Setelah mendengarkan penjelasan dari Arik dan berciuman cukup lama, Lia/Indahri pun mengajak Imran untuk berkencan karena waktu masih sekitar jam 7 malam dan sudah lama juga mereka tidak pernah jalan-jalan berdua lagi setelah mereka berdua telah resmi berpacaran.
Terakhir mereka jalan berdua ketika Indahri masih dengan tubuh aslinya yang gemuk dan hal itu membuat dia sangat sedih, tidak percaya diri sekaligus malu namun sekarang dia sudah menggunakan tubuh Lia yang terlihat sangat cantik dan seksi. Bahkan dia percaya banyak pria yang malah akan melirik dirinya.
Lalu tak lama Imran yang setuju langsung ke kamarnya dan segera berganti pakaian untuk pergi bersama Lia ke sebuah mall yang tak jauh dari sana untuk makan malam dan berjalan-jalan sambil menghabiskan waktu malam itu bersama.
Dan saat Imran sedang berada di dalam kamarnya untuk berganti pakaian, Arik senyum-senyum sendiri dan merasa senang karena berpikir malam ini kedua sahabatnya tidak akan mengganggu tidurnya lagi dan dirinya pun bisa dengan fokus belajar serta istirahat dengan tenang.
(Arik) "akhirnya gue bisa tidur nyenyak nih malam dan gak ada gangguan dari setan-setan di kamar sebelah gue, soalnya malam ini gue capek banget dan besok gue malah ada kuis dan penting banget buat nilai gue."
(Lia) "elu yang setan, bilang aja kalo lu ngiri karena belum pernah begituan sama cewek. Tapi tenang aja ntar bakal gue kasih si Amel kok buat lu, lu kan kayaknya diam-diam suka dan naksir sama dia kan dari dulu?"
(Arik) "enak aja lu kalo ngomong siapa juga yang suka sama dia, ketemu dia aja gue jujur males banget, Lu kan tahu dia orangnya sombong banget jangankan ngobrol ngeliat gue udah kayak ngeliat apaan tahu kayak orang jijik gitu."
(Lia) "jangan bohong lu, gue dari dulu kalo liat lu pasti senyum-senyum sendiri pas ada dia."
(Arik) "yehh.. gue itu senyum sama dia karena gue sukanya sama adik dia yang namanya Nanda jadi gue mau gak mau yah harus baik-baik lah sama dia, walaupun sebenarnya gue rada gak suka juga. Tapi yah mau bagaimana lagi."
(Lia) "Nanda? oh adiknya si Amel, adik tiri sih tapi kalo gue baca ingatannya si Lia ini, itu adik-kakak gak pernah akur dari dulu, kalo dekat atau ketemu pasti ribut jadi percuma juga lu baik-baikin si Amel, terus si Nanda itu baru kuliah jurusan sistem informasi semester awal tapi orangnya emang pintar banget lho gak kayak kakaknya si Amel yang pemalas dan tahunya cuma senang-senang doang sama anggota gengnya itu sama minta dibayarin sana Lia atau Andin kalo kemana-mana."
(Arik) "gue baru tahu soal itu tapi mau bagaimanapun gue tetap harus baik sama si Amel juga kan, tapi kalo lu mau kasih si Amel juga boleh lah buat cadangan lumayan dia juga cantik kayak adiknya kok, lumayan buat stok hehehehe..."
(Lia) "yehh.. itu mah mau nya elu, ya udah karena lu sahabat gue yang ngenes nanti gue bakal buat tuh 2 cewek suka dan ngejar-ngejar lu kapanpun dan dimanapun gimana mau gak lu?"
(Arik) "SUE lu, tapi janji ya. Gue tahu orang miskin dan biasa-biasa aja kayak gue ini bakalan susah dan gak bakal bisa deh mau dekat atau pacaran sama orang kayak lu (Lia) atau Amel dan adiknya itu."
(Lia) "iya gue janji nanti setelah gue puas habisin waktu sama Imran, gue pasti bantuin lu kok sekalian membalaskan semua perbuatan mereka yang telah mereka lakukan sama gue selama ini."
Tak lama kemudian Imran yang telah berganti pakaian rapi dan sudah wangi keluar dari kamarnya, lalu segera mengajak Lia untuk segera pergi bersamanya dan pamit kepada sahabatnya itu, Arik yang ditinggal sendirian pun mulai mandi, sholat lalu belajar untuk menghadapi kuis besok di kampus.
Imran dan Lia yang sedang mengendarai mobil menuju mall pun mulai mengobrol panjang lebar yang membuat mereka semakin dekat dan mesra, dan juga Lia pun terus menatap Imran dengan penuh perhatian serta tak sabar apa saja yang nanti akan mereka lakukan untuk menghabiskan malam ini.
Dan hal itu membuat jantung Lia semakin berdebar tak karuan namun dia masih terus menahan diri dan mencoba untuk semakin dekat dengan Imran serta menghabiskan waktu agar Imran terbiasa dan bisa menyukai tampilan baru dirinya itu.
Tak berapa lama mengendarai mobilnya Imran sebenarnya sangat menyukai tampilan Indahri yang sekarang karena dari dulu pun Imran sudah sangat menyukai Lia namun karena sifat dan perbuatannya yang dulu membuat dirinya agak menjauhinya dan kecewa apalagi dia pun sudah beberapa kali dimanfaatkan oleh sosok Lia ini untuk kepentingannya sendiri.
Dan tak lama kemudian mereka sampai di mall yang besar dan cukup ramai, lalu mereka mulai berjalan-jalan di sana untuk menghabiskan waktu seperti layaknya sepasang kekasih yang sangat bahagia, Lia pun terus menggandeng tangan Imran dan menempelkan lengan Imran ke dadanya Lia yang cukup besar itu sambil menahan gejolak seksualnya yang semakin membesar.
Sepanjang jalan Lia/Indahri sudah tidak mendengar ejekan dan tatapan aneh dan sinis dari orang-orang yang ada banyak lelaki yang melihat dirinya dan iri terhadap Imran yang digandeng oleh wanita cantik dan seksi serta memiki dada yang cukup besar.
Di mall itu mereka menghabiskan waktu untuk pergi ke toko buku, food court, main game, masuk ke beberapa toko dan membeli pakaian lalu saat pulang dan sudah masuk ke dalam mobil, sebenarnya saat makan Imran yang sempat izin pergi sebentar ke kamar mandi padahal sebenarnya Imran ingin membelikan hadiah yaitu sebuah kalung emas untuknya.
Lalu kemudian di dalam mobil tersebut Imran memberikan dan memasangkannya kepada leher Lia karena dari awal mereka pacaran, Imran memang agak jarang memberikan apapun kepada kekasihnya itu karena sifat Indahri yang memang tidak matre dan sudah bahagia asal Imran bisa mencintainya dengan sepenuh hati.
Lia yang mendapatkan hadiah itu pun sangat senang, dirinya langsung memeluk serta mencium Imran dengan spontan yang membuat kedua orang itu menjadi canggung untuk beberapa saat.
Dan sepanjang jalan Lia mulai menggoda dan bercanda dengan Imran untuk pergi ke hotel terdekat karena dirinya tidak mau pulang ke rumah Lia saat itu dan dirinya juga sudah tidak bisa pulang ke rumah Indahri lagi sebab takut jadi fitnah nantinya dan menjadi omongan buruk para tetangga.
Bahkan Lia sampai sengaja memperlihatkan belahan dadanya yang memang cukup besar kepada Imran agar membuatnya semakin tertarik dengan tubuh barunya itu.
Imran pun yang memang sangat sayang dan selalu ingin menuruti semua permintaan kekasihnya ini pun mengajak Lia ke hotel yang bagus agar Lia bisa beristirahat dengan baik dan dirinya nanti bisa pulang dengan tenang setelah itu.
Imram pun mulai membawa mobil tersebut menuju salah satu hotel besar dan mewah yang dulu pernah dia singgahi bersama ayahnya. Karena tahu tempat itu memiliki kamar yang bagus dan fasilitas yang cukup lengkap dan Lia pasti akan suka jika nanti menginap di sana.
Foto hanya fiktif dan ilustrasi semata
BERSAMBUNG DI PART SELANJUTNYA...
Jika suka atau ada masukan dan saran tolong vote dan komentarnya untuk menambah semangat penulis..
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Another Creature
Fantasyketika hidupmu dari kecil sudah sulit dan menderita namun tiba-tiba kesempatan itu datang tetapi bayarannya juga sangat mahal apakah masih kamu ambil ?