Lalu setelah mereka melakukan backstreet dan tidak ada orang terdekat Lia seorang pun yang mengetahui hubungannya dengan Imran sekarang, dan juga sekarang Lia sudah mulai menghindari ibu Rina jika di rumah dan akhirnya membuat Ibu Rina mulai curiga dengan tindakan Lia ini.
Ibu Rina menelpon Amel serta Andin untuk menanyakan kepada mereka mengenai Lia yang sudah punya pacar tapi mereka malah tidak mengetahui hal itu, saat di kampus kedua cewek itu mulai menanyai Lia dan terus mengejarnya dengan bermacam-macam pertanyaan mengenai cowok yang sedang dekat dengannya itu.
Tapi Lia hanya bisa berbohong dan terus menghindari semua pertanyaan itu sebisa mungkin yang lama-lama membuat dia capek dan agak kesal. Namun dia tetap tenang dan sabar karena terus mengingat semua perkataan Imran kepadanya dulu.
Sebenarnya Lia dan Imran terus berhubungan hampir tiap hari mereka bertelponan dan bertemu bahkan Lia yang selama ini terus-terusan dekat dan lengket kepada Imran dan juga selalu memintanya untuk terus berhubungan intim (sex) sesering mungkin, karena tubuh Lia yang sangat sensitif dan sudah tidak bisa hidup tanpa sentuhan dan kelamin dari Imran.
Namun suatu hari ibunya Lia memaksa Lia untuk bertemu dengan calon suami yang akan dijodohkan kepadanya walaupun dari awal Lia sudah menolaknya berkali-kali akhirnya karena paksaan dan sikap ibunya yang egois akhirnya Lia pun setuju untuk bertemu orang tersebut.
Dan pada malam itu Lia diminta untuk berdandan serta memakai pakaian yang bagus karena ingin bertemu dengan calon suami idaman ibunya itu.
Segera setelah berdandan cukup lama dan akhirnya mereka pergi berdua sambil ibu Rina yang menyetir mobil mereka dan Lia yang kesal dan terus diam selama di dalam mobil.
Mereka pun bertemu di sebuah restoran yang cukup mewah yang sudah dipesankan oleh bu Rina sebelumnya.
Foto hanya fiktif dan ilustrasi semata
Dan saat Lia sudah sampai, di sana sudah ada seorang pria muda tampan dengan pakaian yang cukup rapi dan lalu pria tersebut menyambut Lia di dekat meja makan.
Lia pun hanya tersenyum menerima sambutan hangat pria yang bernama Mario itu yang juga merupakan anak rekanan bisnis dari ibunya Lia ini.
Setelah memesan makan dan mencoba saling kenal satu sama lain memang Mario ini orang yang cukup baik, pintar, dan humoris apalagi dia baru lulus kuliah dari luar negeri dan sebentar lagi akan mewarisi serta memimpin perusahaan yang dibangun oleh orang tuanya.
Tidak hanya itu di luar negeri pun Mario dikatakan telah membangun beberapa usaha saat sedang kuliah dan pendapatan dari usahanya pun cukup besar walau semua itu awalnya modal dari kedua orang tuanya juga.
Tapi sepanjang makan malam dipikiran dan hati Lia/Indahri, dirinya hanya memikirkan Imran ("andai dia ada disini pasti suasananya akan makin asyik dan romantic.") tapi semua hanya angan-angan dari Lia/Indahri saja.
Saat makan pun terlihat Lia kebanyakan melamun dan tidak fokus dengan pembicaraan dengan Mario bahkan beberapa kali sampai ibunya sendiri yang menegurnya karena sikapnya itu dianggap kurang sopan.
Setelah selesai makan malam serta mereka pun sudah sangat banyak mengobrol dan terlihat dari tadi Lia juga sudah mencoba bersikap sangat baik serta ramah kepada Mario, dalam benaknya Mario dirinya malah merasa dia mulai menyukai Lia karena selain calon dokter Lia pun terlihat sangat cantik pada malam itu.
Kemudian Mario berinisiatif untuk mengantar Lia pulang kembali ke rumahnya dan segera Lia langsung pamit lalu masuk ke dalam kamarnya tanpa mau lagi menemani Mario untuk mengobrol.
Lia yang berada di kamar langsung menelpon Imran dan menceritakan kejadian tadi saat dirinya makan malam dengan Mario yang membuat Imran sebenarnya sangat cemburu tapi Lia/Indahri berjanji mereka hanya akan berteman saja dan tidak akan lebih.
Imran pun percaya karena dirinya sudah melakukan sex dengan Lia cukup sering dan Lia juga sudah sangat mencintai Imran.
(dalam benak Imran "gue percaya kalo Indahri gak bakal menghianati gue soalnya kalo mau dari dulu aja dia lakuin padahal dia sudah mempunyai kekuatan super dan bisa menggunakan tubuh wanita cantik manapun yang dia mau, dan pastinya jika dia mau pria manapun bisa dia dapatkan dengan mudah.")
Sejak makan malam bersama itu beberapa kali ibu Rina terus memaksa dirinya untuk jalan bersama Mario dan Mario juga semakin sering datang serta berkunjung ke rumah Lia yang membuat Lia/Indahri semakin tidak nyaman dan lalu saat mereka berdua sedang berjalan akhirnya Lia/Indahri pun memberanikan diri untuk berbicara dengan Mario di sebuah mall dekat kamar mandi yang agak sepi.
(Lia) "Mario maaf ya, sebenarnya aku udah jenuh dan juga sebenarnya aku sudah punya pacar dan aku sangat mencintai dia bahkan saat kita masih SMP dulu. Jadi aku mohon banget sama kamu agar jangan lagi ikutin kemauan dari mama aku tentang perjodohan ini lagi."
(Mario) "aku tahu kok soalnya ibu kamu udah pernah bilang tapi aku gak akan nyerah dan akan terus mengejar kamu lagian aku juga sudah dikasih lampu hijau juga dari kedua orang tua kita."
(Lia) "itu sih terserah kamu tapi ini yang terakhir kalinya aku mau jalan sama kamu, besok-besok aku udah gak mau lagi dipaksa untuk jalan sama kamu." (sambil berjalan ingin meninggalkan Mario)
Mario pun dengan cepat langsung menarik tangan Lia dan memeluk erat diri Lia yang saat itu ingin meninggalkannya pergi.
(Mario) "aku pasti akan terus ngejar kamu kok walaupun sekarang kamu nolak aku tapi aku janji suatu hari nanti aku bakal dapatin hati kamu itu."
Tapi Lia tetap tidak merasakan apapun kecuali rasa tidak nyaman, tidak seperti saat dirinya memeluk Imran yang membuat jantungnya berdebar tidak karuan dan dirinya merasa ingin selalu berada di dekat Imran.
Dan pada saat itu juga hal yang tidak terduga terjadi, tidak jauh dari tempat Lia dan Mario berada saat itu ternyata lewatlah Arik serta Imran yang saat itu baru saja membeli barang.
Dari jauh tiba-tiba Arik menarik dan meminta Imran melihat Lia yang saat itu sedang dipeluk oleh seorang laki-laki yang tidak dikenal, dan saat itu mereka sebenarnya sedang mencari hadiah untuk Lia/Indahri.
Setelah melihat Lia dan Mario yang sedang berpelukan ditempat yang agak sepi dan kemudian mereka pun tanpa banyak berbicara langsung pergi dari sana karena sebenarnya Imran sangat terpukul dan sedih.
Lia yang dipeluk pun segera merontah dan mencoba secepatnya melepaskan pelukan Mario itu kemudian dia memutuskan untuk segera pulang karena sudah tidak nyaman dengan Mario lagi.
Setelah Mario mengantarnya pulang, Lia langsung masuk ke dalam kamarnya dan langsung dengan cepat menghubungi Imran tapi Hpnya tidak diangkat-angkat bahkan saat dia menghubungin Arik pun sama saja.
(dalam benak Lia "ini kenapa deh dua-duanya gak ada yang angkat telpon gue apa lagi di jalan tapi kalo jam segini paling juga pada belajar atau nonton doang di rumah apa jangan-jangan mereka lagi sibuk yah, ya udah deh nanti dicoba lagi. Padahal lagi kangen berat sama Imran dan pengen banget dengar suaranya, mending mandi dulu dan nanti dilanjut nanti lagi.")
Hal itu membuat Lia merasa agak aneh dan tidak seperti biasanya kedua orang tersebut tiba-tiba tidak mengangkat telpon darinya. Padahal saat itu Lia ingin sekali curhat dan mengobrol banyak kepada Imran tentang kejadian di mall dan mengenai Mario.
BERSAMBUNG DI PART SELANJUTNYA...
Jika suka atau ada masukan dan saran tolong vote dan komentarnya untuk menambah semangat penulis..
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Another Creature
Fantasyketika hidupmu dari kecil sudah sulit dan menderita namun tiba-tiba kesempatan itu datang tetapi bayarannya juga sangat mahal apakah masih kamu ambil ?