Liliana yang tadinya diam ketakutan langsung menghampiri Imran dan berbicara dengannya.
(Liliana) "ran, kok kamu malah kasih duit ke ayah gue sih, dia itu cuma nyari kesempatan doang. Lu denger sendiri kan rumah ini udah digadein sama dia pasti tuh duit buat mabuk-mabukan dan judi." (sambil menangis dan sedih)
(Imran) "udah cup cup cup, ayang Imran jangan nangis dong. Nanti kita cari cara deh buat ambil lagi sertifikatnya dari rentenir dan harus langsung ganti nama jangan pake nama kamu atau ibumu lagi biar ayahmu gak bisa macam-macam lagi nantinya.
(Claudia) "perlu gue yang tebusin nih rumah, gampang kok nanti tinggal lu sebut harganya dan akan gue siapin uangnya ke kalian."
(Liliana) "ga usah kok kak, nanti biar gue dan Imran yang mikirin caranya bagaimana untuk mengembalikan rumah ini, gue gak enak kakak kan udah banyak banget bantuin gue."
(Claudia) "gue kan sekarang kakak lu jadi masalah lu masalah gue juga mana mungkin gue biarin adik satu-satunya gue sedih dan kehilangan sesuatu yang paling berharga miliknya. Oh iya dan nanti kalo gue udah pergi semua yang gue punya akan gue kasih lu kok. Itung-itung gue udah gak butuh lagi kan."
(Liliana) "wah gak usah kak, kakak bisa simpan semuanya kok, nanti gue bisa cari uangnya sama Imran lagian gue gak mau ngerepotin atau nyusahin kakak terus kok."
(Claudia) "udah gpp, lagian semua uang yang gue dapetin juga berasal dari organisasi jahat jadi pake aja buat hal-hal yang bermanfaat kalian, itung-itung hadiah pernikahan dan permintaan maaf karena saat itu gue udah gak bisa bersama kalian serta sebagai tanda terima kasih gue ke kalian juga karena udah mau bantuin gue sampai sekarang. Karena gue tahu kalian ini adalah orang yang baik dan gue ikhlas kok."
(Arik) "eh ngomong-ngomong yang mau dikasih apa aja ms mau tahu dong."
(Claudia) "gak banyak sih paling rumah di kanada, amrik, inggris dan swiss terus ada juga 3 apertemen, perusahaan, uang beberapa ratus juta dollar, serta perhiasan dan batu berharga lainnya."
(Arik) "buset segitu gak banyak ? Li, ran, kalo lu terima 7 turunan lu gak usah kerja lagi dan semua yang lu mau bisa langsung dipenuhi."
(Liliana) "hush rik, itu mah emang lu nya aja yang matre. Gak usah kak itu banyak banget dan takutnya nanti kita gak bisa menjaga semua itu dan malah jadi boros dan sombong lagi."
(Imran) "iya miss, gak usah biar kami cari uang dengan cara kami sendiri. Gue janji cepat atau lambat rumah ini akan dimiliki lagi oleh Indahri kok."
(Claudia) "tapi dalam waktu sebulan lu pada mau cari uang kemana ngerampok ? udah gue maksa nih harus mau kalo nggak nanti gue bisa marah karena kalian nggak menganggap gue sebagai saudaranya Indahri lho."
(Imran) "ya udah deh terserah ms aja, tapi terima kasih banget ya ms atas semuanya."
(Claudia) "iya.. ya lagian gue lakuin ini semua karena Indahri kok soalnya gue gak mau dia sedih pas gue pergi nanti tapi gue janji nanti ketika gue udah bisa pake itu portal dan mengembangkannya gue pasti balik lagi kesini jadi hitung-hitung gue nitip ke adik gue ini buat dijaga harta yang gue dapatin itu. Gimana enak kan jadi kalian gak usah takut dan khawatir dan juga bilang aja gue yang beli rumah ini biar jadi salah satu aset gue disini ?"
(Liliana) "makasih kak, gue gak pernah punya saudara dan sekalinya punya ternyata adalah orang yang sangat baik dan mau membantu gue sampai segitunya." (sambil memeluk Claudia dengan erat)
(Claudia) "ya udah kita masuk dan mandi, udah gerah nih gue seharian jalan keliling-keliling."
Kemudian mereka pun masuk dan mandi satu persatu dimulai dari para wanita dahulu lalu para laki-laki. Setelah itu mereka mulai mengobrol setelah waktu hampir malam dan mereka mau tidur tubuh Liliana yang sudah sangat bergairah dari tadi dan saat mandi dia juga sambil masturbasi mulai menggandeng Imran dan meminta melakukan hal yang kemarin karena tubuhnya sudah sangat terangsang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Another Creature
Fantasiketika hidupmu dari kecil sudah sulit dan menderita namun tiba-tiba kesempatan itu datang tetapi bayarannya juga sangat mahal apakah masih kamu ambil ?