JANGAN LUPA VOTE KOMEN.
.
.
.
.
SIAPIN HATI DULU YOK, BISMILLAH!......
Garesh berlari kesana-kemari mencari sosok Amora. Di parkiran, di taman bahkan di kamar mandi pun ia tak menemukan gadis itu. Ia mulai panik, apalagi saat mendengar apa yang di ucapkan Asgar tadi. Lihat saja, siapapun orang yang telah melukai gadisnya ini akan ia habisi nanti.
Garesh berjongkok sambil mengatur nafas, setelah dirasa cukup lega ia kembali menegakkan tubuhnya. Matanya mengedar kesana-kemari. Ia mengambil ponsel mencoba menghubungi gadis itu.
"Sial!" umpat Garesh ketika mengingat sesuatu. Bagaimana bisa ia menghubungi gadis itu jika dirinya sendiri tidak mempunyai nomor Amora. Beberapa kali Garesh terlihat mengumpat merutuki dirinya yang kelewat bodoh. Pria macam apa dia ini?
"Bego," gerutunya kepada diri sendiri. Ponselnya ia masukan kembali ke saku celana. Melangkah menuju motornya. Memakai helm dan siap menyalakan mesin. Namun, suara seseorang membuat ia berhenti. Gadis itu lagi. Garesh berdecak, kenapa gadis ini selalu muncul?
"Garesh," panggil seorang perempuan mendekati Garesh. Pria itu hanya diam, mengangkat satu Alisnya. Menunggu apa yang akan gadis itu katakan.
"Lo mau kemana? Acara baru aja dimulai kok udah pulang?"
Garesh berdecak kesal saat perempuan itu ternyata hanya berkata sesuatu yang tidak penting. Ia mengabaikan gadis tersebut dan kembali menyalakan mesin motor.
"Lo nyari Amora kan?" tanya gadis itu cepat sebelum Garesh menancapkan gas. Dugaannya benar, Garesh langsung berhenti dan menatapnya nyalang.
Gadis tersebut menelan salivanya, sedikit ciut melihat aura Garesh. Ia memberanikan diri berkata walau sedikit kesusahan.
"G-gue tadi liat dia naik mobil Zehan."
Garesh terkejut namun dengan cepat merubah raut wajahnya. Ia melepas helm, dan mengacak rambutnya sebentar. Gadis tersebut mematung melihat wajah tampan Garesh dari dekat. Tak salah, ia menyukai pria ini. Lihatlah, pahatan yang cukup sempurna baginya.
"Kemana?" tanya Garesh datar.
"Gue gak tau, tadi Amora meluk Zehan gitu terus Zehan bawa Amora masuk ke mobil dan mereka pergi."
Tangan Garesh langsung mengepal, ia kembali memakai helm dan menyalakan mesin. Menancapkan gas dan melaju dengan kecepatan sangat kencang.
Gadis tersebut langsung tersenyum lebar, "Berhasil!" ucapnya kepada seseorang yang sedari tadi bersembunyi dibalik pohon.
Disisi lain, Gefano berserta yang lain datang untuk mengecek CCTV di taman belakang.
"Ada orang," bisik Jay. Mereka lantas bersembunyi di balik tembok.
"Siapa?" tanya Dirhan.
"Si Zehan."
"Zehan?" Sadeva melangkah ke depan untuk memastikan, disana terdapat Zehan yang sedang duduk di ruangan tempat CCTV.
"Ngapain dia disana?"
"Kita tunggu aja sampai dia pergi." Mereka mengangguk mematuhi ucapan Gefano.
"Dia kayak lagi meriksa CCTV juga deh," bisik Abel.
"Gef, lo kesana aja. Coba cek dia, pura-pura mau apa gitu." Asgar memberi saran.
Gefano langsung mengangguk. Dia berjalan mendekati Zehan dan menepuk bahu pria itu. Zehan terlihat terkejut namun setelah tau siapa yang datang pria itu nampak terlihat santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garesh (Sudah terbit)
Teen Fiction(Tersedia di toko buku online.) .... Garesh Sarega Vegario, namanya. Ketua OSIS SMA Abadi, sekaligus Ketua Geng Astercyo. Sifat Garesh tidak beda jauh dengan Ayahnya, irit bicara, dingin, selalu sinis dan tak berperasaan. Yang berbeda, ia memiliki s...