30• SPY

77 20 20
                                    

Mari beralih pada suatu tempat gelap di satu titik di kota Seoul. Melihat apa yang ada di sana dengan peralatan entah berantah yang tidak diketahui untuk apa. Yang pasti, sejak beberapa hari terakhir ini, dua orang itu sedang sibuk di sana, memandang layar besar yang ada di depannya dengan emosi yang sedari tertahankan. Dan kira kira seperti inilah percakapan mereka.

"Hyung, mereka benar-benar menikah!"

"Aku tau, sialan! Diamlah dan biarkan aku berpikir."

"Kenapa Hyung baru memberitahunya saat di hari pernikahannya?!"

"Aku juga tak menyangka akan secepat ini."

"Kita tak boleh membiarkan Jinho Hyung berakhir dengannya. Apa yang harus kita lakukan?!"

"Membawanya pergi bagaimanapun caranya."

"Lee sialan itu salah satu pebisnis yang sangat dihormati. Pengamanan mereka tak mungkin bisa disepelekan, Hyung."

"Hui membawa Jinho ke apartemennya."

"Apa? Kenapa?"

"Entahlah. Tapi itu kesempatan besar karena tak mungkin ada banyak penjaga di sana."

"Apa maksudmu kita akan menculik Jinho Hyung?"

"Memang itu yang sedari tadi kita bicarakan."

"Bagaimana jika kita gagal?"

"Mungkin penjara."

"A-apa?! Kau berbicara seenak jidatmu, Hyung!"

"Tapi bukankah Jinho Hyung akan memihak kita? Dia itu dipaksa kan?"

"Tidak. Jinho Hyung bersedia menerima perjodohan itu."

"Bagaimana Mungkin?!"

"Entahlah. Dia putus dengan Hongseok."

"Benarkah? Kenapa cepat sekali?"

"Dia dekat dengan sahabat Jinho Hyung. Seperti biasa, Jinho membuangnya untuk sahabatnya."

"Sahabat Jinho Hyung?"

"Hyunggu."

Satu pria yag lebih tua menatap yang lainnya remeh, menahan sebuah rasa tawa yang entah untuk apa.

"Menyedihkan sekali. "

"Lalu hubungannya dengan persetujuan Jinho Hyung apa?"

"Kemungkinan besar dia memilih untuk tak menyakiti orang terdekatnya lagi. Dan menurutku, Hui adalah pilihan yang tepat untuknya."

"Tepat Hidungmu, Hyung! Bagaimanapun juga, Kita harus berhasil."

"Yah, kau beruntung aku ada di pihakmu. Kemungkinan kita gagal hanya sebutir upil."

"Entahlah, tapi aku sedikit takut dengan tuan besar Lee."

"Kau kenal dengannya?"

"Aku tak perlu mengenalnya untuk tau."

"Keluarga itu kabarnya suka menyembunyikan sesuatu yang luar biasa dari anak-anak mereka. Yah itu memang tak penting. Tapi jika ada seseorang yang membahayakan anak-anaknya. Si tuan besar rela melakukan apapun."

"Yah, aku tau dan kau tak perlu merasa takut. Karena kita tak akan membahayakan Hui. Kita hanya akan mengambil sesuatu yang seharusnya bukan miliknya."

"Karena Jinho itu milik kita."

THANKS FOR READING
Voment Please~

Hope you enjoy!
-Aimeeyura-

𝐆𝐑𝐀𝐕𝐈𝐓𝐘 || 𝐉𝐨 𝐉𝐢𝐧𝐡𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang