Kalau ada typo bantu tandai ya
jangan lupa vote komen
.
.
.
.
........."BRAGA!!!"
Braga yang sedang berbicara dengan pengawalnya lantas menoleh.
"Kita bicarakan lagi nanti," ucap Braga kepada lawan bicaranya dan menyuruh pria itu pergi.
"Ada apa?" tanya Braga setelah pintu sudah tertutup.
Ajalio, pria yang tadi berteriak langsung duduk di depan Braga.
"Ada kejutan besar. Gue gak tau mau bilang ke siapa lagi selain lo."
Braga memicingkan matanya, nampaknya topik pembicaraan kali ini sangat serius.
"Gue kasih tau dulu. Sebenarnya, yang nabrak Freya adalah anak gue, Bumi."
Braga melotot, reflek berdiri dan memegang bahu Lio erat.
"Jangan bercanda!" bentaknya marah.
"Gue serius, yang meninggal bukan Bumi tapi Bima." Lio mengacak rambutnya kasar ia sangat frustrasi sekarang. Braga langsung mematung.
"Awalnya gue kira mereka berdua disana baik-baik aja. Berita Bumi meninggal dan Bima yang kabur ternyata itu salah."
"B-bumi? Kok bisa?!"
Lio menunduk, meremas kedua tangannya.
"Pacar Bima adalah seorang psikopat, dan Bima gak tau itu. Tapi Bumi tau, dia selalu peringatin Bima untuk jauhin pacarnya karena Bima adalah target wanita itu selanjutnya." Lio menghela nafasnya sebentar.
"Saat hari dimana Bima akan dibunuh pacarnya, Bumi tau rencana itu dan nyusul ke tempat dimana Bima dan pacarnya berada. Karena kalut, Bumi.. Bumi nabrak Freya." Lio mendongak menatap Braga sendu. "Sorry Ga, Gue gak nyangka ceritanya bakal serumit ini dan Freya juga ikut andil."
Braga terduduk, tangannya mengepal. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Bingung, terkejut, dan juga kalut.
"Bumi berhasil membunuh pacar Bima," lirih Lio dengan setetes air mata jatuh tanpa di minta. Ia tak menyangka kisah kedua anak kembarnya akan serumit ini.
"Bima marah, dan hampir membunuh Bumi. Tapi salah satu teman Bumi berhasil menghalangi. Dan.." Lio terisak membuat Braga menghampiri pria itu dan mencoba menenangkannya.
"Disana Bima membuat rencana seolah Bumi yang meninggal, padahal sebenarnya teman Bumi sendiri yang meninggal."
"Bima membawa Bumi ke tempat rahasia keluarga gue. Dia beralibi ingin menenangkan diri tapi diam-diam dia juga membawa Bumi."
Braga menggeleng tak percaya. "Lalu, kenapa Bima bisa meninggal?"
"Dia bunuh diri, setelah Bumi memberitahu semuanya Bima merasa bersalah. Lo tau lah, Bima kalau udah kayak gitu selalu berakhir dengan menyakiti dirinya sendiri, dia sangat kalut dan akhirnya bunuh diri."
"Lo tau semua ini dari siapa?"
"Raksa," ucap Lio lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garesh (Sudah terbit)
Teen Fiction(Tersedia di toko buku online.) .... Garesh Sarega Vegario, namanya. Ketua OSIS SMA Abadi, sekaligus Ketua Geng Astercyo. Sifat Garesh tidak beda jauh dengan Ayahnya, irit bicara, dingin, selalu sinis dan tak berperasaan. Yang berbeda, ia memiliki s...