PART 38 - PUTUS ?

166 6 0
                                    

Lalu setelah selesai berurusan dengan Mario, Lia pun segera berjalan dengan cepat menuju ke arah jalan raya dan segera mencari taksi untuk pergi ke rumah Imran/Indahri agar dapat menemui Imran yang dari kemarin tidak menjawab telponnya.

Lalu setelah sampai di rumah tersebut dan masuk dia bertemu dengan Arik yang sedang asyik menonton TV di ruang tamu saat itu.

(Lia) "rik, lu liat Imran gak soalnya Hp lu sama Imran dari kemarin gue hubungin gak diangkat-angkat terus ada apaan sih? tumben-tumbennya kalian berdua kompak gak angkat telpon dari gue. Emang kalian lagi marahan yah sama gue atau gue ada salah gitu sama kalian?"

(Arik) "habisnya lu jahat banget sih Lia sama si Imran, gue sebagai sahabat lu sebenarnya malu banget sama perbuatan lu kemarin dan pengen marah bahkan ngelabrak lu tapi gue langsung ditarik terus disuruh pergi cepat-cepat sama Imran agar gak menimbulkan masalah dan gak bikin malu lu."

(Lia) "apa maksud lu rik? gue sama sekali gak ngerti deh. Coba lu jelasin sama gue yang benar dari awal." (penasaran)

(Arik) "udah gak usah banyak alasan deh udah ada yang baru yang lama langsung ditinggal apa gara-gara lu sekarang udah dapat tubuh yang cantik kayak gini hah? dan lu mulai mencoba cari cowok baru yang lebih kaya dan ganteng dari si Imran. Gue tahu kalo banyak cowok yang lebih kaya dan tajir dari Imran tapi jangan kayak ini juga kali sikap lu sama sohib gue."

(Lia) "beneran rik, gue berani sumpah gue gak ada apa-apa sama cowok lain dan gue juga gak pernah sekalipun hianatin Imran kok."

(Arik) "oh gitu, terus yang kemarin gue liat sama Imran di mall apa dong? lu pelukan sama cowok, itu gak ada apa-apa ya, ya udah besok gue suruh si Imran pelukan sama Iren cewek yang mau dijodohin sama dia biar sekalian dia terima aja perjodohannya biar lu gak bisa sakitin dia lagi."

(Lia) "itu semua salah paham gue beneran gak ada hubungan serius kok sama itu cowok berani sumpah gue rik, terus si Imran dimana sekarang gue mau jelasin semuanya ke dia."

(Arik) "itu dari kemarin sedih dalam kamar malah kamarnya dikunci lagi sama dia dari dalam, gue cuma takut nanti dia sakit soalnya dari semalam belum makan apa-apa tuh anak."

Lia yang mendengar hal itu langsung bergegas menuju ke kamar Imran yang sedang mengurung diri, dan Lia pun mulai mengetuk pintunya berkali-kali agar Imran mau mendengar penjelasan dirinya dan mau segera keluar dari dalam kamarnya.

(Lia) "Imran plisss keluar dengarin penjelasan aku dulu sebentar aja." (sambil menangis sedih mengeluarkan air matanya)

(Imran) "oh kamu Lia, gak ada yang perlu dijelasin lagi kok semuanya udah jelas sekarang kamu sudah cantik, pintar, kaya, dan pastinya banyak banget pria yang akan mengejar-ngejar kamu. Itu kan yang selama ini kamu mau, tenang aja aku gak akan maksain kamu untuk terus cinta sama aku kok kan itu semua hak kamu buat milih."

(Lia) "nggak kayak itu kok Imran aku minta maaf banget kalo udah sakitin perasaan kamu dan aku juga udah kasih cowok itu pelajaran yang menyakitkan juga, mulai besok aku jamin cowok itu gak akan berani dekat-dekat lagi sama aku. Plisss kamu keluar dong aku kuatir banget kalo nanti kamu jadi sakit gara-gara hal ini." (terus menangis dan bertambah sedih)

(Imran) "Lia aku ingin kita putus aja, aku tahu kamu pasti lebih suka sama cowok yang kemarin itu dia jauh lebih tampan dan pasti kamu pun sangat menyukainya."

(Lia) "nggak, aku gak mau putus sama kamu, kalo gitu sekarang aku akan lepas tubuh ini dan tetap berada di samping kamu biar kamu percaya aku benar-benar sangat cinta dan sayang sama kamu selama ini."

Arik yang melihat Lia sudah menangis dan mengeluarkan banyak air mata pun semakin gak tega dan ingin menyelesaikan cepat-cepat semuanya.

(Arik) "oi Imran keluar lu kasian nih sih Lia udah nangis kayak gini masih aja gak lu maafin. Gue percaya kok kalo dia ini gak akan pernah selingkuhin elu sama siapapun."

Imran yang mendengar perkataan Arik dari luar pun mulai membuka pintu dan saat itu Lia yang duduk dan menangis di lantai pun langsung bangun namun tiba-tiba di dalam kamar, Lia langsung disambut dengan kejutan kue ulang tahun dari Imran dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan panjang umur untuk Lia/Indahri karena hari ini adalah hari ulang tahunnya Indahri dan semuanya hanya settingan Arik dan Imran untuk mengerjai Lia/Indahri.

(Arik) "sorry ya Lia ini semua kerjaan Imran sama gue karena hari ini ulang tahun lu dan mau kasih surprise aja malah jadi nangis begini, ya salah lu juga sih pas kemarin gue sama Imran lagi nyariin lu hadiah tiba-tiba kita ngeliatin elu pelukan sama cowok. Walaupun pas kita liat lu langsung minta dilepasin dan pergi dengan kesal tapi kan gue tetap kesal liat elu buat sahabat gue jadi sakit hati."

(Lia) "i.. iya gue minta maaf ya. Tapi kamu nggak marah kan Imran, aku takut banget tadi pas kamu bilang ingin putus sama aku." (sambil mengelap air matanya dan mencoba berhenti menangis)

(Imran) "iya itu sih Arik yang ngajarin katanya dia mau liat reaksi kamu kayak gimana walau aku udah bilang jangan eh.. aku nya iseng juga mau tahu apa kamu benar-benar segitu cintanya sama aku."

(Lia) "wah kampret lu ya rik, tapi makasih udah mau percaya sama aku dan benar kok aku udah putusin dan menghajar orang itu sampai dia ketakutan. Mungkin sekarang dia masih kesakitan karena pukulan aku tadi."

(Arik) "iya gue percaya deh, gue aja lu hajar dan lu banting sampai gue takut apalagi tuh orang."

(Lia) "makanya jangan iseng lagi lu sama gue, ntar gue hajar lagi lho hahahahahahah.."

Mereka pun akhirnya memakan kue ulang tahun dan memberikan hadiah kepada Lia/Indahri walaupun hanya dirayakan oleh mereka bertiga saja tapi itu sudah membuat Lia/Indahri sangat bahagia karena dari dulu hanya mereka berdualah yang selalu mengingat dan mau merayakan ulang tahunnya selain ibunya dulu.

Dan hadiah yang paling berkesan adalah dari Imran yang memberikan dirinya cincin emas sebagai tanda dia melamar Lia/Indahri yang kemudian tanpa pikir panjang serta dengan perasaan yang sangat senang diterima oleh Lia dan saat itu membuat dirinya sangat bahagia sekali karena keinginannya selama ini untuk bisa bersama Imran akhirnya menjadi kenyataan.

Dan hadiah yang paling berkesan adalah dari Imran yang memberikan dirinya cincin emas sebagai tanda dia melamar Lia/Indahri yang kemudian tanpa pikir panjang serta dengan perasaan yang sangat senang diterima oleh Lia dan saat itu membuat dirinya s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto hanya fiktif dan ilustrasi semata

Dan tanpa banyak pikir panjang lagi Lia langsung memakai cincin emas yang diberikan oleh Imran itu dan wajahnya yang sedih mulai berubah menjadi kebahagian dan sukacita karena mendapatkan hadiah yang sangat berkesan dan memang dia idamkan selama ini.

Setelah itu Lia mulai meniup lilin ulang tahunnya dan berdoa agar kedepannya hidupnya bisa jauh lebih bahagia lagi bersama Imran.

Kemudian mereka pun mulai memakan kue ulang tahun tersebut sambil sesekali bercanda bersama di dalam rumah sederhana tersebut tetapi terdengar suara bahagia dari ketiga orang tersebut.





BERSAMBUNG DI PART SELANJUTNYA...

Jika suka atau ada masukan dan saran tolong vote dan komentarnya untuk menambah semangat penulis..

Become Another CreatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang