Kalau ada typo bantu tandai ya.
Jangan lupa vote komen.
.
.
.
.
.......Pekikan sepanjang koridor begitu terdengar jelas di telinga Amora. Gadis itu berjalan menuju lapangan, penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Begitu sampai disana. Ternyata penyebab pekikan dari para siswi adalah seorang Garesh. Iya, Pria itu berdiri di tengah lapangan sedang memasang tali untuk perlombaan besok.
Amora melipat kedua tangannya di dada. Hanya karena seperti itu saja para siswi disana langsung heboh. Dirinya yang tadi di kecup pipi terlihat biasa saja tuh.
Eh.
Amora merasakan pipinya kembali memanas.
"Stt.. ini kepala gue kenapa mikirin itu mulu sih!" gerutunya pelan.
"Amora!"
Pandangan Amora jatuh pada Jay yang sedang melambaikan tangan. Kakinya melangkah untuk menghampiri mereka.
"Kalian kenapa disini?" tanya Amora.
"Cape tadi abis ngangkat meja ke tengah lapang," ujar Jay.
"Eh, muka lo kenapa?" Sadeva berdiri mendekati Amora begitu sadar ada yang aneh dengan wajah gadis itu. Mendengar itu yang lain ikut terkejut dan menghampiri Amora.
"Lo dipukul?" tanya Dirhan.
"Siapa yang mukul?" timpal Jay.
"Muka Gefano sama Garesh juga lebam, jangan-jangan?" Asgar menatap Amora dan Gefano bergantian.
"Kalian terjebak dalam cinta segitiga?!" Jay dan Sadeva kompak berteriak.
"Jangan bacot!" ucap Gefano dan menarik Amora untuk duduk di sampingnya.
"Sakit Zar?" tanya Gefano mengelus pipi Amora. Kali ini ia tidak akan menyembunyikan lagi statusnya dengan Amora.
"Gefano," geram Amora berbisik tertahan.
"Ck, udah tanggung kebongkar. Biarin mereka tau, tapi gue harus ngerjain mereka dulu. Lo ikutin gue aja!" bisik Gefano mulai melingkarkan tangannya di bahu Amora.
Cup.
"Pasti sembuh!" ujar Gefano setelah mengecup pipi Amora tepatnya pada bekas lebam.
Amora melotot. Ia tidak akan marah jika Gefano menciumnya dimana saja, kecuali bibir tentunya. Tapi ini, Pria itu malah mencium tepat pada lebam yang sebelumnya telah di cium Garesh.
Amora tidak rela, bekas kecupan Garesh terhapus!
"GEFANO LO NIKUNG KITA?!" teriakan keempat pria itu sontak mengundang tatapan dari siswa lain.
"Kenapa? kaget?"
"Anjir, sejak kapan?!" cengo Jay tidak percaya.
"Sejak kapan ya?" Gefano berpura-pura berpikir sambil menatap Amora.
Amora memutar bola matanya malas, namun tiba-tiba pandangannya jatuh pada Garesh yang nampak kesusahan memasang tali dan beberapa kali ia lihat pria itu seperti terus batuk-batuk.
"Lepas!" geram Amora menepis tangan Gefano. "Ini minum punya siapa?" tanya Amora mengambil air mineral.
"Punya gue belum dibuka kok, ambil aja." Asgar menjawab.
"Oke, thanks." Amora membawa air mineral tersebut dan berjalan menghampiri Garesh.
Saat beberapa langkah lagi akan sampai, ia berhenti. Terdiam saat seorang gadis lebih dulu menghampiri Garesh dan memberi minum pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garesh (Sudah terbit)
Teen Fiction(Tersedia di toko buku online.) .... Garesh Sarega Vegario, namanya. Ketua OSIS SMA Abadi, sekaligus Ketua Geng Astercyo. Sifat Garesh tidak beda jauh dengan Ayahnya, irit bicara, dingin, selalu sinis dan tak berperasaan. Yang berbeda, ia memiliki s...