Garesh - 4

33.6K 3K 310
                                    

Jangan lupa vote & komen.
.
.
.
.......

"Gimana?"

"Aman, penyerangan di gudang tadi berakhir sesuai rencana."

Anggota inti Astercyo bernafas lega. Mereka serempak duduk di sofa.

"Gak ada yang luka?"  tanya Dirhan.

"Gak, Bang."

"Apa yang dia minta?" tanya Gefano.

"Seperti Ritor, kasus pembunuhan oleh.." pria jangkung itu menjeda ucapannya sambil melirik Garesh.

"Oke, gue urus." Paham Garesh mulai bangkit dan menepuk bahu pria jangkung itu kemudian berlalu menuju ruangannya.

"Kerja bagus, Ron. Kita percaya sama lo," ucap Jay tersenyum lebar.

"Makasih bang. Tapi, ada satu hal.."

"Apa?"

"Ritor mengajak Pedolf bergabung untuk menyerang Astercyo."

Mereka tertawa mendengar itu.

"Tenang aja, Pedolf ada di pihak kita. Gue percaya sama Haikal." Dirhan berdiri dan menepuk bahu pria itu.

"Sekarang lo fokus selidikin mereka lagi. Masalah Ritor biar kami yang urus.

Pria tubuh jangkung itu mengangguk dan kemudian berlalu.

....

Setelah seluruh hal penting sudah Garesh urus, kini ia berhadapan dengan Ayahnya. Tentu, kembali pada misi yang belum selesai dijelaskan.

"Misi kali ini, kamu memiliki partner."

Garesh yang duduk di depan Braga mendongak.

"Kamu cari sendiri siapa orangnya, dia sekarang memiliki misi yang sama seperti kamu."

"Kunci?" tanya Garesh dan Braga mengangguk dengan wajah datar.

"Clue Kali ini Reka yang handle. Dad cuma pantau kamu dari layar," ucap Braga lagi.

"Ck, partner?"

"Kamu tuli?" tanya Braga sarkastis.

Garesh hanya berdecak.

"Dia satu sekolah dengan kamu, dia juga seorang ketua Geng. Selebihnya, kamu cari sendiri."

"Berapa lama?"

"Tiga hari, kamu harus sudah menemukan siapa orangnya."

"Besok?" tantang Garesh membuat Braga tersenyum miring.

"Coba saja. Kalau tidak berhasil, kamu bertarung dengan Gairo."

"Oke,"jawab Garesh tenang.

Garesh merasa, misi kali ini sungguh sangat konyol. Selama ia bersekolah di SMA Abadi, ia tidak pernah mendengar ada anak Geng lain di sekolahnya. Lalu, siapa yang Ayahnya bilang ketua Geng itu? Garesh sangat malas jika harus bermain teka-teki seperti ini.

"Murid baru?" tanya Garesh.

"Ck, cari tahu sendiri bodoh!" geram Braga.

Garesh mendengus sudah biasa melihat Ayahnya seperti itu. Karena sikap ia sekarang, tentunya menurun dari pria di depannya ini. Dan Baiklah jika harus seperti ini. Ia akan mencari tahu sendiri.

"Oke, Garesh pergi."

"Tunggu dulu!"

Garesh berbalik, menaikkan satu alisnya.

Garesh (Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang