Kalau ada typo bantu tandai ya.
Jangan lupa vote komen.
.
.
.
.
......"Amora!"
Yang di panggil namanya menoleh. "Asgar? Ada apa?"
Asgar menggaruk kepalanya sambil tersenyum kikuk.
"Gini, gue liat di akun instagram lo, lo jago banget nyanyi. Jadi Gue mau nawarin buat lo tampil bareng gue nanti di acara tujuh belas agustusan, mau gak?" Asgar menatap Amora penuh harap.
Amora menaikkan satu alisnya. "Kok gue?"
"Gue tadinya ajak Sadeva. Tapi dia mau tampil bareng anak lain. Guru terus nyuruh gue tampil jadi gue mutusin buat ajak lo. Gimana? mau ya?" Asgar menyatukan kedua tangannya memohon.
"Gue usahain deh ya, suara gue gak bagus-bagus amat padahal." Amora terkekeh.
"Sip! Pokoknya lo harus mau," ucap Asgar tersenyum lebar.
"Oh iya, lo balik sama siapa?" lanjutnya menengok kiri kanan.
"Emh.. gak tau. Mesen ojol kali."
"Gue anterin, ayo!" Asgar menarik lengan Amora menuju parkiran.
"ASGAR!!!" teriakan cempreng menggema di sepanjang koridor.
Amora dan Asgar berhenti berjalan. Dengan kompak mereka berbalik.
"Lo mau kemana?!" Jay datang sambil berkacak pinggang. Di belakangnya terdapat anggota Astercyo yang jumlahnya cukup banyak.
"Mau balik. Tapi ini kenapa semua ada disini? Rame banget?" bingung Asgar.
"Lo lupa hari ini kita mau nyerang Ritor?" sinis Gefano memukul lengan Asgar.
Asgar tersentak sambil mengelus lengannya. Ia meringis, bisa-bisanya ia melupakan hal semacam ini.
"Lupa, Sorry."
"Minta di cium pake bibir Dirhan emang!"
"Eh kok bibir gue?!"
"Bibir lo masih halal, jadi boleh!"
"Terus bibir kita haram gitu?!" teriak Gefano dan sadeva serempak.
"Iya lah! Mulut kalian penuh dosa!"
"Sebelum hujat orang, ngaca dulu!" sinis Sadeva.
"Gue suci, maaf-maaf habis wudhu."
"Cih paling bentar lagi lo khilaf dan malah ngegibah," gumam Gefano. Garesh menyentil kening mereka agar diam.
"Emh... Amora maaf gue lupa kalau ada urusan. Gue pesenin taksi deh ya?" ujar Asgar nyengir.
"Gak papa, santai aja. Gue mau minta temen gue jemput kok ini." Amora mengangkat ponselnya. Seseorang langsung merampas ponsel Amora dan memasukkan benda itu pada saku celananya.
Anggota inti terdiam, tak mau ikut campur.
"Balikin!" ketus Amora mencoba mengambil ponselnya.
Garesh mundur, matanya menatap Gefano memberi kode. Gefano yang paham langsung mengangguk dan menatap para anggota Astercyo.
"Kita ke depan sekarang," perintahnya yang langsung diangguki anggota lain.
"T-tapi Garesh?" ucap Jay begitu tangannya di tarik Gefano.
"Udah ayo! Gak usah kepo."
"Amora hati-hati! Kalo Garesh gigit, jambak aja!" teriak Jay tidak ada akhlak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garesh (Sudah terbit)
Teen Fiction(Tersedia di toko buku online.) .... Garesh Sarega Vegario, namanya. Ketua OSIS SMA Abadi, sekaligus Ketua Geng Astercyo. Sifat Garesh tidak beda jauh dengan Ayahnya, irit bicara, dingin, selalu sinis dan tak berperasaan. Yang berbeda, ia memiliki s...