JANGAN KAGET YA PAS BACA PART INI
.
.
.Beberapa hari kemudian
Garesh dibuat semakin kalut, keadaannya sangat berantakan. Ia sangat frustrasi, sudah tiga hari ia tidak menemukan keberadaan Amora. Bukan, bukan karena Amora diculik atau menghilang. Tapi ini merupakan ide dari Ayahnya dan juga Ayah Amora. Mereka sengaja menyembunyikan Amora entah dimana. Dan inilah tugas Garesh sekarang, mencari keberadaan Amora. Ayahnya berpesan, jika suatu saat nanti ia sudah bertemu dengan Amora. Segala sesuatu yang Garesh tidak tau akan ia ketahui disana. Entah apa yang ayahnya maksud, Garesh tidak peduli.
Yang terpenting sekarang, ia harus menemukan gadis itu. Sungguh, tiga hari saja sudah membuat Garesh frustrasi. Garesh sungguh sangat merindukan Amora.
Berhubung sekolah sudah mulai libur beberapa hari ke depan. Membuat Garesh sedikit lega karena beban masalah Osis dan juga basket sudah ia singkirkan.
"Ck, sialan!" kesal Garesh saat tidak menemukan keberadaan Amora di Gua putih. Tempat ini adalah tempat terakhir yang ia datangi. Namun ternyata gadis itu sama sekali tidak berada disini.
Garesh terduduk dan menyandarkan tubuhnya pada pohon besar. Ia memejamkan matanya, mengatur nafas yang masih memburu sehabis berlari tadi.
Tiba-tiba bayangan saat ia berada di pesta ulang tahun Ael mulai terbayang. Garesh ingat, saat itu Haekal menceritakan tentang Amora. Dan juga kakaknya, Bumi dan Bima. Dan Haekal juga sempat mengatakan tempat rahasia keluarga mereka. Tapi Garesh lupa nama tempat itu apa.
"Sial!" Garesh menyugar rambutnya, menciba berpikir keras.
"Tadi kata lo Bumi udah meninggal? Kalo boleh tau, karena apa?"
"Itu dia! Anak Pedolf kemarin ada yang lihat orang mirip Bumi di Hutan Pinus."
"Hutan Pinus?"
"Iya, Hutan itu adalah salah satu Hutan terlarang. Gue juga belum bisa pastiin itu beneran Bumi atau bukan."
Garesh langsung membuka matanya.
Apakah tempat rahasia yang keluarga Catra maksud adalah Hutan Pinus?
Lamunan Garesh buyar tatkala ponsel nya berdering. Melihat nama 'psikopat permen' tertera disana Garesh berdecak dan mengangkat panggilan dengan malas.
"Amora ketemu?"
"Belum."
"Bego sih."
"Ck, ngapain nelepon?"
"Forza nyuruh kumpul lagi, ke markas sekarang."
"Ngapain?"
"Ck, gak tau. Dia lagi aneh sekarang, lo kesini aja deh jangan cerewet!"
"Lo sendiri yang cerewet!"
"Sialan, cepet kesini sebelum gue ngasih lo racun permen!"
"Gue gak takut, serbuk gue lebih mematikan dibanding permen sialan lo itu."
"Wah..... pensil dengarlah. Pria pujaan lo baru aja ngomong sebelas kata."
"Cerewet."
"Gue cuma cerewet pas lagi sama temen idiot macam kalian. Cepet kesini, kita malas nunggu. Lupakan dulu Amora sebentar aja."
"Bacot!"
tutt
Garesh mengepalkan tangannya kuat. Lihat saja, saat sampai disana ia akan membunuh mereka bertiga dengan senjatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garesh (Sudah terbit)
Teen Fiction(Tersedia di toko buku online.) .... Garesh Sarega Vegario, namanya. Ketua OSIS SMA Abadi, sekaligus Ketua Geng Astercyo. Sifat Garesh tidak beda jauh dengan Ayahnya, irit bicara, dingin, selalu sinis dan tak berperasaan. Yang berbeda, ia memiliki s...