnya marah, sesuai dugaanya. Tapi... dengan alasan yang tak Jinho sangka. Apa ayahnya tak marah dengan hubungannya dengan Hongseok? Jinho benar-benar tak paham.

"Apa maksud ayah?"

"Kau tanya maksudku?" Ucap Yunho sembari menggeleng pelan, tak percaya dengan sikap anaknya.

Jinho hanya diam, menunggu jawaban dari sang ayah. Jinho mendengar orang di sampinya menarik napasnya dalam. Jinho yang tau bahwa ayahnya akan meledak setelah ini segera menutup kedua telinganya.

"Kau itu bagaimana! Dia menunggumu sejak pukul lima dan kau sama sekali tak merasa bersalah?!"

"Apa?!"

Jinho segera membuka telinganya ketika mendengar bentakan dari ayahnya. Masih tak percaya akan apa yang baru saja Yunho katakan. Bagaimana bisa Hongseok sudah di sini sejak pukul lima saat mereka akan pergi pukul delapan malam? Ayahnya ini suka sekali bercanda.

"Ku panggil beberapa kali, kau juga tak memberi jawaban!"

"T-tapi yah..."

"Aku tak pernah mengajarimu untuk menyusahkan orang lain, Jo!"

𝐆𝐑𝐀𝐕𝐈𝐓𝐘 || 𝐉𝐨 𝐉𝐢𝐧𝐡𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang