Garesh - 30

30.1K 3.6K 1.3K
                                    

Jangan lupa vote komen ya..
.
.
.
.
.........

"Sadeva! Masker gue kok malah retak mulu sih!"

"SALAH LO SENDIRI KENAPA DARI TADI BACOT GOSIP MULU, YA RETAK LAH!"

"Yang gue juga kenapa masker nya basah sih?!"

"EH ANAK SAEPUL JAMIL YA KALO KERING LO KATA KANEBO HAH?!"

Sadeva memberikan tatapan nyalang kepada seluruh temannya yang baru saja memakai masker dari Sadeva.

"Udah ah, gue gak bakal jualan masker lagi!"

"Yeuuu bocah ngambek!"

"Sttt.. udah deh jangan pada berisik. Garesh baru aja istirahat, jangan sampe dia kebangun lagi."

Mereka langsung terdiam merapatkan bibir begitu Asgar bersuara. Mendadak lupa akan Garesh yang masih belum pulih dan terbaring lemah di ranjang.

"Dia udah makan?" tanya Dirhan.

"Belum, lo lupa tadi dia malah main tinju-tinjuan. Padahal kan lagi sakit," ucap Sadeva.

"Barusan Jay chat gue, katanya dia berhasil bawa Amora. Mereka lagi otw kesini," ucap Gefano yang sedari tadi diam memperhatikan adiknya bermain.

"Lo serius?!" pekik Sadeva, Asgar dan Dirhan.

"Ish...bisa gak sih gak usah teriak. Telinga Ethan sakit tau," ucap Ethan sambil mengusap telinganya.

"Diem dulu etanol!" ucap Sadeva membuat Ethan mencibir kesal.

"Kok bisa Jay ketemu sama Amora?" pekik Dirhan melongo.

Gefano mengangkat bahunya tidak tau, "Gue aja yang sepupu Amora gak di ijinin sama Bang Bumi buat ketemu. Gimana bisa tuh kecoa Afrika ngajak Amora kesini?"

"Apa dia ceritain semua ke Amora?" ucap Asgar membuat mereka terdiam tak bisa berkutik.

"Gue rasa iya, lo pada tau kan dari kemaren si Jay ngapalin kata-kata tentang Garesh gitu."

tok tok tok

"Bukain, kali aja mereka yang dateng."

Sadeva bergerak cepat menekan tombol untuk membuka pintu masuk.

"Camlekum, Gaga ganteng datang!!!"

Mereka melotot, begitu melihat Saga yang berlari masuk dan Jay yang menggendong gadis kecil. Di belakangnya ada Amora yang menunduk terdiam.

"Zarea?" panggil Gefano membuat Amora mendongak. Matanya berkaca-kaca. Tanpa aba-aba Amora langsung berlari memeluk Gefano. Kembali menangis dalam diam.

"Udah, Garesh gak apa-apa. Lo jangan nangis gini," ucap Gefano membalas pelukan Amora. Tangannya mengusap kepala sepupunya itu dengan lembut.

"Kenapa lo gak pernah bilang?" tanya Amora dengan suara serak.

Gefano melepas pelukan, mengusap pipi Amora lembut. "Bang Bumi gak ijinin." Amora berdecak kesal dan kembali memeluk Gefano.

"Garesh dimana?" tanya Amora serak.

"Ayo gue anter kesana," ucap Gefano dan mereka segera melepas pelukan. Amora juga sempat tersenyum tipis ke arah Sadeva dan yang lain.

"Perasaan gue yang ajak dia kesini, tapi kok malah Gefa yang dapet pelukan." Jay bergumam dengan wajah masam.

"Gue juga pengen deh dipeluk Amora," timpal Sadeva sambil menggigit lengan kaos Dirhan.

Dirhan menjatuhkan kepalanya di atas kepala Sadeva, "Mumpung Garesh lagi sakit, lumayan kalo dapet pelukan hangat gitu."

Garesh (Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang