Setelah kejadian dua hari yang lalu, Kyuhyun mendengar dari Yoona jika Seohyun izin tidak masuk sekolah selama dua hari. Dan selama itu pula dirinya belum menghubungi gadis itu untuk sekedar menanyakan keadaannya. Ia takut hal itu justru akan membuat Seohyun teringat kembali hingga merasa trauma.
Kehadiran Yoona yang baru saja tiba di rumah membuat perhatian Kyuhyun teralihkan. "Eum, gimana keadaannya Seohyun?" tanyanya langsung pada sang keponakan yang pasti mengetahui kondisi gadis itu saat ini.
Yoona menjatuhkan tubuhnya yang terasa lelah di sofa, lalu memejamkan matanya. "Om punya nomornya, kan? Coba tanya sendiri dong," ucapnya.
Kyuhyun berdecak begitu mendengar jawaban yang sama. "Kalo berani juga udah dari kemaren Om telepon dia. Om takut dia masih ngerasa trauma kalo Om tanyain kondisinya sekarang."
"Om aja gak berani, apalagi aku," jawab Yoona, menatap pamannya.
"Jadi, kamu juga gak tau kondisi dia sekarang?" tanya Kyuhyun, dahinya mengernyit penasaran.
Yoona menggeleng kecil. "Aku yang gak tau apa-apa, terus denger cerita dari Om aja takut buat nanyain itu ke dia. Padahal aku juga ngekhawatirin dia banget," ucapnya, mendesah lirih.
"Ya udah, gimana kalo kita jengukin dia? Nanti Om coba buat hubungin dia, deh. Kamu aja khawatir, apalagi Om," gumam Kyuhyun tanpa sadar.
"Wahhh..." Yoona berdecak, menatap sang paman dengan tatapan menilai. "Aku makin yakin kalo Om emang punya perasaan sama Seohyun. Udah jelas kalo Om itu suka sama dia. Iya, kan? Jangan coba ngelak-ngelak lagi."
"Mungkin..."
Satu kata yang baru saja keluar dari bibir Kyuhyun, sukses membuat sang keponakan menjadi heboh sendiri. Bahkan sampai berpindah tempat duduk ke sampingnya segala sambil bertepuk-tepuk tangan.
Prok prok prok!
"Waw, hebat! Om aku yang ganteng ini emang luar biasa sekali. Tau aja cewek yang masih seger, sampe nyari ABG."
Pletak!
"Maksud kamu apa ngomong kayak gitu? Kesannya Om gak pantes buat dapetin ABG," ucap Kyuhyun setelah menghadiahi pukulan kecil di kepala Yoona menggunakan tutup toples.
"Aw!! Kebiasaan banget deh kalo udah mukul kepala akunya. Sakit tau!!" ujar Yoona kesal, lalu mengambil keripik pisang di dalam toples yang terbuka. "Ya jelas. Om-om kayak Om tuh emang gak seharusnya dapetin ABG. Menang banyak dong? Harusnya tuh dapetin tante-tante juga biar sebanding."
Jika saja bukan keponakan, mungkin bibir gadis itu sudah Kyuhyun olesi sambal setan buatan bi Odah yang masih semangkok penuh. Ia merasa sangat tidak terima dengan apa yang diucapkan Yoona padanya. Yang benar saja, masa ia menyukai perempuan seumurannya yang pasti kebanyakan sudah menikah, bahkan punya anak. Berarti secara tidak langsung Yoona menyuruhnya menikahi janda, kan? Setidaknya bukan istri orang sih. Tapi tetap saja, ia tidak mau. Egois memang.
Yoona menatap wajah pamannya dari dekat dengan dahi mengernyit.
"Ngeliatinnya gak usah gitu juga kali, Yoon. Om tau... kalo om ini ganteng."
"Yehhh... apaan sih?! Pede banget jadi manusia. Orang aku lagi ngeliatin luka di muka Om," ucap Yoona yang dibuat meringis melihatnya, membayangkan rasanya yang pasti sangat sakit sekali. Sungguh malang nasib wajah tampan sang paman yang kini terlihat jelek.
"Daripada diliatin, mending diobatin."
"Makanya punya istri, Om. Biar ada yang ngobatin kalo lagi sakit kayak gini," celetuk Yoona, terkekeh geli.
"Berisik!"
"Lagian aku heran deh. Premannya itu beneran cuma ada dua?" tanya Yoona sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya berdampingan.
![](https://img.wattpad.com/cover/227409956-288-k871270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Jomblo (SELESAI)
FanfictionSemenjak lulus SMA, cowok bernama Kyuhyun Putra Dirgantara ini udah menjabat jadi 'Presiden Jomblo' selama tiga periode berturut-turut, dan ini merupakan tahun terakhir masa jabatannya. Kalo tahun ini dia belum nikah juga, mau gak mau, dia harus dil...