Garesh - 25

30.9K 3.7K 1.5K
                                    

Kamu terlihat sempurna, dan akan lebih terlihat sempurna jika aku bersamamu.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT

Jeno menggeleng mendengar ocehan bocah kecil itu.

"Heh bocah, gak kangen apa sama Om?"

Dibalik punggung Satria, Saga menggeleng cepat. Mata bulatnya melotot dengan bibir yang dimajukan. Membuat semua orang dibuat terkekeh gemas akan tingkah bocah kecil itu.

"Ndak kangen! Om galak, kemalen pas Gaga ke panti, Gaga dimalahin Om mulu!"

"Kamu marahin Saga?" tanya Sheila.

"Yeu... gimana aku gak marah. Orang dia mau nyium-nyium anak cewek di panti. Gak cuma satu, ini hampir semua dia sosor!" kesal Jeno menggelengkan kepala. Mengingat beberapa hari lalu ia mengajak Saga ke panti untuk bermain dan anak itu malah selalu menggoda setiap anak perempuan di panti.

"Saga... gak boleh gitu nak, jangan main cium sembarangan. Nanti kalau mereka takut dan nangis karena Saga, gimana?" Gladys memberi pengertian dengan mengusap kepala Saga lembut.

Saga mengerucut, memilin kemeja ayahnya. "Cewe disana canti-canti mami, ada yang pake keludung juga. Telus bukan Gaga yang deketin, meleka deketin Gaga sendili. Gaga kan ganteng jadi banyak yang suka."

Para orang tua beserta remaja dibuat menggeleng kepala oleh tingkah Saga. Tingkahnya sangat sama seperti Satria sekali.

" Lain kali, kalau ada yang deketin ajak main aja jangan cium-cium sembarangan. Oke?"

"Iya mami... itu pun kalo Saga inget."

Satria hanya terkekeh mendengar ucapan Saga. Lihatlah, suatu saat nanti anaknya akan tumbuh seperti dirinya. Banyak dikerumuni perempuan dan memiliki banyak pacar. Ah Satria sangat menunggu sekali momen-momen itu.

"Dirhan, kamu belum salim. Salim dulu sayang," ucap Sheila-Istri Jeno. Dirhan mengangguk dan mencium punggung tangan semua teman ayahnya. Lalu duduk bergabung dengan Sadeva dan Jay

Sheila, gadis itulah yang membuat Jeno menjadi seperti sekarang. Dulu, Jeno bertemu Sheila di acara pernikahan Braga. Gadis berkerudung itu mampu memikat Jeno, Pria itu sering mendekati Sheila. Namun, Sheila selalu menghindar karena menurutnya tidak baik berdekatan dengan lawan jenis yang bukan mahram nya. Dan dengan beraninya Jeno langsung datang melamar Sheila. Ada satu syarat yang orang tua Sheila berikan untuk Jeno. Yakni, dia harus hafal surah ar-rahman. Tentu Jeno setuju, ia juga merubah diri menjadi lebih baik dan taat agama. Sungguh, bahkan teman-teman yang lain sempat terkejut dengan perubahan Jeno yang berubah sangat drastis.

"Saga ajak main adiknya disana gih." Satria mendorong pelan Saga.

"Ayo dek," ajak Saga kepada Sasa yang berada di gendongan Garesh.

Sasa mengangguk dan meminta Garesh menurunkan gendongan.

"Ayo sama Freya juga," ucap Resha membantu mendorong kursi roda anaknya menuju tempat bermain anak-anak yang telah Braga sediakan.

Saga dan Sasa berjalan dengan tangan saling menggenggam. Mereka terlihat sangat menggemaskan.

"Lucu banget sih, pengen bawa pulang." Gesa, bersuara.

"Minta Papi bikin aja Mi, biar Sadeva punya temen berantem." Sadeva menatap Ayah dan ibunya bergantian sambil nyengir. Dari dulu ia memang sangat ingin memiliki adik. Tak masalah perempuan atau laki-laki yang terpenting ia mempunyai teman saat berada di rumah.

"Sadeva keliatannya pengen banget punya adek. Sedangkan Jay, dia gak mau pas aku tawarin," ucap Mela melirik Jay yang nampak cuek bebek.

"Entar Jay dilupain, ada tapi gak dianggap itu gak enak Ma." Mela menggelengkan kepala. Selalu itu jawaban dari Jay. Yang dapat ia simpulkan adalah anak itu terlalu cemburu dan tidak mau seluruh perhatian orang tuanya terfokus pada adiknya suatu saat nanti. Tipe-tipe anak manja.

Garesh (Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang