Garesh - 1

107K 4.7K 362
                                    

Jangan lupa vote komen.
.
.
.
.
....

Seorang pria dengan seragam yang acak-acakan berdiri dengan tegap di depan tiang bendera. Tatapan tajamnya menghunus lurus ke depan. Mengabaikan tatapan memuja dari seluruh siswi yang mengintip dari jendela.

Siang ini, Garesh Sarega Vegario, seorang Ketua Osis SMA Abadi berdiri menjalankan hukuman. Tentu, ini bukan yang pertama kalinya dia melakukan sebuah kesalahan. Meskipun ia Seorang Ketua Osis yang seharusnya menjadi contoh bagi murid yang lain, tak urung ia juga sering melakukan keonaran.

Ingat, Seorang Garesh Sarega Vegario. Bukan hanya sebagai ketua Osis, ia juga menjabat sebagai ketua Geng bernama Astercyo. Semua tentu sudah tau, siapa itu Geng Astercyo. Geng yang dari tahun ke tahun terus maju dan berjaya, Semakin beringas dan semakin suka menindas.

Dulu, setelah Papanya berhenti menjabat sebagai ketua Astercyo, jabatan itu dia berikan kepada Angga, salah satu anggota baru di angkatan ke-7, dan kini di angkatan ke-8 ia diberikan kepercayaan oleh seluruh mantan ketua Astercyo untuk dijadikan ketua.

Tentu Garesh menerima dengan lapang dada, menjadi Ketua adalah impiannya. Meskipun tidak gampang dan memiliki tanggung jawab yang besar, namun Garesh yakin ia mampu mengatur semuanya.

"Garesh!" panggilan seorang pria dari arah Barat, mengalihkan fokus pria datar tersebut.

Garesh hanya melirik sekilas tanpa berniat menatap apalagi menjawab.

"Balik ke kelas, Hukuman lo udah selesai. Nanti setelah istirahat, lo dipang-- WOY KOK PERGI?! GUE BELUM SELESAI BICARA, GARESH!!" teriak pria tadi melotot kesal saat pria yang di ajak bicara malah pergi tanpa sepatah kata.

"Garesh?!"

"Woy, es batu beku?!"

Garesh tak menghiraukan ocehan temannya itu, ia tetap fokus berjalan dan menyimpan kedua tangannya di saku celana. Mengabaikan lagi-lagi tatapan memuja dari siswi di koridor.

Pria yang tadi menghampiri Garesh berdecak, tangannya mengepal kuat hingga kuku-kukunya memutih.

"Kalo bukan sahabat dari orok, udah gue cabut dah tuh jantung dia!" kesalnya berkacak pinggang.

"Woy, Sadev!"

Pria yang dipanggil Sadev diam tak menoleh ke belakang, ia sudah tau siapa yang memanggil namanya seperti itu dan ia sudah hafal suara cempreng milik salah satu sahabatnya.

"Heh! Lo gue panggil juga!" Pria yang tadi berteriak memukul bahu Sadeva keras.

"Nama gue Sadeva, enak aja ngilangin huruf A. Gak boleh, nanti Mami gue marah lo harus tanggung jawab!" ucap Sadeva dan menepis tangan pria disampingnya.

Pria tersebut mendengus dan mengabaikan ocehan Sadeva. Ia merangkul Sadeva.

"Ngapain disini lo? Bolos?"

"Mana ada! Itu, si Es batu beku. Tadi  gue baik-baik kesini ngasih tau hukuman dia udah selesai, eh gue malah ditinggal. Sahabat lo gak ada akhlak emang!"

Pria disamping Sadeva tertawa, "Kayak pertama kali aja lo lihat Garesh begitu. Udahlah ayo ke kelas, Gue pusing diliatin cewek kelaparan gini."

Garesh (Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang