PART 26 - TARGET PERTAMA

721 14 6
                                    

Setelah lebih dari satu jam dan rumah juga sudah sepi akhirnya Liliana bangun dalam keadaan sedih karena Imran kekasih tadi pagi terkejut dan takut dengan wajahnya yang sekarang. Lalu dia pun ke kamar mandi untuk mandi dan membersihkan dirinya.

Setelah selesai dan mulai berkaca, dirinya yang sekarang tidak lagi sempurna dan setengah wajahnya pun berubah menjadi tengkorak mulai bertambah sedih serta takut dan sebuah ide pun muncul untuk mulai mencari tubuh baru yang cantik dan disukai oleh Imran dan agar mereka bisa lebih dekat lagi kedepannya.

Dan dirinya mulai terpikirlah geng dari ketiga perempuan yang suka membulinya dari dulu yang memliki wajah yang sangat cantik dan merupakan idola dari kampus walaupun dia tahu mereka mempunyai sifat dan kelakuan yang buruk.

(dalam benaknya "iya benar gue bisa pakai tubuh salah satu dari mereka kira-kira siapa yah yang paling cocok ? kalo gue pake tubuh Andin pasti Ok tuh dan cewek yang lainnya pasti bisa gue atur-atur sesuka gue secara dia itu ketuanya, tapi sayang dia udah punya pacar yang nantinya malah bikin masalah buat Imran doang. 

Terus kalo gue pake tubuh Amel memang dia cantik sih dan secara model juga tapi apa Imran suka ya, yang ada kayaknya si Arik yang lebih naksir dan tertarik sama dia. Dan kalo tubuh Lia kayaknya lebih cocok deh secara dia satu jurusan sama gue dulu dan dia juga mau ambil spesialis penyakit dalam kayak gue serta dulu kan Imran suka banget sama Lia walaupun cuma dimanfaatin doang ujung-ujungnya sama si Lia nya.")

Setelah selesai memakai baju dan sedikit berdandan Liliana pun pergi sambil memakai cadar dan pakaian serba hitam untuk menutupi penampilannya yang cacat menurutnya. Saat berada di dalam mobil dia mulai berpikir bahwa dirinya yang sekarang tidak memiliki SIM Indonesia hanya Pasport dan stnk mobil yang sedang dinaikinya dan ragu serta takut nantinya akan bermasalah dengan pihak kepolisian.

Lalu dia pun nekat membawa mobil itu dan berharap tidak terjadi apa-apa nanti di jalan. Sebenarnya Indahri bisa mengendarai mobil karena dulu saat SMA dia di ajarin oleh Arik dan Imran hingga dia mendapatkan SIM nya sendiri.

Kemudian dia berhenti di dekat kampus dan mulai menunggu disana untuk melihat keberadaan dari Lia dan teman-temannya setelah hampir 4 jam menunggu akhirnya dia melihat Lia dan Amel keluar dan pergi ke parkiran untuk mengambil mobil dan pergi dari sana.

Liliana pun mengikuti mobil mereka dari belakang lalu berhenti ke sebuah hotel, disana Amel turun dan Lia pun melanjutkan perjalanannya. Lalu dari belakang, mobil Liliana terus mengikutinya menuju kearah rumahnya Lia di kawasan perumahan elit yang cukup besar dan sepi.

 Lalu dari belakang, mobil Liliana terus mengikutinya menuju kearah rumahnya Lia di kawasan perumahan elit yang cukup besar dan sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto hanya fiktif dan ilustrasi semata

Setelah Lia masuk dan memarkirkan mobilnya, Liliana yang melihat ke sekitar dan terlihat aman pun segera turun dan menghampiri rumah Lia yang terlihat sepi. Liliana mulai menekan bel dan mulai merubah wajahnya menjadi kembali normal yang tak lama kemudian akhirnya Lia pun keluar.

Foto hanya fiktif dan ilustrasi semata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto hanya fiktif dan ilustrasi semata

(Lia) "siang dengan siapa dan mau apa ya kemari ?"

(Liliana) "halo selamat siang, kamu masih kenal sama saya gak ? saya Liliana calon isterinya Imran yang waktu itu pernah datang ke kampus buat menjemput Imran disana."

(Lia) "oh.. iya ada apa kok tiba-tiba datang kesini dan dari mana lu tahu alamat gue."

(Liliana) "ehm... begini ada yang ingin saya bicarakan sebentar dengan kamu penting dan saya tahu alamat kamu dari Imran soalnya dulu aku pernah tanya-tanya ke dia." (bohong Liliana)

(Lia) "hah memang si Imran tahu ya rumah gue ini ? perasaan dari dulu dia belum pernah ke rumah gue sekalipun dan ada hal penting apa ya yang mau diomongin sama gue ?"

(dalam benak Liliana "waduh dia mulai curiga nih dan gue mau alasan apa lagi ya ?")

(Liliana) "sebenarnya saya mau tanya-tanya soal Imran soalnya kan saya ini calon isterinya dan mau tahu bagaimana sih sebenarnya kelakuan dia selama ini dan apa ada wanita lain yang dia dekati atau disukainya. Soalnya kalo dengar dari temannya si Arik doang pasti cuma hal-hal yang baik yang dibicarakannya boleh ya pliss.."

Lia pun mulai berpikir sebentar dan mulai membukakan pintu pagarnya lalu mempersilahkan Liliana untuk masuk ke dalam rumahnya yang cukup besar itu. Liliana pun masuk dan mulai tersenyum sendiri karena rencana awalnya akhirnya sudah berhasil dan berjalan lancar.



BERSAMBUNG DI PART SELANJUTNYA...

Jika suka atau ada masukan dan saran tolong vote dan komentarnya untuk menambah semangat penulis..

Become Another CreatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang