Garesh - 9

26.4K 2.8K 369
                                    

Jangan lupa vote komen.
.
.
.
.........

"Garesh kok belum dateng?" Jay menyimpan tas di bangkunya. Ia duduk bergabung dengan teman-temannya.

"Kak Sandra barusan kesini, dia dikasih tau sama Om Braga kalo Garesh lagi jalanin misi." Mendengar itu mereka langsung berhenti dengan kegiatan masing-masing. Saling tatap satu sama lain.

"Sama Amora dong?" cengo Jay.

"Gue masih gak nyangka mereka jadi partner," ucap Sadeva dibalas anggukan yang lain.

Baru kali ini mereka mengetahui Ayah Garesh menjadikan seorang perempuan sebagai partner misi Garesh. Mereka tentu kenal Garesh luar dalam, sangat tahu jelas pribadi pria itu seperti apa. Ia sangat menjaga jarak sekali dengan perempuan. Jangankan berbicara, menatapnya saja ia enggan. Dan mereka jamin, Amora akan selalu dibuat kesal oleh Pria itu. Semua yang ada disisi pria itu harus memiliki kesabaran yang sangat besar.

"Oh iya, gue juga baru dapat kabar dari Deron. Malam ini, Fations ngundang Astercyo buat dateng ke pesta mereka." Jay menampilkan roomchat'nya dengan Deron.

"Pesta? Acara apaan?" tanya Sadeva.

"Ulang tahun si Ael," jawab Jay.

"Kudu dateng ini mah, pasti banyak cewek cantik!" lanjutnya kesenangan.

"Sayangnya enggak," elak Gefano.

"Why?"

"Fations ngundang beberapa geng doang, dan party ini khusus cowok. Lo tau lah si Ael gimana orangnya."

"Ck, emang ya. Gue takut si Ael gay dah. Anti banget sama cewek." Jay bersidekap dada.

"Tau, jangankan ngobrol. Natap doang dia kek liat najis aja," timpal Sadeva.

"Ael tau kalo itu termasuk zina mata." Dirhan berkata dengan santai membuat temannya mendengus kesal.

"Manusia kafir macam Ael mana ngerti begituan," umpat Gefano.

"Sialan."

.....

"GIMANA DONG?!"

"GELAP BANGET."

"EWH.. BA--HMPPTT.."

"Berisik!"

Garesh menutup mulut Amora yang sedari tadi terus berteriak. Tidak ada gunanya juga melakukan hal seperti itu. Lebih baik mereka mencari cara agar bisa cepat keluar dari sini daripada misuh-misuh tidak jelas.

Beberapa jam yang lalu saat keduanya terbangun, mereka mendapati Gua yang sudah tertutup rapat. Sepertinya tertutup secara otomatis. Mereka tentu langsung panik, apalagi Amora. Perempuan itu sedari bangun sudah sangat tidak bisa diam, membuat Garesh pusing sekaligus kesal dibuatnya. Bukannya mencari solusi, malah membuat kepalanya semakin pusing saja.

"Ekhem, halo."

Garesh dan Amora langsung mendongak. Mencari asal suara.

"Kalian tidak akan menemukan saya," ucap pria tersebut.

"Dad?" tebak Garesh, ia mengenali suara tersebut.

"Yes, i am your Daddy. How about last night? is it fun?" Garesh langsung berdecak kesal, Papanya seperti sedang mempermainkan dirinya. Ini tidak bisa dibiarkan.

"Om?"

"Ya?"

"Kok Gua ini bisa ke tutup?"

Garesh (Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang